Chapter 34

647 57 0
                                    

Vannia

"diandra, kamu?"

ucap vinno dengan raut wajah terkejut melihat perempuan itu berada dirumah nya. Serta raut wajah tak terbaca ketika melihat gue juga berada disana, dan berdiri saling berhadapan. Bak tertangkap basah, vinno hanya terpaku di tempatnya berdiri dan tidak bereaksi apapun sampai akhirnya si perempuan mendekat ke arahnya dengan langkah ringan, serta senyum yang terpulas merekah dari bibir merahnya.

"hai vinnn...
sorry ya aku ke sini gak kasih tau kamu dulu, aku cuman mau balikin jaket kamu yang ketinggalan dirumah sakit, sekalian bawaain makanan kesukaan kamu"

Tutur, perempuan ini dengan nada manjanya pada vinno dan menghempas kenyataan bahwa gue masih berada disana, melihat semua tingkah nya.

" kamu... kamu gak perlu repot repot diandra, dan terimakasih"

Balas vinno dengan raut wajah datarnya sangat datar, sambil mengambil dan meletakkan segala pemberian diandra ketas meja.

"oh ya vin, aku harus balik deh kayaknya, ada beberapa hal yang mau aku urus"

Sambung diandra sambil mendekat kearah vinno dan memeluk vinno singkat dengan teramat santai nya, dan reaksi vinno dengan tanpa penolakan, meskipun tidak membalas palukan singkat itu.

Seolah puas dengan adegan yang di perankan dengan sangat apiknya diandra melenggang keluar dari rumah vinno dan menghilang di balik pintu. Setelah semua adegan yang cukup membuat mata sakit itu, gue hanya termangu dengan mata yang mulai memanas dan menggenangkan air mata yang gue tahan sekuat tenaga agar tidak jatuh keluar, karena demi apapun gue tidak ingin menjadi sosok tidak berdaya di depan mereka.
meskipun sejujurnya hati gue hancur, pedih, serta belum jelas atas semua cerita yang tiba tiba gue dapat hari ini, di tambah lagi dengan sikap vinno yang seolah olah membenarkan segalanya.

Sudahlah, gue merasa menjadi sangat amat jauh dari vinno yang padahal adalah calon suami gue, begitu banyak hal dari masa lalunya yang dia simpan rapat rapat sampai akhirnya masa lalu itu kembali dan menguak segalanya.

Dengan langkah gemetar, gua mencoba melangkah dari hadapannya dipenuhi rasa kecewa yang meluap luap, demi apapun gue tidak ingin berbicara dengan nya sekarang

"Vannia...."

Panggil nya mencoba mengikuti dan meraih tangan gue, namun gue pun sekuat tenaga menghindar dan menuju ruangan tengah dan melihat kyra yang masih asik menonton tv disana, dengan langkah lebar gue mendekat ke sofa meraih kyra dan membawa nya kedalam pelukan.

"bunda...."

Kyra benar, seandainya gue tadi mengikuti kata kata anak kecil ini, untuk tidak melangkah ke medan perang mungkin saja rasa sakit nya tidak seperti ini. Entah kenapa ketimbang, menatap vinno gue lebih memilih meraih kyra kedalam pelukan, dan memeluknya dengan erat, segala rasa pedih ini tumpah disana.

tangan kecil nya membalas pelukan gue dan menepuk nepuk pundak gue dengan pelan seolah, tahu kalau gue sedang tidak baik baik saja. Gue melenggarkan pelukan kami dan  mencoba lenturkan otot wajah dan tersenyum padanya.

" sayang.... Terimakasih buat hari ini yah, bunda senenggg banget kita bisa jalan jalan seharian, bunda pamit pulang dulu ya sayang.... Love you.."

Ucap gue sambil menatap mata bulat cantiknya, dan menyusur poni barunya serta mengelusnya pelan, berakhir dengan mencium keningnya lama.

Alvinno

Gue benci dengan diri sendiri, seharusnya gue bisa bersikap tegas diantara dua perempuan ini, namun dengan kedaan yang tidak tepat membuat gue seolah seperti laki laki yang tertangkap basah, ditambah lagi dengan gerak cepat diandra yang memeluk gue secara tiba tiba membuat gue tak sempat untuk mengelak.

Jelas tampak gurat marah, dan kecewa di wajah cantik vannia serta sorot mata yang penuh kepedihan dan menahan tangis darinya.
Sekuat tenanga gue mencoba untuk menariknya dan mejelaskan segala nya atas apa yang terjadi, namun vannia bergerak dengan cepat dan menghampiri kyra kemudian mereka berpelukan dengan erat
ya tuhan....
Apa yang sudah gue lakukan, aura sedih dan awan mendung mewarnai kami, serta kyra yang seolah paham akan keadaan vannia pun hanya memeluk vannia tak kalah erat nya.

Vannia berjalan ke luar rumah dan dengan cepat gue menahan pintu mobilnya saat dya mencoba untuk segera mungkin pulang dan menghindar

"sayang... kita pelu bicara"

"vinno...."

Dya mengangkat wajah dan bulir bulir air mata itu akhirnya luruh ke pipi putih nya.

" aku... aku gak bisa bicara sama kamu dalam keadaan saat ini, karena jujur aku marah, dan ujung ujung nya gak akan bisa terima semua penjelasan kamu, tolong vinno perempuan itu berhasil menghancurkan bahagia aku dan kyra hari ini dengan segala kenyataan yang dia sampaikan, semua nya cukup membuat aku merasa ingin meledak"

Ucapnya dengan teputus putus sambil menangis dan mengusap air mata nya, penuh dengan tatapan mata putus asa, yang sama hal nya dengan gue saat ini.

"okeee... aku gak akan paksa kamu, tapi kamu harus dengar penjelasan aku, dan tolong vannia jangan simpulkan apapun secara sepihak, biarin aku anter kamu pulang"

" iyaa... pasti, dan terimakasih tapi aku benar benar mw pulang sendiri"

Tandas, vannia sambil mencoba masuk kedalam mobil dan gue pun dengan terpakasa menyingkir dan membiarkan nya pergi, lalu menghilang.

Ini kali pertama, gue melihat vannia menangis dengan begitu pedih dan putus asa nya, dan itu semua karena ulah gue. gue sadar segala kebohongan dan kisah masa lalu yang gue simpan rapat rapat akhirnya terkuak sudah, dan semua ini justru bukan dari gue sendiri melain kan dari diandra, entah apa yang perempuan itu bicarakan dengan vannia, namun melihat air mata vannia membuat hati gue terasa sesak dan sakit secara bersamaan demi apaun gue ingin menahan nya membawa nya kepelukan dan menjelaskan semua nya namun gue tidak melakukan nya, gue lebih memilih mengalah dan membiarkan untuk meredam amarah nya.


Hallo... hallo... yey aku update lagi, kali ini gak lama seperti kemaren hehehehe

Kesel, ga sih sama vinno.... 😶😶

Sambil baca jangan lupa vote dan comment buat mereka ya...

See you... 

Miss vannia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miss vannia

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang