terbongkar (3)

3.8K 230 14
                                    

Jangan lupa vote nyaa....
Follow juga akunnya.....
Meninggalkan cerita tanpa jejak apa ya rasanya?

Jangan lupa ada cerita yang lain juga

Don't leave me
Hijrah dan air mata.

Di intip juga yaa gaeessss.....

Squel "melepasmu" Let's End akan segera meluncur kisah babang rasyid yessssss.....

Memaksa seseorang untuk tetap tinggal
Nyatanya justru dia menghancurkan hati
Memaksanya sekali lagi untuk bertahan nyatanya bukan hanya raganya saja yang tersakiti seluruhnya ikut tersakiti.
Melepaskan namun masih cinta.
Menetap namun hati terluka.
Lalu Aku harus bagaimana??


💔💔💔

Jika hati telah memilih, jika ego semakin melambung tinggi.  Hanya ada dua kemungkinan hancur atau bangkit. Banyak dari manusia yang terlalu bermain dengan logikanya. Sampai harus memberikan vibes negatif bagi banyak orang.

Begitu pula seorang Zain yang hanya manusia biasa. Hari ini akunnyaa seperti akun lambe curah  di feed nya penuh dengan komentar netizen yang tidak memiliki adab bertamu kepada pemilik rumah.

Bisa dibayangkan sekali upload ribuan bahkan mencapai puluhan ribu komentar yang menyudutkan putrinya yang baru lahir.

Zain tak mau ambil pusing dengan komentar para netizen, Zain menganggap semua orang berhak berpendapat  dan berkomentar mau itu positif bahkan negatif  sekalipun, itu bukan lagi urusannya.

Enam bulan telah berlalu,  Naila masih berada di posisi yang sama, dengan alat-alat medis lainnya. Hanya suara detak irama monitor yang menunjukkan  masih adanya kehidupan.

"Nai, kamu betah banget ya, tidur lama banget. Gak kasihan sama putri kita, Nai."

"Nai, kamu tahu gak, keadaan kamu seperti ini yang membuat Mas tidak bisa jauh dari kamu."

"Nai, Gazala rindu sama kamu, kamu rindu gak?"

"Kak, gimana? Ada respon gàk?"

Zain menggeleng pelan, sudah berjuta kata yang ia ucapkan untuk membangunkan Naila dari tidur panjangnya namun semua nihil. Tidak ada kemajuan sama sekali, yang di ajak bicara masih tetap sama.

Sera menghela nafasnya, sudah enam bulan pula dia ikut menemani Kakaknya untuk menjaga Naila secara beŕgantian.  Terkadang, Sera bersama dengan Ikram sahabat kakaknya itu.

     "Nai, gue tau loe masih bisa dengar ketika kita bicara. Yang harus loe tau, kita masih tetap jadi teman. Walaupun gue gak pernah ngomong apapun ke loe." Sera menggenggam tangan Naila yang belum ada tanda-tanda merespon.

Air mata Naila menetes. Sera mengusap air mata itu, Sera yakin di alam bawa sadar Naila mendengar nya. Memang benar adanya ketika seseorang yang sakit parah lalu diajak bicara terkadang ada airmata yang keluar, bentuk respon secara alamiah.

"Nai, Gazala sudah lancar sekali bicara, Gazala juga sudah hafal huruf hijaiyah dan menghafal beberapa surat juz tiga  puluh. Terima kasih telah melahirkan putri yang cantik  dan luar biasa."

Nut....nut...nut....nut...nut

Monitor masih berirama stabil

"Nai, Mas rindu kamu. Berapa lama kamu mau domain Mas seperti ini."

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang