Vannia
Telah sehari semenjak gue dan vinno berbicara dan menyelesaikan segalanya. Sedih, kecewa tentu tak pernah lepas dari gue, wanita mana yang sudah merencanakan pernikahan impian nya dengan laki-laki yang dia cintai harus kandas. Berkali-kali gue mensugesti diri sendiri kalau ini bukan lah akhir dunia dan gue harus segera bangkit dan menjadi vannia yang dulu sebelum bertemu dengan vinno.
Seperti ini mungkin rasa nya yang dikatakan banyak orang kala cinta tidak harus memiliki. untuk urusan orang tua kami masing-masing mungkin nanti gue akan cerita pelan-pelan agar mereka mengerti, dan tidak perlu mencari siapa yang salah disini, karena yang jelas ini adalah jalan terbaik untuk kami mencari bahagia masing-masing.
Dari segunung rasa sedih yang gue punya ada secercah bahagia yang amat gue rasakan, karena hari ini, anak kecil dengan mata bulat serta wajah cantik yang satu tahun lalu hampir tak tergapai dan membuat gue frustasi dan akan menyerah saja. HARI INI ... ya hari ini untuk pertama kalinya akan memulai pengalaman baru nya setelah berhasil mengalahkan seluruh rasa takut dan trauma yang dimiliki nya untuk berbalik dan menghadapi dunia.
Kyra, hari ini dya akan bersekolah formal setelah sekian lama, dan hampir tidak pernah merasakan menjadi normal seperti anak anak seusianya. Sebagai salah satu orang yang berdiri dibelakang nya gue tramat banggga, rasa bahagia yang tak dapat gue ungkapkan dengan kata sehingga menangis terharu ketika pagi ini gue datang kerumah ini bukan untuk mengajarinya seperti biasa nya melain kan untuk melihat nya memakai seragam merah putih khas sekolah dasar dengan rambut yang sudah terikat rapih tidak ketinggalan tas elsa hasil berburu kami di mall minggu lalu yang sudah tersandang, jangan lupakan wajah nancantik penuh semangat dari nya pagi ini.
"bundaaaa"
Sapa ceria kyra pagi ini, segera dya menghambur ke pelukan gue dengan sedikit berlari
"wow..!! who is this? Cantik banget anak bunda... "
Balas gue sembari menatap nya dan mengelus pipi halusnya.
"iya dong bundaa..
kan hari ini mw ketemu teman baru, ibu guru baru, jadi kata oma kyra harus cantik. Heheheh""ulu ulu anak bunda pinter banget sih. Kita sarapan dulu yuk? Setelah itu baru kita berangkat sekolah"
"okey bunda"
Pagi ini gue benar-benar hanya berdua dengan kyra dan menemaninya masuk sekolah, seharusnya kamu di sini alvinno, melihat seberapa semangat nya princess kesayangan kamu pergi kesekolah di hari pertama nya. Seperti keinginan kamu dulu.
Ah... astaga vannia kenapa vinno lagi sih, seharusnya gue harus ikhlas karena dya akan berangkat ke paris hari ini, dan apa-apan dya tidak terlihat sama sekali dirumah pagi ini. Apa sebegitu tidak mau nya kamu lihat aku lagi vin? Kalau iya pun hari ini mungkin akan jadi yang terakhir untuk aku terlihat di rumah kamu.Setelah sampai di depan sekolah, sudah ramai terlihat anak anak yang baru sampai diantar oleh orang tua mereka. Kyra masih setia menggenggam tangan gue dengan erat semenjak kami turun dari mobil dan berjalan kearah kelasnya
"sayang... princes bunda yang cantik"
Gue yang menyadari kegugupan dari kyra pun memilih berhenti berjalan dan berjongkok menyamakan tinggi badan gue dengan nya sambil menggengam kedua tangan nya dengan erat.
"kenapa sayang? Ada hal yang mau kyra bilang ke bunda?"
Tampak mata bulat lucu itu mengerjap beberapa kali dan menatap gue sendu
"bunda... nanti bunda akan jemput kyra lagi kan? Nanti di kelas kyra bisa gak ya bunda? Kyra takut bunda"
Mendengar jawaban nya, gue hanya mengulas senyum tulus, dan membawa nya kedalam pelukan sambil mengusap punggung nya Pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk kamu Vannia & Vinno
General Fiction"Vannia adyasta" wanita berusia 23 tahun yang bergelut dengan dunia mengajar, murid dan segala tingkah anak anak yang ajaib baginya namun bagaimana jika dya harus menjadi guru khusus untuk princes ayah alvinno? Dan menjadi penyembuh dalam hidup sang...