Bertemu Kembali

5.4K 340 5
                                    


Untuk Readers bantu vote + Follow akun ya, biar authornya, semangat.

~~Happy reading~~

Jangan lupa Al-kahfi.

♡♡Lidwinsetya♡♡

♡♡Lidwinsetya♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" ikat mampu menghangatkan
Rasamu mampu merekatkan
Berpeluh lalu berhamburan
Namun aku masih saja haus akan kehangatan
Sehebat itukah pergulatanmu
Yang mampu selalu menggetarkan"

~~Aila~~

     Rintik hujan membasahi seluruh  permukaan bumi, sangat terasa sekali, hari ini hujan lebat seperti memakai formalin, begitu awetnya dari malam hari hingga menjelang pagi hujan masih setia dengan syahdunya, menjatuhkan diri ke muka bumi dengan sangat merata.

     Manusia selalu saja begitu, diberikan hujan mengeluh, diberikan panaspun tetap mengeluh, padahal hujan merupakan salah satu rahmat yang Allah berikan untuk manusia.

     Melangitkan doa untuk tetap menjadi insan yang memiliki rasa syukur.

     Aila memberikan sedikit sentuhan pada putranya, yang masih tertidur pulas, bocah gembil itu menggeliat, ketika merasakan geli di bagian badan nya yang di sentuh. Aila tersenyum lebar ketika geliatan itu menimbulkan bunyi kentut dari putranya.

    Aila mencoba kembali, memberikan sentuhan di area bagian lain, putranya tetap menggeliat dan masih menutup matanya, hanya sesekali tangan Rasyid menapak angan Aila.

     Sudah pukul tujuh, Rasyid masih betah sekali tidurnya. Kali ini Aila pikir yang terakhir ia memberikan tepukan di bagian pantat Rasyid. Akhirnya bocah yang berusia tiga tahun tepat hari ini membuka matanya juga.

     "Amma, Lasyid ngantuk" ucapnya sambil memejamkan matanya.

     "Ayo, bangun, Granny dan Grapy, sudah menunggu, ajak kamu makam bersama. Daddy dan Onty pun menunggu Rasyid di meja makan."

"Ada pentung?" Ayam kesukaan Rasyid.

Aila tertawa lebar, mengapa menyebut paha ayam saja harus dengan sebutan pentung. "Tentu ada dong. Ayo, anaknya Amma, cuci muka dan jangan lupa kumur-kumur sebelum minum air putih" Aila membantu membangunkan Rasyid dengan cara menggendong putranya menuju kamar mandi.

    Sambil menunggu, putranya membersihkan diri, alih-alih cuci muka, Rasyid justru meminta mandi. Akhirnya Aila membantu Rasyid memilih pakaian, karena sampai di usia tiga tahun, Rasyid tetap tidak mau memilih pakaian selain yang di siapkan   Aila Untuk nya.

"Are you ready?"  Aila mengangkat tangannya sambil bertos ria.

    Langkah kaki, Rasyid terdengar nyaring menuruni anak tangga. Memang, kamar bocah tiga tahun itu, memiliki kamar sendiri dan terkadang masih tidur bersama Aila.

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang