Restu Oma

101 5 0
                                    

"Oma please, restui hubungan kami. Rico gk mau kehilangan kebahagiaan ini Oma, Rico gk mau kehilangan Vina meski Rico gk ingat apapun tentang dia!"

Setelah mendengar pengakuan Rico Oma Hani pun memutuskan untuk berbicara dengan Vina.

"Vina tau Oma gk suka sama Vina, tapi Vina mohon kasih Vina kesempatan buat buktiin kalau Vina bener-bener tulus sama Cucu Oma. Vina janji akan lakuin apapun buat yakinin Oma."

Vina mengira Oma Hani akan kembali mengusir dan memintanya menjauh dari Rico.
Karna itu ia langsung mengungkapkan isi hatinya sebelum Oma Hani mengeluarkan sepatah katapun.

"Kamu yakin mau lakuin apapun buat mengambil hati saya?" Tanya Oma Hani dengan gaya angkuhnya.

"Iya Oma! Apapun yang Oma minta pasti Vina lakuin!" Jawab Vina semangat dengan rona bahagianya.

Rico yang diam-diam mengintip pun tersenyum haru mendengar pembicaraan keduanya.
"Kamu gk sendiri, ada aku. Kita akan sama-sama berjuang!" Gumamnya.

***

Di tengah cobaan yang selalu Oma Hani berikan untuk menguji ketulusannya, Vina juga terus berjuang membantu Rico untuk menemukan ingatannya kembali.

"Hayoo, lagi mikirin aku ya?" Tebak Rico yang sengaja ingin mengejutkan Vina.

"Dih, pede banget kamu!" Dengus Vina kesal karna tengah berada dalam mood yang sedang tidak bersahabat.

"Ngeles aja terus, padahal tanpa kamu ngaku juga aku udah tau kalau kamu emang lagi mikirin aku!"

"Dih dih dih, emang anda siapa? Sekalipun ada yang aku pikirin itu adalah Tunangan-," Ucapan Vina tertahan.
"Tunangan? Bahkan kita sudah bukan Tunangan lagi." Lanjut Vina lemas yang entah di tunjukkan untuk siapa.

"Bentar ..bentar, kamu bilang Tunangan? Jadi sebelum sama aku' kamu pernah bertunangan dengan orang lain? Dan sampai sekarang kamu masih mikirin mantan tunangan kamu itu?" Tanya Rico yang terlihat begitu kesal.

"Aku hanya pernah bertunangan dengan RICO WIJAYA dan kenapa emangnya kalau aku masih mikirin dia?"

Gantian Rico yang menatap Vina aneh.
Bukan hanya itu, ia juga memeriksa suhu tubuh Vina lewat keningnya dan membandingkannya dengan suhu tubuhnya.
"Gk anget." Gumamnya.

"Apaan sih?" Kesal Vina.

"Kamu yang kenapa! Udah lama punya penyakit aneh seperti ini, hah?"

Vina hanya berdesis kesal tak menjawab pertanyaan Rico yang menurutnya tidak penting.

"Ngapain kamu capek-capek mikirin orang yang sekarang ada dihadapan kamu?"

"Aku mikirin Mantan Tunangan aku, bukan mikirin kamu!"

Rico menggaruk kepalanya kesal karna kehabisan kata menghadapi tingkah aneh Vina.

"Ok, kalian emang orang yang sama, tapi bukan berarti kalian benar-benar sama!" Ucap Vina yang membuat Rico tertegun.
"Bagi aku' kamu adalah orang asing yang baru aku kenal." Imbuhnya yang tanpa ia sadari telah melukai perasaan Rico.

Rico menarik nafas dalam mencoba menetralkan perasaannya yang entah kenapa membuat nafasnya terasa sesak.
"Sepertinya kamu lagi pengen sendiri. Kalau gitu aku pulang ya?" Ucapnya yang masih mencoba untuk tersenyum.

"Tunggu Ric!"

"Ya?"

"Apa aku boleh nanya sesuatu?" Tanya Vina ragu yang dijawab Rico dengan anggukan kepala.
"Apa alasan kamu tetap memperjuangkan hubungan kita disaat kamu gk ingat apapun tentang kita?"

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang