Vannia
Tubuh gue menegang, dan terpekur mendengar penuturan perempuan ini yang di sampai kan dengan amat santai nya, rasa kaget yang membuat gue meremas tangan kecil kyra dengan erat tanpa sadar.
jadi ini diandra.
diandra yang sama kah pemilik cincin itu? Mantan tunangan? Apa ini ya tuhan? Apa yang tidak gue ketahui disini?"Bunda...."
cicit kyra yang mungkin merasa risih
" ah iya sayang ayo masuk bunda antar,
maaf klw anda kesini mw ketemu vinno dya sedang tidak berada dirumah, dya pergi dengan tante asih ke bogor, mungkin sebentar lagi pulang."Terang gue se tenang mungkin menghilangkan rasa kaget dan rasa marah yang mulai muncul ketika berhadapan dengan mantan tunangan vinno yang bahkan baru gue ketahui beberapa menit yg lalu.
" oh okee kalau bgitu saya akan tunggu, sekalian saya mw kembalikan jacket vinno yang tertinggal dirumah sakit"
Ohh may... apa apaan perempuan ini
" baik silahkan tunggu di dalam"
Jawab gue singkat sambil membawa kyra
" vannia, bisa kita bicara sebentar? Sepertinya ada hal yang harus saya sampaikan ke kamu"
" iya tentu, sebentar saya antar kyra dulu"
Tanpa perlu susah payah untuk brbalik menatap wajah perempuan ini gue melangkah masuk kedalam rumah, membawa kyra dan meninggal kan wanita itu diruang tamu keluarga vinno dan memanggil bi atik asisten rumah tangga yang telah lama bekerja di rumah ini untuk melayani diandra.
Sesampainya dikamar kyra, gue segera mengganti baju nya dan meletakkan segala macam belanjaan yang kami beli di mall tadi.
" bundaa....
jangan kebawah, jangan ngobrol sama tante jahat"kyra dengan wajah cemberut nya secara tiba tiba memeluk gue dengan erat
" sayang bunda... kok gitu sih ngomongnya, ga boleh gitu dong sayang"
balas gue sambil mengelus pipi tembam nya
" sorry bunda, tapi dulu tante itu buat ayah sedih, kyra ga suka"
Sedih? Vinno sedih? Karna diandra.
" ya udah, gimana klw sambil tunggu bunda ngobrol sama tante nya, kyra ngemil di bawah sama bi atik, sambil nontonin elsa? Mau ya?"
" hmmm okeyy bunda"
Balas kyra sambil memeluk gue dengan erat dan membenamkan wajah nya di ceruk leher gue seolah enggan.
Setelah memastikan sang anak cantik telah duduk anteng sambil menenteng biscuit kesukaan nya dan focus manatap layar segi empat yang telah menampilkan wajah elsa disana, barulah gue beranjak menuju ruang tamu rumah vinno untuk menghadapi medan perang yang sesungguh nya.
Berkali kali gue menarik nafas dalam dan menghembuskan nya perlahan, menetralkan segala bentuk rasa yang berkecamuk didada, dan merilekskan isi kepala agar dapat berpikir jernih menghadapi perempuan yang sudah terduduk manis di depan gue sambil menyilangkan kaki dan memperlihatkan kaki mulus putih jenjang nya yang sempurna.
Dengan raut wajah super santai dan senyum yang terlihat tidak tulus menghiasi wajah cantik perempuan supermodel ini sampai akhirnya bibir berpulas merah mencolok itu memulai kata kata pertamanya.
"vannia, maaf kalau saya membuat kamu terkejut dan tidak nyaman, tapi melihat reaksi kamu sepertinya memang vinno belum bercerita kepada kamu mengenai saya, apa tebakan saya tepat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk kamu Vannia & Vinno
General Fiction"Vannia adyasta" wanita berusia 23 tahun yang bergelut dengan dunia mengajar, murid dan segala tingkah anak anak yang ajaib baginya namun bagaimana jika dya harus menjadi guru khusus untuk princes ayah alvinno? Dan menjadi penyembuh dalam hidup sang...