13. Salah paham

2K 154 296
                                    

VOTE SAMA KOMENT, SPAMMYAA

ig: @diaanfitry
difollowya oll,

SELAMAT.MALMING.PARA.JOMBLO

hepiriding oll

Enjoy❤

“Lo kenapa senyum-senyum gitu?” Tanya dian menyelidik, karena sekarang mereka berada di cafe dekat SMA. Bell pulang sudah berbunyi, mereka memutuskan untuk ke cafe, biasa nongkrong.

"Gak ada.” Ucap bella dengan senyum tertahan.

"Bohong!Gue tebak karena langit.” Ujar rafael membuat bella tersenyum malu.

"Elah, kemaren nangis-nangis karena langit, sekarang senyum-senyum kayak orang gila. Gitu aja terus sampai dakjal turun.” Sensi dian yang dijawab kekehan oleh bella. Rafael menutup mulut bella yang selalu tersenyum.

"Udah gilanya bell. Lo beneran kayak orang gila sekarang.” Bella menepuk pelan tangan rafael.

"Bella seneng banget, gimana dong.”

"Jangan terlalu seneng. Nanti nangis tau rasa!” nasehat dian membuat bella menghentikan senyumannya.

“Semalam kita ciuman.” aku bella malu-malu membuat rafael dan dian melongo.

"Elah palingan lo yang nyosor duluan,kan?” Tebak dian yang sayangnya benar.

"Ckck sahabat gue murahan banget,ya.” Lalu rafael terkekeh pelan membuat bella cemberut.

"Ih apaansih lo.” Telak dian tak terima bella dikatakan murahan.

"Yaallah yank, becanda gue mah.” Dian menatap tajam rafael. “Sekali lagi lo panggil gue gitu, ancur iduplo.” Bella dan rafael lansung merinding mendengarkannya.

"Ayank dian jangan cerem-cerem dong.” Manja rafael sambil merangkul dian.

"Apa rangkul-rangkul!!” Teriak dian seperti orang kesurupan.

"Yaallah, ra——rangkul dikit doang.” cicit rafael membuat bella tertawa.

“Gak ada, gak ada. Jauh-jauh dari gue. Baju gue terlalu mahal dari harga diri,lo.” Hardik dian membuat rafael dan bella melongo. Kesombongan orang ini selalu totalitas,ya.

“Ck ck, kasar banget pacar!”

"Gue gampar beneran lo ya raf!?” Teriak dian membuat rafael menggeleng lalu menjauh. Bella terkekeh pelan melihat dian dan rafael. Bella memang tau, jika rafael menyukainya sejak dulu. Bella juga tau bahwa rafael selalu menyatakan perasaannya pada dian. Tapi entah kenapa dian selalu menolaknya.

"Gue suka sama lo di!” Aku rafael serius membuat semuanya terdiam. Bella merasakan hawa-hawa kecanggungan saat ini.

"Udah ah, gak lucu becandanya.” Teriak dian sedikit malu.

“Tapi gue beneran serius suka sama lo. Udah dari lama. Ini juga udah ke empat kalinya gue nyatain perasaan gue sama lo!”

“Gue gak mau pacaran sama orang yang gak mampu. Makan apa gue nanti ha?” bella mendadak tercekik kerongkongannya. Bella menatap rafael yang sedikit sendu.

"Yaampun dian cuma becanda raf. Baperan amat sih.” Hibur bella membuat rafael tersenyum kecut.
“Yaudah-yaudah kembali ke topik bella lagi deh.” Ujar rafael mencairkan suasana.

Dian menatap rafael sedikit iba. Ia merangkul rafael lalu menyandarkan kepalanya ke bahu rafael.

“Maafin gue!Gue gak bermaksud begitu sama lo raf. Tapi kalian taukan gue memang udah sombong dari dulunya. Di dunia ini gue udah sendiri, gue gak punya apa-apa lagi selain harta dan kecantikan. Gue gak mau merusak persahabatan kita. Gue cuma punya kalian. Gue takut kehilangan kalian. Untuk sekarang dan selamanya gue hanya mau kita begini. Selalu menolong, selalu ada. Udah cukup bagi gue. Kalian berdua segalanya buat gue. Kalian berdua udah seperti saudara bagi gue. Gue amat sayang sama kalian. Gue gak mau hancurin persahabatan kita. Karena menurut gue, persahabatan lebih penting dari pada sebuah perasaan yang dapat memisahkan kita. Lo ngerti,kan raf?” Rafael menganguk dan segera memeluk dian. Bellapun terharu mendengar alasan dian. Ternyata ia takut persahabatannya retak jika dirinya dan rafael jadian.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang