Vannia
Kata-kata itu kembali terulang dari bibirnya. Raut wajahnya, nada bicaranya, semuanya tampak tulus dan penuh kesungguhan disana.
Disaat dya berkata kalau gue hanya cukup berada disisinya serta kyra dan tidak perlu kemana-mana. Ada makna dalam disana yang gue paham kalau lelaki ini ingin gue tetap tinggal. Tidak ada kata cinta sperti saya cinta kamu vannia, Saya sayang kamu vannia,
Dan hal lainnya yang menunjukkan klw seseorang memiliki hubungan seperti kebanyakan orang. Tapi gue sudah bilang sama kalian klw gue ingin bertaruh untuk dya jadi seperti hal yang gue katakan padanya bahwa gue gak bisa menjanjikan dya apa-apa tapi gue akan berusaha.Mungkin kalian pernah dengar kalau perempuan butuh yang namanya kejelasan. Dari aksi vinno waktu itu sebenarnya cukup membingungkan gue, ketika gue menjadi salah satu bahagia dihidupnya, apakah menjadi bahagianya gue hanya sekedar teman, sahabat, guru kyra yang selalu ada di dekatnya, atw bisa jadi seseorang yang penting dalam hidupnya sebagai yang dia cinta dihatinya.
karena setelah itu tidak ada pembicaraan lebih lanjut antara kami selain pulang kerumah bersama dengan kyra yang kelelahan di gendong dengan tangan sebelah kirinya dan tangan kanan nya yang bebas di gunakan untuk menggenggam tangan gue begitu erat melewati jalan setapak diantara hamparan kebun bunga.Ada satu hal yang berubah sejak hari itu.
ya rasa canggung antara kami yang lenyap entah kemana yang berganti dengan rasa nyaman serta perhatian yang mulai saling kami tunjukkan tanpa ada rasa ragu disana. Berbagi cerita lebih banyak serta saling mananyakan keadaan masing-masing. seperti vinno yang akan heboh untuk menelfon gue ketika pulang dari rumahnya hanya untuk sekedar memastikan gue sampai dirumah dengan selamat.Sama hal nya dengan hari ini, biasanya setelah bel istirahat gue hanya akan beristirahat di meja dan menunggu sandy untuk mencari makan siang bersama. Sambil menunggu gue menscroll hp untuk membuka email tapi tiba-tiba ada panggilan telfon dan nama vinno yang muncul dilayar
" hallo vannia?"
" ya vinno? Kenapa? Tumben kamu telfon jam
makan siang gini"" ohh engga sih, kamu lagi apa? sudah makan siang?"
" hmm.. aku baru aja selesai keluar kelas, sebentar lagi aku mw pergi cari makan, kamu udah makan siang vin?"
" belum, aku belum makan siang...
hmmm.. mau makan siang bareng?"wah.. seriously?
Aku oke oke aja sih, kamu mau kita ketemu dimana?"jawab gue mengiyakan tawaran makan siang vinno dan menawarkan opsi tempat bertemu karena mengingat antara sekolah ku dan kantor vainno cukup jauh jaraknya.
" kalau saya bilang saya lagi didepan sekolah kamu gimana?"
" apa? Kamu udah didepan?"
"iya miss vannia saya udah didepan yuk buruan keluar saya tungggu"
" oke.. oke.. aku kedepan sekarang"
" oke saya tunggu"
Dengan tergesa gesa gue membereskan tas dan memasukkan hp dan dompet kedalamnya serta melihat sedikit penampilan gu dikaca.
sip.. ..masih aman, duh kenapa dya repot-repot kesini sih padahal kantornya lumayan jauh jaraknya.Gue melesat ke depan sekolah setelah ritual ijin makan siang sperti biasa dan tak jauh terlihat range rover bewarna hitam sudah terpakir didekat gerbang. Dengan langkah lebar dan cepat gue menuju mobil nya dan segera masuk kedalamnya. Ketika membuka pintu mobil tercium aroma mint khas vinno yang selalu sama seperti sebelum-sebelumnya serta vinno yg tersenyum lebar menampilkan lesung pipinya dengan wajah tampan dan stelan jas khas nya ketika bekerja menyambut gue.
" hai..."
sapa nya sambil memperhatikan gue yang sudah terduduk disampingnya dan tangan nya yang terulur merapikan rambut gue kebelakang telinga dengan gerakan pelan dan lembut yang sedikit berantakan karena tadi berjalan begitu cepat menuju mobilnya
![](https://img.wattpad.com/cover/247708697-288-k260618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk kamu Vannia & Vinno
General Fiction"Vannia adyasta" wanita berusia 23 tahun yang bergelut dengan dunia mengajar, murid dan segala tingkah anak anak yang ajaib baginya namun bagaimana jika dya harus menjadi guru khusus untuk princes ayah alvinno? Dan menjadi penyembuh dalam hidup sang...