Chapter 26

609 56 0
                                    

Alvinno
         Kalau kalian berada di umur penghujung 30 pasti kalian akan menerima banyak pertanyaan soal pasangan hidup, dan pernikahan, bahkan bisa menyimpang dengan gossip orientasi sexsual. Karena memang Usia laki-laki yang sudah dianggap mampu bahkan harus secepatnya menikah. Kalau kalian Tanya gue persoalan ini maka gue punya jawaban nya, hampir menikah. namun jika bukan dia jodohnya maka apa yang bisa gue lakukan? Gue hanya berserah diri kepada yang kuasa agar gue bisa tetap bertahan dan menemukan dya, sang tulang rusuk yang hilang, seperti kata orang.

Hari ini setelah pulang dari kantor, jika biasanya gue hanya bisa merasakan rumah sebagai tempat untuk tinggal dan berlindung dari panas dan hujan dalam artian yang sesungguhnya. tapi hari ini berbeda, gue merasakan benar-benar pulang kerumah yang dimana ada orang orang terkasih yang siap menunggu dan meluruhkan seluruh beban di pundak, serta di dalamnya penuh dengan kasih sayang dan cinta. Tidak pernah rasanya gue sampai dirumah dengan senyum selebar ini dan rongga dada yang penuh sesak bahagia, disambut tuan putri nan cantik yang berlari dengan riang sambil memanggil ayah, dan mendekap erat wanita yang gue cintai saat ini. Lengkap sudah.

Penghujung tahun ini, ada hal yang sangat ingin gue lakukan, setelah berfikir cukup lama. Gue mau berbagi rahasia dengan kalian, beberapa minggu lalu gue mengunjungi salah satu toko perhiasan dan memesan sebuah cincin yang gue desain sendiri, tolong ini dirahasiakan oke. gue benar-benar antusias sampai-sampai gue selalu memandangi sampel gambar nya hampir tiap malam.

seperti malam ini, sangkin asiknya gue  gak sadar kalau mama sudah duduk disamping dan memperhatikan tingkah laku gue dengan seksama sedari tadi.

"ekhm cincin buat siapa vin?."

" a apa ma?"

jawab gue yang terkaget dengan pertanyaan mama, salah gue juga sih. Gue tidak memberitahu mama soal rencana besar ini, apa gue cerita sekarang aja?

"itu loh..... kamu dari tadi plototin gambar cincin terus sambil senyum senyum lagi, kan mama jadi heran"

"ah ini...
ma... ada hal yang vinno mw cerita ke mama"

gue menatap mama dan menggengam tangan mama dengan kedua tangan gue dengan erat.

"ma... mama yang paling tahu vinno bagaimana, banyak hal berat yang kita lalui bersama beberapa tahun terakhir ini, maaf kan vinno kalau belum bisa jadi yang terbaik untuk mama. tapi ma ada seseorang yang saat ini memiliki pengaruh besar dihidup vinno dan vinno mencintainya.
ma..... vinno mau melamar vannia. Mama bisa bantu vinno lagi untuk yang kali ini?

Mendengar penjelasan gue yang panjang lebar, gue takut mama kaget, marah dan tidak setuju tapi yang terjadi adalah mama tersenyum, dan membawa gue kepelukan nya.

"vinno, anak mama....
vinno sudah dewasa mama gak punya alasan untuk tidak mendukung anak mama untuk bahagia, jika vannia yang vinno mau maka mama akan restui kamu. Mama bersyukur setelah sekian lama ternyata dya orangnya."

" ma... vinno bukan apa apa tanpa mama"

gue membalas pelukan mama erat dan meneteskan air mata disana. 

" hey..... jagoan gak pakai nangis terharu begitu. Ahaahah...."

tawa gue berasama mama yang melihat air mata gue yang padahal mama juga dalam keadaan yang sama.

" jadi? Kapan mama harus kerumah besan?"

"hehehhehehe, vannia belum tahu tentang ini ma, aku mw kasih surprise dulu kedia, menurut mama gimana?"

" mama terserah kamu aja, butuh bantuan tinggal bilang mama. eh, udah bilang kyra belum kamu? Nanti dya ngomel ngomel miss kesayangan nya kamu ambil"

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang