26. DI CAFE

1.9K 185 439
                                    

HOLA OLL, SPAM SAMA KOMENT TERUS JGN LPA VOTEYA BIAR AKU SELALU SEMANGAT UPDATEE HIHIII

Upnya telat krna paketanku tidak ada huhuuu

ig: diaanfitry

Enjoy❤

“Mamun, katakan kalau sekarang bella harus berhenti ngejar langit?” Tanyanya absurd pada lonceng angin yang tak bisa bicara itu. Kini bella dengan perasaan kesal berada di balkon sengaja untuk mengajak loncengnya bicara, mana tau ia mendapatkan saran bukan.

Klining klining klining

Bella mendengus pelan, kok bunyi,sih.

“Mamun, katakan sekali lagi dengan jujur, apa bella amat sangat cantik?”

Klining klining klining

Bella tersenyum bak kesetanan. Tidak buruk ternyata mengajak mamun berbicara,

“Mamun katakan jika bella harus berjuang buat dapatin langit?”

Klining klining klining.

Bella berdecak keras, mamun bukan tutor yang baik rupanya jika di ajak curhat tentang hati. Gimana,sih! bella harus apa sekarang? Ia marah, tapi gak bisa apa-apa.

“Mamun katakan kalau langit udah cinta sama bella?” tanyanya lagi dengan pertanyaan lebih gila seperti otaknya bella.

Klining klining klining

"Boong banget!”

“Harap jawab jujur,ya. Sekali ini lagi bella bertanya. Mamun apa zia sama langit bakal pacaran?”

Klining klining klining!

“Aaaaa!” Teriak bella Frustasi. Gimana,sih, tiap di tanya ngejawab mulu. Bella menepuk pelan lonceng anginnya. “NGELAWAN KAMU,YA!” Teriaknya kesal.
Percuma saja kalau gitu ia bertanya, udah haus juga. Malah galon udah naik seribu lagi. Ah Miris!

Bella melangkahkan kakinya untuk turun ke bawah,

Tok tok tok!

Bella segera berlari ke arah pintu, ia membukakkan pintunya dan sedikit kaget saat mendapati rio yang berdiri dengan senyum hangatnya.

“Hai bella.” Sapanya.

"Cie yang udah siap un,” Goda bella, senyum rio makin membesar. 

“Cie yang udah jadi kakak kelas.” Bella menggeleng pelan.

“Gimana kak ujiannya? Lancar?” Tanya bella sedikit basa basi. Rio mengangguk cepat. “Alhamdulillah. Lancar!” Bella tersenyum lega,

"Btw ini gak di suruh masuk ni?” Sindir rio saat melihat bella yang hanya berdiri di ambang pintu. Bella memukul keningya pelan, lupa! Bella tergelak lalu mempersilahkan rio masuk.

“Duduk kak, Mau minum apa?”

"Jus jeruk aja.”

“Oke air putih,” Bella segera melangkahkan kakinya menuju dapur, rio menggeleng pelan melihat tingkah bella yang kian hari tidak normal.

Bella datang dengan segelas air putih dan setoples kue coklat kering, Lalu meletakkan di mejanya. “Diminum kak.” Ujarnya membuat rio menganguk.

"Jeruknya kerasa banget,ya” sindir rio saat telah meminum air putih itu. Bella tergelak lalu menonyor pelan lengan rio.

“Gak ada jus soalnya kak. Adanya air putih sama air kran. Kaka mau pilih yang mana?”

“Pilih kamu aja.” Bella terdiam lama setelahnya ia tersenyum canggung. “Becandanya gak lucu kak.”

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang