Mulai Dekat

177 12 0
                                    

Paginya, di kamar yang berbeda terlihat dua insan manusia yang terlihat baru terbangun dari mimpi indahnya.
Keduanya tersenyum mengingat kejadian semalam di mana mereka terkurung berjam-jam di dalam satu ruangan dan hanya berdua.

Terlihat semburat merah di pipi keduanya.
Vina menutup wajahnya dengan kedua tangannya karna malu dan Rico mengusap rambutnya sendiri sembari tersenyum malu.

Di kampus terlihat keduanya begitu canggung ketika bertemu. Doni dan Sintya pun memanfaatkannya untuk menggoda keduanya.

"Ciee yang habis ke kunci berdua, jadi malu-malu emes gitu mukanya!" goda Doni.

"Jadi penasaran ngapain aja kalian di dalam sana semalem? Kayaknya gk mungkin kalau gk ngapa-ngapain!" ucap Sintya yang ikut menggoda.

"Apa terjadi sesuatu?" tambah Doni yang membuat keduanya salah tingkah.

"Dih, gue sama dia? Ya gk mungkin lah!" ucap Vina dan sukses membuat Rico kesal.

"Kalian pengen tau kami ngapain aja semalem?" ucap Rico yang lansung membuat Vina menatapnya horor.

Doni dan Sintya pun mengangguk semangat karna tak sabar ingin mendengar cerita Rico.

Tapi baru saja Rico mau membuka mulut, Vina dengan sigap membekap mulutnya dan membawanya menjauh dari hadapan Doni dan Sintya.

"Kami duluan ya, kalian kalau mau pacaran di lanjutin aja!" ucap Vina yang masih sibuk mengamankan Rico.

"Siapa yang pacaran, mereka kali yang pacaran diem-diem pake ngomongin kita lagi!" ucap Sintya sembari terkekeh.

Doni pun menghela nafas lelah karna Sintya masih belum juga peka dengan perasaannya.

Rico berhasil melepaskan diri dari Vina.
"Apaan sih, baru juga mau cerita main tarik aja!" ucap Rico sembari ingin beranjak ke tempat semula namun Vina langsung menarik belakang jaketnya hingga membuatnya mendekat kembali.

"Berani cerita macem-macem awas aja lo!"

"Siapa yang mau cerita macem-macem? Gue cuma mau cerita apa aja yang kita lakuin semalem dari awal sampai akhir tanpa ada yang di tambah ataupun di kurangin!" ucap Rico lagi dan ingin kembali beranjak namun tangan Vina lebih cekatan menariknya.

Rico berdecak kesal mendapat perlakuan kasar dari Vina.

"Pokoknya gk ada yang boleh tau tentang apa yang kita alami semalem, kalau sampai bocor berarti lo pelakunya dan awas aja gue pasti bikin perhitungan sama lo!" ancam Vina geram.

"Maksud lo ini rahasia kita?" tanya Rico malas yang
cuma di angguki oleh Vina.

"Ok, tapi kalau lo bikin gue kesel gue gk jamin rahasia kita bakalan aman!"

"Ekhmm, semalem ada yang janji mau ngabulin apapun permintaan gue, kira-kira orangnya masih inget gk ya?" Sindir Vina mencoba mengalihkan pembicaraan.

Rico yang paham maksud dari ucapan Vina mencoba untuk kabur.
"Iya gue inget kok tapi nanti, eh besok, iya besok aja ya gue lagi sibuk! Ok, gue duluan ya!"ucap Rico sembari berlari menjauh dari Vina membuat Vina tersenyum karna melihat tingkahnya.

    _______

Siangnya Rico dan Doni melihat Vina dan Sintya sedang makan siang di kantin, keduanya pun menghampiri.

"Tumben cuma berdua, dayang-dayang kalian mana?" tanya Rico yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vina.

"Iuh, matanya pengen banget gue colok!" ucap Rico sembari duduk di kursi yang berhadapan dengan Vina.

"Mereka masih di perpus!" jawab Sintya.

"Kok gue kalau denger kata perpus jadi inget sesuatu ya!" ucap Doni yang mulai menggoda keduanya.

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang