Detak Rasa

4.7K 371 7
                                    

Bertemu lagi.... Di part 6

~~Happy Reading~~

Jangan lupa alqur'an nya ya....... 💔💔💔💔

"jika langit biru memberikan warna indah.
Tuliskan saja do'amu dan ukir disana
Tidak ada yang salah untuk melangitkan do'a
Biarkan mereka bertarung untuk  sampai ke pencipta"

~~ Zain Putra Albagaz~~

~~~

     Hari ini, Zain di sibukkan dengan segudang kegiatan. Keputusannya untuk menjadi donatur di salah satu panti asuhan di pinggiran Jakarta, beberapa tahun lalu, menjadi rutinitas Zain berkecimpung langsung ke panti itu. Ini tahun ketiga setelah dia resmi menjadi donatur tetap di panti itu.

     Setelah perceraiannya bersama Aila, Zain sering kali menepi dan memikirkan kehidupannya di masa depan bersama Naila.

     Pagi ini, Zain merasakan sesuatu yang beda dari biasanya,  degup jantungnya berirama sangat cepat.  Ada sebongkah rindu terasa begitu menggebu pada anak laki-laki itu. Zain mengingatnya dengan sebutan Rasyid.

     Anak lelaki yang menggemaskan dengan pipi chuby berwarna kemerahan. Zain sempat bertanya pada Mami nya beberapa waktu lalu. Apa benar pipì nya di waktu dia masih kecil berwarna kemerahan? Yang Zain dapatkan adalah 'Ya'

Flash back

  "Mami, Zain boleh tanya sesuatu?"

"Tànya saja, selagi Mami bisa jawab, ya, Mami jawab."

"Mami, saat Zain kecil, pipi Zain kenapa berwarna agak kemerahan"

"Tumben banget kamu, bertanya seperti itu"

"Ya, tanya aja, memangnya gak boleh?"

"Siapa bilang gak boleh? Baper banget calon bapak"

"Bukan baper, Mi"

"Ya, sudah, Mami lagi sibuk nih, jawabannya, iya, dulu pipi kamu tuh beda dari anak-anak seumuran kamu. Makanya, Papi kamu memperlakukan kamu spesial. Gak boleh di sentuh sama banyak orang."

"Mi......."

"Zain, kenapa? Ada masalah!"

"Gak, Mi, ya, sudah kalau Mami sibuk. Terima kasih jawabannya"

"Aneh banget kamu"

  
Back

      Ntahlah sudah berapa kali Zain menghela nafas, ada kerinduan dan juga kesedihan secara bersamaan. Ada cinta dan ada pula luka yang sampai  Zain pun tak tau mengapa hatinya bisa seperti ini.

      Sudah beberapa hari sebenarnya irama jantungnya yang dikatakan tidak baik-baik saja. Sampai Zain melakukan pemeriksaan jantung dan hasilnya baik-baik saja.

     Zain merasakan bahagia yang tak berkesudahan setelah pertemuannya dengan Rasyid. Zain pun merasakan kesedihan setiap kali melihat wajah anak itu di galeri ponselnya.

      Zain merasa yakin sekali akan bertemu kembali dengan balita itu.  Entah darimana keyakinan itu begitu kuat dan terus saja membuat Zain selalu mengulas  senyum merekah.

     Merasa telah jatuh hati pada pandangan pertama ketika melihat Rasyid yang terjadi tepat di depan kakinya. Balita itu membuat Rasyid gemas.

      Zain menggunakan mobil berwarna putih, mobil yang mengingatkannya pada seseorang yang telah menghilang dari kehidupannya. Mobil yang wanita itu impikan saat mengajak Źain untuk melihat pameran mobil di Istora Senayan.

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang