rindu bersama (3)

2.7K 217 6
                                    

Jangan lupa vote yaaa menunggu tabur bintang gejoraaaaaaa

Baca juga cerita ku yang lainnya semoga kalian tetap suka.



Semenjak kejadian waktu itu, Rasyid menjadi pendiam,  jawaban yang Rasyid dapat dari Onty Tante nya justru semakin membuat nya sedih.

Tanpa disuruh pun Arman dengan senang hati langsung  menggendong kembali putra dari wanita yang beberapa bulan belakangan ini membuat hatinya berbunga-bunga. Mengajak ke taman depan  rumah mungkin akan membuat Rasyid lebih santai, pikirnya.

Entahlah, Arman pun tidak tahu mengapa hatinya menjadi seperti ini. Padahal semenjak kecelakaan itu Arman sama sekali tidak mengingat apapun. Bahkan putrinya yang usianya menginjak tiga tahun, sampai detik ini pun belum bisa di ingatnya.

"Rasyid, om perhatikan sudah berbulan-bulan kamu seperti ini. Om gak menemukan Rasyid yang ceria dan banyak  bicara." membujuk  selama berbulan-bulan, namun belum ada hasil dan Rasyid masih tetap bergeming dengan keterdiaman.

"Gak kenapa-napa kok Om. Lasyid ingin cepat dewasa aja." Arman menautkan keningnya hingga ada kerutan

"Why? "

"Lasyid doesn't undelstand, Om. Mengapa seolah Lasyid dibuang Ayah." Rasyid menundukkan pandangannya ke lantai, ia takut jika ucapan ini sampai terdengar Amma nya.

Arman tersentak "Mengapa kamu bisa berpikir seperti itu! Tidak ada yang membuang Rasyid, Amma pasti punya alasan untuk hal itu. Terkadang orang dewasa memang lebih rumit"

"Mmmmmmm.....Om, sulit ya jadi olang dewasa? " entah apa yang dipikirkan bocah  berumur enam tahun ini. Sejak dalam kandungan  sudah mengalami banyak hal yang mungkin bisa dikatakan menyakitkan.

"Ya,  sedikit." Arman menggerakan jari telunjuk dan jempolnya memberikan isyarat sedikit melalui gerakannya.

"Eheeem.  Pagi-pagi udah disini aja dokter Arman! " Syifa menekan kalimatnya. "Grecep banget yeee mepetin anaknya pagi-pagi buta. " mulai lagi deh sindiran tepat  ke ulu hati.

Arman dan rasyid menoleh "Onty kenapa sih dateng kelumah olang gak salam dulu." pletuk. nih Rasyid sekali ngomong emang persis bapaknya dah.

"Ya Allah Onty lupa, Onty ulang lagi ya biar salamnya di jawab."

"Eheeem......eeheeem..........assalamu'alaikum anaknya Amma Aila yang paling guanteng dewe" lebayyyy

"Wa'alaaykumussalaam warrohmatullahi  wabarrokatuh, Onty.  sualanya sepelti kaleng kosong yang dipukul."Gak ada duanya ini mah persis si Zain.

Mey melihat interaksi mereka. Mey masih diam dan belum mengucap kata apapun. sesuai janjinya waktu dia video call saat itu, Mey ingin  ke Swiss bertemu dengan  Syifa lebih tepatnya mencari tahu jiwa pemasarannya.

Berbagai drama yang dipilihnya dan berbagai perdebatan antara dirinya dan Zain. Awalnya Zain mau ikut namun Mey menolak dengan alasan Naila mau melahirkan. Untung saja si kunyuk itu nurut coba kalau tidak bisa berabe urusannya.

"Alhamdulillah jawaban salamnya sudah ada kemajuan. Tapi kenapa pas balik ngomong biasa huruf R nya ilang lagi ya. " Syifa cekikikan. "  Eh onty sampai lupa kalau Onty bawa teman yang datang dari negeri  wakanda." ucapan Syifa langsung  mendapat  sikutan dari Mey

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang