Akhir Kisah (3)

3.5K 258 40
                                    


Jazakumullah khayron atas apresiasi pembaca untuk cerita ini. Sudah mendekati ending dan part ini lebih panjang dari part sebelumnya

Di sini masih ada konflik dan mungkin akan ada drama yang menguras emosi jiwa.

Jangan  lupa intip juga ceritaku yang lainnya

Jika kalian membaca cerita "Don't Leave Me" pasti menemukan cerita tentang Sera dan tentunya ada Ikram dan Arman.

Cerita ini mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran  bagi kita semua.
Dimana kalau terlalu cinta jangan kebangetan. Susah untuk move on yang berakibat menyakiti diri sendiri.
Namun hati sejatinya tidak bisa di ajak kompromi apalagi kaum hawa yaa biasanya suka baperan.

Baca ceritaku juga
"Sorry I Didn't Choose You "

Typo bertebaran gaeesss



🍁🍁🍁🍁

Kata apa yang pantas di ucapkan untuk seorang Zain! tanpa alas kaki, hanya berbalut kaos lengan panjang yang menutupi tubuhnya. Di tengah rintik salju  kakinya diajak berlari demi melihat putranya yang telah lama tak dijumpai.  Namun sampai di pintu  rumah yang di tuju nyatanya bukan sambutan hangat yang  ia dapatkan, justru bogeman bertubi-tubi dari sahabatnya Atta.

Pintu semakin terbuka lebar, pukulan tanpa henti, Zain mendapati sekali lagi tatapan mematikan dari Atta yang langsung meninju kembali wajahnya sampai memar, darah mengucur dan belum mengering, namun ia masih menerima pukulan bertubi-tubi tanpa perlawanan.  Kakinya seolah membeku Zain mulai merasakan tubuhnya kedinginan. Bagaimana tidak ikut membeku,  ia rela berkeliling hampir satu jam demi melihat putranya, tatapannya tertuju pada anak laki-laki yang wajahnya hampir seluruhnya menyerupai perpaduan antara dirinya dan Aila. Air matanya begitu saja keluar dari kedua sudut matanya. Hancur berkeping-keping itulah yang di rasakan hatinya saat ini.

Anak laki-laki yang begitu di rindukan. Mulutnya ingin mengucap kata, namun urung dilakukan, Ketika melihat anak laki-laki itu diam terpaku, sorot matanya tajam menghunus seolah ingin mengulitinya, tidak ada kalimat apapun. Justru yang Zain lihat adalah tatapan mata penuh kemarahan dan kekecewaan  secara bersamaan.

Tidak lagi ia rasakan pukulan dan tonjokkan yang tadi Atta tujukan pada tubuhnya. Pukulan itu terhenti ketika Zain mendengar ayah Husen berteriak. Mata Zain tetap terfokus  pada dua orang  walau terhalang darah yang mengucur dari pelipis matanya, namun ia masih terus memandang wajah Aila dan Easyid, walau tubuhnya terasa remuk semua.

"Atta,  cukup, hentikan." Suara menggelegar Husen terdengar cukup keras hingga sang empu yang berada di dalam rumah ikut menyaksikan bagaimana Atta yang dikenal santun dan pendiam. Lihatlah kini tidak ada yang menyangka seorang Atta, perwira TNI yang terkenal memiliki pesona luar biasa menjadi buas ketika melihat musuhnya.

Aila yang sedari tadi melihat pukulan demi pukulan tak mampu berbuat banyak, ia terlalu terkejut ketika kakaknya itu langsung tiba-tiba memukul Zain.

"Istighfar Ta,  istighfar.  Jangan sampai setan mengusai, hingga kamu membunuh Zain. Ini bukan indonesia  Ta. Kita berada di negara orang." ucap Husein menenangkan putranya

"Ayah membela cecunguk ini." cuih, Atta meludahi Zain. "  Dia, karena dia adikku harus terpisah dari keluarganya. Karena dia, adikku hidupnya hancur. Ayah masih membelanya." semua mata terkejut mendengar suara Atta yang meninggi bahkan tangan Atta menunjuk-nunjuk ke arah Zain yang berada di lantai.

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang