Ide gila Sintya

115 5 0
                                    

Vina yg menyadari bahwa dirinya telah salah paham dengan Rico, memutuskan untuk memperbaiki hubungannya dengan Rico.

ia merutuki kebodohannya yg mengambil kesimpulan sendiri tanpa meminta penjelasan dari Rico terlebih dahulu.

Apalagi saat mengingat kesedihan di wajah Rico yg bukan hanya kemarin, karna di hari-hari sebelumnya Rico juga terlihat murung dan sudah pasti itu karna ulahnya.

ia bahkan sempat meragukan ketulusan Rico, mengusirnya dan mencaci makinya padahal kenyataannya Rico sama sekali tidak bersalah.

Vina yg menyadari betapa jahatnya ia pada Rico, bertekad akan menebus semua kesalahannya dengan membuat Rico bahagia dengan segala cara.

______

Pagi harinya di kampus

Vina datang dengan wajah berseri dan langsung menghampiri Rico yg tengah mengobrol berdua dengan Doni di halaman kampus mereka.

"Morning Rico, morning too Abang!,, sapanya ramah lengkap dengan senyum manis di bibirnya.

Rico memandangi Vina dengan tatapan tak percaya, ia seolah tak yakin dengan apa yg ia dengar dan yg juga ia lihat.
Vina menyapanya itu merupakan sebuah keajaiban bila mengingat sikapnya yg begitu dingin padanya beberapa hari terahir.

"Don, ini gw gk lagi mimpi kan? ini beneran cewek tengil yg dari beberapa hari kemarin nyuekin gw?,, bisik Rico pelan namun masih bisa di dengar oleh Vina.

Ucapan Rico sukses membuat senyum dibibir Vina memudar,
Vina yg kesal pun berlalu begitu saja tanpa meninggalkan sepatah katapun.

"Yah, mampus gw ngambek lagi deh! Vin, Vinaaa,, ucap Rico sembari mengejar Vina yg sudah berjalan menjauh.

"Ck,ck, udah bagus dianya mau nyapa, malah bikin ulah! minta di lelepin juga ni cowok lama-lama!,, gumam Sintya yg baru datang sembari melihat ke arah Rico yg tengah sibuk mengejar Vina yg kembali ngambek.

Sedangkan Doni sudah terbahak karna melihat tingkah ke dua manusia yg baru saja pergi dari hadapannya.

"Vin, ayolah masa gitu aja ngambek sih!,, ucap Rico yg masih berusaha membujuk Vina.

Vina yg terus berjalan membuat Rico terpaksa menghadang langkahnya agar ia mau mendengarkan ucapannya.

Vina menatap Rico kesal namun itu tak menyurutkan niat Rico untuk mendapatkan maaf dari Vina.

Rico meraih tangan Vina, mengelusnya dengan lembut lalu menciumnya dengan penuh cinta.
"Maafin aku ya, please!,, ucapnya dengan tatapan penuh harap.

Vina yg memang sudah tidak marah lagi tak kuasa menahan senyumnya, Rico pun ikut tersenyum lega karna Vina yg sudah mulai memancarkan sinyal perdamaian untuknya.

"Udahlah, aku udah gk marah lagi kok, jadi berhenti bilang maaf bosen dengernya!
"Lagian kamu juga gk salah, kamu bebas pergi ke mana aja yg kamu mau, aku gk punya hak buat larang kamu apalagi mengharuskan kamu buat ikut kemanapun aku pergi!
"gk seharusnya juga kemarin aku marah-marah gk jel-

"Vin please, kamu boleh bentak aku, maki aku, pukul aku, apapun aku terima asal jangan ucapin semua kata-kata itu lagi, gk enak banget dengernya!

Vina terkekeh geli karna Rico yg mulai gusar karna ucapannya.
"Emang bener kok, aku kan-

"Ngomong gitu lagi, aku cium kamu ya!,, ancam Rico yg langsung di hadiahi cubitan di perutnya dari Vina.

"Sorry ya, kemarin sempet kasar sama kamu! udah nuduh kamu yg macem-macem juga, gk seharusnya aku kayak gitu ke kamu, iya kan?

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang