Chapter 23

662 63 3
                                    

Alvinno
Setelah vannia tertidur dengan polosnya, gue tetap tidak beranjak dari sisinya dan merasa enggan untuk pulang dan memilih untuk tetap menginap dirumah vannia, karena jujur gue takut tante ayu hanya tinggal berdua dirumah dengan vannia karena papanya sedang berada di luar kota urusan pekerjaan.

malam ini gue habiskan dengan bercerita banyak bersama tante ayu, mulai dari ceria massa lalu pertemanan mama dengan nya, pekerjaan, dan bahkan massa kecil perempuan yang gue sayang yang kini tertidur lelap, berkali-kali gue tertawa dengan tante ayu ketika membahas beragam hal apalagi soal vannia, entah kenapa gue berasa dirumah dengan mama, tante ayu memiliki pembawaan yang tidak beda jauh dengan mama, ramah, hangat, pengertian, yang membuat orang betah berlama-lama di dekatnya.
Langkah awal yang baik di depan calon mertua ini mah.... Hais... alvinno ada ada aja lo...

Ketika sudah pagi gue terbangun dan memeriksa keadaan vannia yang masih terlelap, gue berencana untuk pulang dulu pagi ini kerumah, agar mama dan kyra tidak cemas. Ah princes kesayangan gue pasti lagi sedih sekarang setelah tau keadaan miss nya.
Tapi sebelum itu gue pergi ke toko bunga dan membeli bunga mawar putih yang cantik, dan meletakkannya di samping tempat tidur vannia dan menuliskan note kecil disana, gue ingin saat dya membuka mata, meskipun tidak melihat gue di sisinya, ada hal yang mengingatkannya tentang gue. karena sudah terbayang di benak gue ketika dya bangun akan ada senyum lebar yang tercipta dari wajah cantiknya.

Gue pulang kerumah masih pagi sekali dan terlihat rumah masih sepi, mungkin mama dan kyra masih terlelap, gue memutuskan untuk mandi, dan beristirahat beberapa jam. Urusan pekerjaan hari ini gue sedikit berserah diri pada tama.

Terdengar sayup- sayup suara kyra di telinga gue, sampai akhirnya gue harus mengakhiri sesi tidur gue ketika kyra dengan hebohnya mengecup seluruh wajah hanya agar gue terbangun, ah princes gue ini gemas sekali.

" ayah.. ayah bangun dong, udah siang ayah..."

"hmmmm...... iya princes sebentar lagi ya sayang"

" huh.. ayah.....
ayo bangun kyra mw ketemu miss vannia ayah, klw ayah gak mau kyra pergi sendiri aja nih ya"

Terdengar nada ngambek dari tuan putri ini dengan bibir kecil yang mengerucut, sambil melipat tangan nya di dada, memang kemarin gue melarang kyra kerumah vannia karena kondisi vannia yang masih lemah, dan akan lebih baik vannia membaik dahulu, karena gue tau ketika dua perempuan ini bertemu maka tidak ada habisnya, mereka akan sangat lengket dan vannia yang akan selalu melayani setiap tingkah kyra. Dan sudah jelas hari ini kyra pasti ngotot banget mw jumpa miss kesayangannya, ah bukan sudah menjadi kesayangan gue juga.

Dengan mata yang masih kriyep kriyep gue bangun dan memeluk tubuh kecilnya.

" oke... oke.. ayah bangun nih, peluk ayah dulu sini"

"huh.. ayah kebiasaan, ayo ayah siap siap kyra sama oma mw kerumah miss vannia ayah"

Baru hendak menjawab omelan kyra mama masuk kekamar sambil membawa makanan.

" vin.. nih kamu sarapan dulu, mama sampe gak tau tadi pagi kamu pulang, tante ayu juga telfon mama kamu pagi banget pulangnya sampe gak sempat sarapan disana"

" hehehe iya ma, abis vinno juga kahwatir sama mama dan kyra dirumah jadi pagi pagi vinno udah pulang. Makasih ya ma"

" ya udah. Dimakan ya nak, eh vannia gimana keadaannya? Demi apapun mama kahwatir banget ini, sedih banget mama"

" udah ma.. vannia udah rada baikan, ga ada luka serius, paling mobil jazz kesayangan nya doang yang mesti di musiumkan"

"duh vinn....jantung mama rasanya mw copot pas kamu kasih kabar, apalagi kyra gak berhenti-henti nangis nya, sampe sampe tadi malam bobok sama mama, sedih banget cucu mama ini"

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang