Obsesi

98 4 0
                                    

Mamanya Rico memperlihatkan album lama keluarga mereka kepada Vina.
Vina begitu antusias saat melihat foto-foto Rico saat masih kecil.
Namun tiba-tiba ia melihat sebuah foto yang membuatnya mengerutkan dahi karna merasa mengenali sosok di foto itu.

"Tan, foto ini-"
Vina tak melanjutkan ucapannya karna masih ragu dengan foto yang ia lihat.

"Oh, gadis kecil ini putrinya sahabat Tante sayangnya kami udah lost contact, Tante gk tau mereka ada di mana sekarang!" Ucap Mamanya Rico dengan nada sedih.

"Gadis kecil ini-"

"Lucu kan? Pasti sekarang udah segede kamu, Tante jadi penasaran seperti apa Olin's kecil Tante sekarang!" Ucap Mamanya Rico yang memotong ucapan Vina.

"Mama bilang siapa tadi? Olin's?" Tanya Rico yang mulai menyadari sesuatu.

"Iya Olin's anaknya Tante Lina, kamu ingat? Waktu itu kamu baru lima tahun, kamu gk berhenti nangis gara-gara Olin's di bawa pergi sama Mama Papanya!"

Rico memandangi Vina seolah mencari jawaban dari pertanyaan yang berputar di otaknya.
"Sayang, Tante Lina bukannya Mama kamu? Trus Olin's- "

"Iya, gadis kecil di foto ini sangat mirip- ups salah bukan cuma mirip tapi sepertinya ini emang aku karna aku juga pernah liat foto ini di album lamanya Mama!"

"Sayang, jadi kamu Olin's kecil Tante?" Tanya Mamanya Rico seolah tak percaya.

"Iya Tante, Olin's emang panggilan Vina dari kecil dan ini foto Mama mungkin Tante mau liat!"
Vina memperlihatkan foto Mamanya kepada Rico dan juga Mamanya.

"Jadi kamu bener-bener putrinya Lina? Kamu Olin's kecil Tante yang Tante rindukan selama ini?"

Mamanya Rico langsung memeluk Vina erat, air matanya bahkan sudah menetes karna terharu dengan kebetulan yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Setelah puas bercerita tentang keluarganya Vina pun pulang ke rumahnya dengan di antar Rico.

"Kamu kenapa sih dari tadi liatin aku kayak gitu!" Protes Vina yang merasa terganggu dengan tatapan Rico.

"Aku gk nyangka ternyata kamu gadis kecil itu, gadis kecil yang sering muncul dalam mimpi aku!"

"Jadi kamu masih ingat sama kejadian di foto itu? Kenapa aku gk ingat sama sekali ya?" Ucap Vina sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iyalah, waktu itu kamu baru tiga tahun wajar kalau kamu lupa! Kalau bukan karna mimpi-mimpi itu mungkin aku juga udah lupa sama kebersamaan masa kecil kita dulu!"

"Gk nyangka ternyata sebelumnya kita pernah bertemu!" Ucap Vina sembari terkekeh geli.

"Hmm, pantes waktu aku liat kamu pertama kali aku ngerasa gk asing lagi rupanya kamu emang cinta pertamaku!" Ucap Rico yang membuat Vina langsung menatapnya.
"Sebelum kamu hadir dalam kehidupanku mimpi itu selalu datang sampai aku berharap bisa di pertemukan dengan gadis kecil yang berhasil merebut hatiku semenjak usiaku lima tahun!"

"Bhahaha, jadi itu yang kamu bilang cinta pertama? Anak lima tahun mana ngerti cinta-cintaan, ngarang kamu!"

"Lah, emang itu kenyataannya! Selama ini gk ada satupun gadis yang mampu menggoyahkan hati aku kecuali gadis kecil itu dan juga kamu yang ternyata jelmaan dari gadis kecil itu sendiri dan semenjak kehadiran kamu mimpi itu gk pernah datang lagi, aneh kan?"

"Iya karna sudah tiba saatnya jelmaan gadis kecil itu mengusik kehidupan nyata kamu dan bukan cuma dalam mimpi!"

Rico tersenyum sembari meraih tangan Vina kemudian menciumnya.
"Meskipun aku bukan yang pertama tapi aku berharap bisa jadi yang terahir buat kamu! Menurut kamu apa harapanku ini bisa terwujud?"

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang