27. Wb mandeh

1.8K 159 465
                                    


HOLA OLL, VOTE SMAA KOMENTNYAA JGN FORGET BIAR AKU SEMANGKAAA

ig: diaanfitry

Spamyaa cntikkk

Enjoy❤

“Ciee Enak banget abang ini, udah lepas seragam aja.” ungkap ramah yang sibuk mengamati galang, nio, kevin dan yang lainnya. Mereka sekarang memang sedang berada di wb, warung belakang atau warung mandeh, Kenapa dipanggil warung mandeh, karena penjaga warungnya adalah orang minang asli.

Galang menghembuskan asap rokoknya ke udara,“Mana ada. Masih Enakan sekolah, Yang baru enak itu lepas perjaka!” Semua mendadak heboh mendengar penuturan galang.

“Bener juga bang!” Ujar langit menambahi.

“Btw dalam rangka apa ini bang kita disuruh ngumpul?” tanya luman bersuara.

“Dalam rangka temu kangen sama mandeh yang rancak!” sahut galang membuat buk inem yang biasa dipanggil mandeh mengacungi jempolnya. Buk inem memang asli minang. Makanya tak jarang logatnya campur aduk, alias indomie. Indonesia minang.

“Mandeh udah janda, Tapi masih segerya.” Nio menyahut sambil memakan mie rebusnya.

“Apakah ini yang dinamakan janda lebih menarik?” tanya kevin membuat galang mengangguk.

“Padahal ambo udah punya anak lima,lo.” Buk inem meletakan mie rebus di depan meja langit. Penuturan buk inem membuat semua mendadak diam. Sudah tiga tahun mereka menempati wb, tapi baru kali ini buk inem mengungkap fakta itu.

“Serius mandeh udah punya anak lima? Awet mudaya.” Kaget luman.

“Iyo, anak ambo, duo di padang Karajo. Tigo yang di ambo.”

“Langit kirim salam mandeh.” Langit lansung menonyor lengan galang pelan,.sedangkan galang terkekeh pelan.

“Abang langit ini, dingin-dingin tapi ganteng banget ya. Bikin kepo. Mandeh kalau masih muda juga mau sama abang langit.” semua mendadak heboh, sedangkan langit hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.. Di candai mandeh memang sudah sangat biasa bagi langit.

“Salutsih, Mandeh udah janda tapi masih rancak.” Sambung kevin, buk inem menggeleng pelan.

“WOI OLL!” teriak bella membuat semuanya mendadak menutupi kupingya. Berisik!

“Nah yang ini baru rancak!” Ujar buk inem menatap bella yang baru datang. Bella tersenyum manis lalu mendudukan dirinya di depan langit, samping luman dan ramah.
“Rancak itu apa ram?” tanya bella menoleh ke samping.

Ramah yang sedang menulis sesuatu, tersenyum miring. “Rancak itu artinya jahat!”

“JAHAT?” Beo bella terbelalak. Semua terkekeh melihat tingkah ramah.

“BENERAN? MANDEH BILANG BELLA JAHAT?” Tanya bella sarkas. Ramah mengangguk cepat lalu tertawa saat melihat buk inem yang datang mengambilkan langit Air putih.

“Makan woi!” seru langit, mereka mengangguk dan langit mulai mensuapkan mie rebusnya tanpa menatap bella.

“Mandeh, kenapa bilang bella jahat?” tanya bella, saat melihat buk inem yang akan ke belakang. Mandeh memang panggilan mereka sedari dulu. Nama warung belakang itu juga warung mandeh, Kira-kira mandeh berusia empat puluh tahunan.

“Loh ambo ndak pernah bicara kayak gitu do.” ujar buk inem bingung. Sedangkan ramah sudah tertawa terbahak-bahak.

“Tadi pas bella masuk, buk inem bilang rancak. Terus kata ramah rancak itu artinya jahat!” Bella menekuk wajahnya membuat buk inem ingin tertawa.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang