Pertemuan

867 29 20
                                    

RICO PUTRA WIJAYA pemuda kaya, ganteng, tapi juga dingin yang di gilai hampir seluruh mahasiswi di Kampusnya.
Selain wajahnya yang gantengnya di atas rata-rata, dia juga satu-satunya pewaris tahta dari Wijaya Grup yang selain Perusahaan, Mall dan Hotel yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, keluarganya jugalah pemilik Universitas tempatnya kuliah kini.

VIOLINA PATRICIA MARTIN yang lebih akrab di panggil Vina ia adalah gadis cantik, cerdas, ceria, yang memiliki sifat usil di atas rata-rata.
Ia adalah mahasiswi pindahan dari New York University yang dengan kedatangannya mampu mengubah seorang Rico yang terkesan angkuh dan dingin menjadi seorang cowok yang penuh cinta dan romantis.


***
Pagi yang cerah di sebuah pelataran kampus terlihat dua gadis cantik berjalan beriringan yang sukses membuat banyak pasang mata tertuju pada keduanya.
Khususnya kaum adam yang tak henti- hentinya berdecak kagum dengan kecantikan mereka.
Vina dan Sintya sahabat karib yang tak pernah terpisahkan dari mereka kecil.
Hari ini adalah hari pertama mereka berada di Kampus mereka yang baru.
Kesan pertama yang mereka dapat cukup menyenangkan karna dengan sifat mereka yang supel mereka dengan mudah mendapatkan teman baru.

Di lain tempat seorang pemuda berlari menghampiri genknya dengan antusias.
''Gila kita kedatangan mahasiswi baru mereka pindahan dari New york, cantiknya beuh' Siska bahkan Reina sang Primadona kampus lewat dah!" Ucapnya dengan mata berbinar.

Dia adalah Ditto salah satu sahabat Rico yang memiliki kepribadian absurd dan berwajah ganteng.

''Jantung gue bro, deg- deg'an liat mereka berdua, kayaknya gue beneran jatuh cinta pada pandangan pertama deh!" Imbuh Ditto dengan muka masih berbinar yang sukses mendapatkan toyoran dari sahabatnya Joy.

''Mampus ae lo sana, sok- sok'an jatuh cinta pandangan pertama liat kambing di bedak'in juga jantung lo deg- deg'an!" Ucap Joy dengan nada yang tidak santai yang sontak menimbulkan gelak tawa di antara teman satu genknya.

''Heh, bapaknya kecebong sembarangan klo ngomong gini- gini mata gue masih normal apalagi sama yang cantik-cantik akurat nih mata!" Jawab Ditto membela diri.

''Halaah, cantik klo gk ada otaknya buat apa?" Rico kali ini yang ikut angkat suara.
"Apalagi lo bilang tadi mereka pindahan dari New York, aneh kan? Banyak orang Indonesia yang ingin kuliah di sana, lah ini ngapa mereka malah lari ke sini? Udah pasti itu mah mereka bego makanya di usir dari Kampus mereka yang dulu trus pindah ke sini, kurang ajar emang di pikir kampus Bokap gue penampungan apa?" Imbuh Rico bersu'udzon ria.

"Heh Ric, kalau mereka gk ada otaknya lo lebih gk ada otaknya! Jelek semua perasaan cewek di mata lo, jangan karna di kecewa'in satu cewek lo anggap semua cewek itu sama!" tegur Doni sepupu sekaligus sahabat karib Rico.

Doni dan Rico juga tidak pernah terpisahkan dari mereka kecil. Doni lebih tua setahun dari Rico, tapi karna Rico yang terlalu cerdas dan mendapat ekselerasi di bangku menengah pertama, Doni dan Rico menjadi satu tingkat dan itu membuat mereka semakin tak terpisahkan.

"Emang kenyataannya gitu cewek itu semuanya sama gk ada yang tulus, mereka deketin kita karna ada maunya gk lebih!"

"Enggak semuanya Ric, ada satu kok yang tulus Bebeb gue contohnya!" Jawab Vino sahabat Rico yang lain dengan cengengesan.

Dari kelima anggota genk itu hanya Vino yang memiliki pasangan, sedangkan yang lain termasuk Rico sendiri masih setia dengan kesendirian mereka.

"Bodo, gk ada yang nanya juga!" Jawab Rico dengan songongnya.
"Udah ah, ke kantin yuk laper gue!" Tambah Rico lagi dan mereka berlima pun berjalan menuju kantin dengan Rico berjalan paling depan.

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang