Chapter 39

675 52 0
                                    

"ayoo bunda kita pulang, sama ayah.. kan ayah udah jemput, iya kan ayah?"

Vannia
2 tahun kemudian,

Tohoku University sendai, Miyagi, Japan
Tohoku university menjadi tempat gue melanjut kan pendidikan S2 lewat jalur beasiswa yang pada awalnya hampir gue sia siakan namun akhirnya membawa gue ke jepang melanjutkan pendidikan di salah satu universitas lima terbaik di jepang. Banyak cerita yang gue lalui dua tahun ini temasuk untuk menata kembali hati dan perasaan yang gue tinggalkan kepada seseorang dan mencoba untuk menerima dan belajar memaafkan, bukan hanya dia tapi juga untuk memahami diri gue sendiri. jika dua tahun lalu yang gue fikir terbaik buat gue adalah bertemu dengan seseorang yang mampu membuat hati ini berbunga dan bagaikan dunia dongeng seorang putri yang bertemu pangeran lalu hidup bahagia bersama, maka pada cerita hidup gue tidaklah semudah dan seindah itu.

Gue tidak menutup mata dan memungkiri bahwa pasti ada rasa sakit yang tertinggal atas apa yang terjadi antara kami. ya kami aku dan vino. Namun semua rasa pedih itu perlahan memudar seiring berjalan nya waktu Karena terbukti hingga detik ini perasaan cinta dan rindu itu masih ada, dan akan menjadi semakin besar, setelah keputusan final yang gue pilih untuk kami berdua setelah hari dimana dya kembali dan menepati janjinya pada sang princes kyra.

Gue berdiri di tengah-tengah kampus universitas tohoku dengan membawa satu buket besar Bunga mawar merah yang membawa aroma khasnya yang tak pernah mengecewakan gue untuk selalu menyukainya. ini adalah bunga kesekian yang akan selalu berdatangan satu disetiap tanggal 27 tiap bulan nya dengan pengirim yang sama. entah bagaimana se jauh apapun jarak yang ada namun lelaki ini mampu membuat segalanya terasa dekat, dan gue akan selalu merasakan akan hadirnya. Desiran rasa bahagia itu pun tidak menghilang masih terasa sama bercampur dengan segala kerinduan yang semakin membuncah. Terhitung 2 tahun lebih sejak hari itu gue memutuskan untuk pergi ke jepang di iringi dengan sendunya wajah kyra yang susah payah menahan tangis meskipun gagal pada akhirnya serta wajah sang ayah vino yang jauh lebih buruk namun terlihat berusaha memain kan peran ikhlas nya sebaik mungkin

" vannia sampai kapan pun aku gak akan pernah lupa untuk minta maaf sama kamu, apapun pilihan kamu aku akan terima, aku anggap ini ganjaran dari tuhan buat aku karena menyakiti kamu, 2 tahun itu sebentar, namun selama itu aku akan buktikan ke kamu segala cinta yang aku punya, dan tidak akan kemana mana aku disini tungguin kamu dan cinta sama kamu"

Sekelebat memory hari itu kembali teringat setiap kali bunga-bunga ini muncul di setiap bulannya, dan itu membuat gue semakin yakin atas apa yang vinno katakatan hari itu.
Gue kembali membawa buket bunga mawar ini kedekapan, menyesap aroma lembut nya sekali lagi hingga memenuhi rongga dada untuk menetralisir rasa rindu yang menyesak kan.
Ah.... iya pasti selalu ada surat kecil yang terselip di setiap bunga ini,

" hi.. my love.. how are you?"

Sudah 2 tahun dan aku masih belum bisa menyapa kamu dengan bahasa jepang yang sekarang menjadi bahasa sehari-hari kamu. Tapi apa pun itu caranya aku harap kamu selalu bahagia dan baik-baik saja setiap hari nya.
I miss you and always love you"

From Alvinno

sudah jelas gue akan selalu mengembangkan senyum setelah setiap kata pada surat yang muncul di tiap bulan ini dan tak sabar untuk menunggu surat-surat selanjutnya, dan ya benar gue masih mencintai nya, dan Sungguh susah buat lupa.

Ini adalah bulan terakhir gue berada dan berdomisili di jepang karena untuk sementara gue akan kembali ke Indonesia setelah upacara kelulusan minggu kemarin yang di hadiri oleh papa dan mama meskipun program beasiswa ini tidak mewajibkan gue untuk kembali ke tanah air namun rasa ingin kembali dan beberapa hal yang perlu gue urus yang mengharuskan gue untuk pulang sebelum menentukan pilihan untuk kembali ke jepang atw tidak. Karena jujur tempat ini adalah saksi nyata yang memebuat diri ini menjadi lebih baik. Selama itu juga dya tidak pernah sekalipun berkunjung dan menunjukkan wajah nya di hadapan gue, hanya lewat bunga-bunga itu yang membuat gue tahu kalau alvinno masih mencintai gue.

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang