Sebuah ikatan

116 4 0
                                    

Sore itu kedua orang tua Vina dan Rico tengah berkumpul di ruang rawat Vina.
Dengan raut wajah yang terlihat tak semangat Rico masuk sembari mengucapkan salam dan langsung melangkah mendekati gadis pujaannya.

"Kamu ngilang kemana tadi, pergi gitu aja gk ngasih kabar?" Omel Vina.

"Habis nyari Dukun buat luluhin hati Mami kamu biar gk jadi misahin kita!" Ucap Rico asal dengan suara pelan yang langsung mendapat cubitan di lengannya dari Vina

"Jadi apa kamu udah nemuin cara buat ngalangin Tante bawa Vina pergi?"

"Tan, please kasih Rico kesempatan, Rico janji akan jagain Vina dan gk akan ngecewain Om sama Tante lagi, apapun syarat dari Tante pasti Rico lakuin asal Tante gk bawa Vina pergi jauh dari Rico!"

"Om sama Tante bukan gk merestui hubungan kalian, cuma kami trauma kejadian seperti ini akan terulang lagi nanti, Vina anak kami satu-satunya karena itu Om sama Tante pengen fokus jagain dia!" Ucap Papanya Vina yang membuat Rico terdiam putus asa.
"Cuma ada satu cara kalau kamu gk pengen jauh dari Vina,"

"Apa itu Om? Apapun itu pasti Rico lakuin asalkan kami bisa bersama!" Jawab Rico semangat.

"Kamu ikut kami pindah ke New york, gimana?"

Rico terdiam, raut wajah yang tadinya semangat pun perlahan memudar.

"Sayang kamu gk akan ninggalin Mama kan?"

Rico menatap ke arah Mamanya kemudian beralih ke arah Vina, terlihat jelas kalau ia tengah frustasi memikirkan mana yang akan ia pilih.

"Gimana? Tante gk akan ngalangin hubungan kalian lagi kalau kamu nekat ngikutin Vina ke New york!" Ucap Mamanya Vina yang ikut menggoyahkan pendirian Rico.

Rico menarik nafas dalam guna mengontrol perasaanya.
Ia kembali mendekat ke arah Vina dan duduk di depan gadis itu.
"Sayang aku minta maaf bukan aku gk mengutamakan kamu tapi aku juga gk bisa ninggalin Mama, untuk sementara kita LDR'an dulu gk papa ya, aku janji akan pikirin cara supaya kita bisa sama-sama lagi!" Ucapnya sembari menggenggam erat tangan Vina.

Vina tersenyum dan langsung memeluk Rico.
"Aku emang gk salah pilih, kamu yang terbaik Sayang!"

"Terbaik apanya? Aku gk bisa mertahanin kamu buat terus berada di samping aku, itu yang kamu bilang terbaik?" Jawab Rico sedih sembari membalas pelukan Vina.

"Kamu lebih mengutamakan Mama kamu daripada aku itu sudah benar, aku gk mau punya pacar yang durhaka kepada orang tuanya terlebih kepada Mama yang udah melahirkan hingga merawat kamu sampai segede ini, aku gk mau ikutan kualat nanti!" Jawab Vina yang sudah melepaskan pelukannya.

"Kamu harus jaga kesehatan selama di sana, inget kamu masih belum sepenuhnya pulih gk boleh capek-capek, banyakin istirahat, jangan makan yang aneh-aneh, jangan-"
Rico tak melanjutkan ucapannya karna air matanya yang tiba-tiba menetes membasahi pipinya.
"Kamu belum pergi aja rasanya udah seperti ini gimana nanti kalau kamu udah pergi?" Ucapnya sedih sembari menghapus air matanya.

"Aku gk akan ke mana-mana kok, orang kamu cuma di kerjain!" Jawab Vina dengan senyum tengilnya membuat Rico menatapnya dengan penuh tanya.
"Iya Sayang, Mama sama Papa cuma ngerjain kamu, gk ada yang mau misahin kita, aku akan selalu ada di samping kamu!"

Rico bangkit dan berbalik menatap kedua orang tua Vina yang sudah tersenyum menang karna berhasil mengerjainya.

"Satu- kosong!" Ucap Mamanya Vina dengan senyum jahilnya.

"Tante serius gk akan bawa Vina pergi jauh dari Rico?"

"Yah terpaksa, andai Vina belum terlanjur cinta sama kamu pasti Tante udah paksa dia buat ikut pulang ke New york!" Jawab Mamanya Vina seolah tak ikhlas membiarkan Vina tetap bersama Rico.

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang