Pendusta

3.8K 235 21
                                    

Typo bertebaran

♡♡ Happy Reading♡♡

~Lidwinsetya~


Tidak semua apa yang di mau akan realisasi saat itu juga.
Adakalanya sebagai  manusia harus berjuang lebih untuk mendapatkan keinginan dan impiannya. Apa yang telah tertanam dan tertulis dalam buku impian suatu saat akan Allah kabulkan, hanya saja sebagai manusia harus lebih banyak bersabar.

Allah dengan sifat  arrahman-Nya mampu membuat manusia memiliki rasa kasih sayang. Bukan tanpa sebab Allah memiliki nama yang begitu indah, sama halnya dengan setiap lekukan takdir yang harus manusia lalui didunia ini. Kalau bukan karena Arrahman-Nya tidak mungkin manusia bisa hidup sampai saat ini.

Lihatlah dari sudut pandang lain, ketika masih banyak manusia yang selalu lupa untuk bersyukur,  bahkan tak sedikit pula manusia yang istiradj ketika diberikan harta berlebih.  Banyak dari manusia yang lupa akan Tuhan-Nya  yang begitu sangat menyayangi hambaNya.

Tak banyak kata yang keluar dari kedua sudut bibir Aila. Sedari tadi terdiam membisu saat pertemuannya dengan Zain di bandara. Cepat atau lambat pasti Zain akan mengetahui perihal pernikahan Reynand sepupunya dengan adiknya Mica.

Ada tatapan terkejut juga amarah yang menyertai, tak dapat dipungkiri semua beralih kearah yang menjadi tersangka atas kegaduhan ini. Aila dapat melihat kilatan  kemarahan ketika melihat  kepalan tangan Zain.

Aila memilih menunduk ia tidak berani menatap wajah itu. Aila merasa apa yang di lakukan saat ini sudah benar, Aila tidak bisa mengeluarkan kata apapun bahkan lidahnya seolah keluh dan kaku.

     Tubuhnya menegang saat Zain menarik tangannya tanpa menghiraukan lagi orang-orang yang  ada di restoran  tersebut.

Zain terus menarik tangan Aila, emosinya tak dapat lagi dibendung.  Teriakan Naila tak lagi didengar. Indera pendengarannya berubah tuli, hingga suara lirih mampu menyadarkannya. "Mas tanganku sakit" Aila merasa dipermalukan, banyak yang melihat kearahnya saat tangannya terus ditarik oleh Zain dan akhirnya Aila mengikuti maunya mantan suaminya itu.

"Maaf,  apa ada yang sakit? " ucapnya penuh penyesalan. Zain tak ingin Aila menjauh lagi darinya, ia ingin kembali rujuk dan hidup bersama kedua istrinya,  mungkin terkesan  egois. Tapi Zain tak dapat memungkiri hatinya untuk tetap bersama Aila dan Naila.

"Bisakah Mas lepaskan tanganku,  kita bukan mahram. Dosa besar ketika kita bersentuhan seperti ini. Tolong lepaskan  tanganku". Aila mengucapkan kata penuh penekanan.

"Mas akan lepasin kamu, tapi tolong jelaskan semua yang Mas tidak ketahui. Apa salahnya berbicara jujur. Kalian semua begitu tega sama Mas, kenapa semua orang menjadi pendusta dan membohongi Mas. Apa salah Mas pada kalian semua. Tidakkah mata maaf itu cukup untuk kalian! Masihkah kurang kata maaf Mas buat kalian.  Masihkah ingin menghukum Mas dengan cara seperti ini! atau ada lagi yang Mas belum lakukan hingga kalian memaafkan Mas!" Zain seolah tak kehabisan kata, ia mengungkap semua apa yang ada dihatinya. Selama ini Zain merasa seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa.

     Persetan dengan sepupunya Reynand dan Ecca yang mungkin saja akan kembali membencinya. Salah sendiri kenapa sepupunya itu berani sekali membohonginya.

"Mas, kisah kita telah usai, dari beberapa tahun lalu sejak kamu memilih untuk mendua. Tidak ada  yang salah dalam kepingan masa lalu. Semua telah selesai, saat hakim mengetuk palu hubungan kita hanya sampai disitu." sekuat tenaga Aila  berbicara, ia tidak ingin ada kesalahpahaman lagi antara mereka bertiga.

"Apa kesempatan untuk Mas sudah tak ada , Ai" Zain masih terus memandang Aila walau Aila menunduk dalam.

"Sampai untuk mendekatimu dan juga putra kita begitu susah untuk Mas gapai. Ataukah Mas harus mencuri pandang agar bisa melihatmu setelah itu menculik kalian berdua agar selalu ada didekat Mas.  Apa itu yang kalian mau!" Zain seolah putus asa. Ia ingin berteriak pada semua orang yang ikut membohonginya. Mulai dari adiknya, Papinya, Sepupunya atau mungkin istrinya sendiri yang ikut terlibat didalamnya.

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang