Melepasmu 1 (TAMAT)

Kenangan Lalu

Bismillaah

~~Happy Reading~~

Typo bertebaran.

♡♡Lidwinsetya♡♡

"jika rasa ini hanya kepingan
Jangan bangunkan aku dalam penyesalan
Jika rasa ini terlambat
Jangan biarkan aku dalam kesakitan"

~~Zain Putra Albagaz~~

"Biasanya aku menghamba pada cinta yang tidak memiliki tapi dan tidak pula memiliki ujung
Ketika aku mengetahui perselingkuhan mu dan dia
Hingga mampu menghunus ragaku"

~~Khanza Aila Larasati~~

      Tepi rasa yang tak berkesudahan, hingga posisi duduk itu menjadi sebuah memori dan kenangan. Aila mengingat bagaimana dia harus rela melepaskan laki-laki yang di cintainya. Walaupun pernikahannya melalui proses perjodohan. Saat itu, Aila telah yakin menerima segala keputusan  Ayah dan Ammi nya.

    Jika memang cinta seorang istri tidak mampu mempertahankan mahligai ŕumah tangga, jika seorang istri tidak lah cukup untuk memuaskan hasrat seorang suami. Bagaimana dengan kisah rasulullaah yang bertahan pada satu cinta walaupun berbeda usia.

    Bagaimana kisah para sahabat nabi yang memilih diam ketika istrinya mengomel. Padahal bisa saja, mereka mengangkat pedangnya dan menghunuskan ke perut istrinya. Namun, mereka memilih diam dan bersabar.

     Aila mengingat, ketika masakan yang di masaknya seringkali tidak tersentuh. Bahkan selama pernikahan bersama Zain, bisa terhitung Aila jalan bersama Zain yang berstatus suaminya.

     Sampai Aila harus rela mengambil tabungan yang tersisa hanya untuk kursus memasak. Barangkali masakan yang Aila masak memang tidak enak untuk di santap.

    Aila saat itu harus sering menahan kekecewaan saat Zain pulang larut malam.

    Hingga kecelakaan itu terjadi, kepemilikannya di renggut oleh Zain secara paksa. Aila tetap menerima dengan ikhlas. Sampai akhirnya Zain terus meminta hak nya dengan kondisi sadar.

Pov Aila

     Harusnya aku menyadari bahwa ada nama sahabatku yang tidak pernah aku ketahui sebelumnya. begitu rapihnya Zain menyimpan dusta.  Begitu rapihnya Zain melakukan kebohongan hingga hampir satu tahun diusia pernikahanku. Melepaskan Zain adalah hal terberat yang pernah akulakukan.

      Bukan hanya jiwa ku yang porakporanda, seluruh persediaan ku ikut merasakan kehancuran.

     Aku rapuh. Sungguh,  aku sangat rapuh. Namun apalah daya sampai saat ini aku terlalu mencintai laki-laki itu.

Aku buta karena terlalu cinta. Aku buta karena terlalu memuja hingga aku terperosok begitu dalam. asaku terhempas paksa, raga ku terjungkal tak berdaya, jiwa ku terguncang begitu hebatnya. Mereka menarik paksa rasa yang ku puja. Mereka menghempaskan apa yang sudah aku punya.

     Yang membuat hatiku lebih hancur, rumah itu, rumah yang penuh kenangan. Rumah yang tidak pernah aku bayangkan dapat memilikinya disaat usiaku enam belas tahun.

     Teganya Naila menghancurkan mimpi ku. Teganya dia menghalalkan cinta di atas luka ku.

     Ku lepaskan dia untukmu, namun tidak dengan luka hatiku.