Jangan lupa vote yaaa menunggu tabur bintang gejoraaaaaaa
Baca juga cerita ku yang lainnya semoga kalian tetap suka.
Semenjak kejadian waktu itu, Rasyid menjadi pendiam, jawaban yang Rasyid dapat dari Onty Tante nya justru semakin membuat nya sedih.
Tanpa disuruh pun Arman dengan senang hati langsung menggendong kembali putra dari wanita yang beberapa bulan belakangan ini membuat hatinya berbunga-bunga. Mengajak ke taman depan rumah mungkin akan membuat Rasyid lebih santai, pikirnya.
Entahlah, Arman pun tidak tahu mengapa hatinya menjadi seperti ini. Padahal semenjak kecelakaan itu Arman sama sekali tidak mengingat apapun. Bahkan putrinya yang usianya menginjak tiga tahun, sampai detik ini pun belum bisa di ingatnya.
"Rasyid, om perhatikan sudah berbulan-bulan kamu seperti ini. Om gak menemukan Rasyid yang ceria dan banyak bicara." membujuk selama berbulan-bulan, namun belum ada hasil dan Rasyid masih tetap bergeming dengan keterdiaman.
"Gak kenapa-napa kok Om. Lasyid ingin cepat dewasa aja." Arman menautkan keningnya hingga ada kerutan
"Why? "
"Lasyid doesn't undelstand, Om. Mengapa seolah Lasyid dibuang Ayah." Rasyid menundukkan pandangannya ke lantai, ia takut jika ucapan ini sampai terdengar Amma nya.
Arman tersentak "Mengapa kamu bisa berpikir seperti itu! Tidak ada yang membuang Rasyid, Amma pasti punya alasan untuk hal itu. Terkadang orang dewasa memang lebih rumit"
"Mmmmmmm.....Om, sulit ya jadi olang dewasa? " entah apa yang dipikirkan bocah berumur enam tahun ini. Sejak dalam kandungan sudah mengalami banyak hal yang mungkin bisa dikatakan menyakitkan.
"Ya, sedikit." Arman menggerakan jari telunjuk dan jempolnya memberikan isyarat sedikit melalui gerakannya.
"Eheeem. Pagi-pagi udah disini aja dokter Arman! " Syifa menekan kalimatnya. "Grecep banget yeee mepetin anaknya pagi-pagi buta. " mulai lagi deh sindiran tepat ke ulu hati.
Arman dan rasyid menoleh "Onty kenapa sih dateng kelumah olang gak salam dulu." pletuk. nih Rasyid sekali ngomong emang persis bapaknya dah.
"Ya Allah Onty lupa, Onty ulang lagi ya biar salamnya di jawab."
"Eheeem......eeheeem..........assalamu'alaikum anaknya Amma Aila yang paling guanteng dewe" lebayyyy
"Wa'alaaykumussalaam warrohmatullahi wabarrokatuh, Onty. sualanya sepelti kaleng kosong yang dipukul."Gak ada duanya ini mah persis si Zain.
Mey melihat interaksi mereka. Mey masih diam dan belum mengucap kata apapun. sesuai janjinya waktu dia video call saat itu, Mey ingin ke Swiss bertemu dengan Syifa lebih tepatnya mencari tahu jiwa pemasarannya.
Berbagai drama yang dipilihnya dan berbagai perdebatan antara dirinya dan Zain. Awalnya Zain mau ikut namun Mey menolak dengan alasan Naila mau melahirkan. Untung saja si kunyuk itu nurut coba kalau tidak bisa berabe urusannya.
"Alhamdulillah jawaban salamnya sudah ada kemajuan. Tapi kenapa pas balik ngomong biasa huruf R nya ilang lagi ya. " Syifa cekikikan. " Eh onty sampai lupa kalau Onty bawa teman yang datang dari negeri wakanda." ucapan Syifa langsung mendapat sikutan dari Mey
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepasmu 1 (TAMAT)
Short StoryMelepasmu adalah hal terberat bukan hanya hatiku yang terluka, akan ada dia yang tak kamu ketahui kehadirannya Dilarang copas dalam bentuk apapun... Rank 2# pengorbanan 29agustus2021 Rank 2#patah 28agustus2021 Rank 1#luka 3 september 2021 Rank 1#p...