"Vannia adyasta" wanita berusia 23 tahun yang bergelut dengan dunia mengajar, murid dan segala tingkah anak anak yang ajaib baginya namun bagaimana jika dya harus menjadi guru khusus untuk princes ayah alvinno? Dan menjadi penyembuh dalam hidup sang...
Alvino Hujan berhenti dengan menyisakan rintik kecil dan langit yang masih mendung diatasnya, sama halnya dengan hujan yang berhenti entah sejak kapan semua perkataan itu mengalir dengan sendirinya sampai akhirnya diakhiri dengan kata maaf dan bersama sama.
luar biasa vinooo... you do that.. good job.. bangga gue sama lo... serasa semua beban yang biasanya sepele ketika hal ini gue berlakukan ke orang lain tapi tidak ke wanita ini. Satu hal yang gue pahami dari wanita ini dya pemaaf, dengan lapang dadanya dia menerima permintaan maaf gue dan senyum tulus tersungging di bibirnya.
semua rasa lega ini menghantar kan kami ke rumah, dengan semangat gue membuka pintu dan mempersilahkan dya masuk.
"Ayo miss vannia silahkan"
Tak berselang lama tampak princes cantik gue berlari dengan riang menuruni tangga sambil merentangkan tangannya
"misss vaniaaaa....." moment berharga pertama buat gue ketika kyra melakukan itu ke org lain diluar keluarga kita dan semuanya tampak benar dan entah mengapa hati gue menghangat melihat adegan ini. sambil berjongkok dya menyambut kyra dengan senyum dan merentangkan tangan membawa kyra ke pelukannya
" hehehe kyra seneng, miss vannia dateng kyra udah ga sabar tau dari pagi tungguin miss. pas ada suara mobil kyra langsung lari kebawah heheheh...."
"Really?? Waa miss happy sekali ditungguin kyra, lama ya? Sory ya sayang kan miss pagi harus ajar yang lain dulu disekolah ga apa apa ya?"
" ya miss ga apa apa.. yang penting hari ini kyra bareng miss vannia lagi.."
Wahh apa ini mereka terlihat bahagia dan terasa saling memiliki sampai sampai gue merasa di kacangin disini
" ehemmm... princes? "Ini ayah nya dikacangin ya?"
Sapa gue jahil ke kyra dan tanpa komando dya langsung menghambur kepelukan gue
" ayahhh.... Ayah pulang cepat ya?" "maaf ya ayah oma tadi ga masak kacang jadi kyra ga punya kacang buat ayah.."
oh tuhan anak ku kenapa polos sekali. sontak gelegar tawa terdengar setelah mendengar tutur nan polos anak gue ini.
" sayang.. lucuu banget kamu, ayah ga minta kacang kok maksud ayah kyra kenapa ga sapa ayah duluan tadi? " Terang gue sambil memeluk dan mengelus gemas pipi gembul nya.
" ooo itu hehehheh maaf ayah kyra terlalu semangat lihat miss vannia"
"oke oke ga masalah kyra mau langsung belajar?"
" iya ayah" misss ayo?"
"Lets go.."
sambut wanita ini sambil menggandeng tangan kyra dan menuju ke lantai dua untuk bersiap.
Setelah membersihkan diri dan mengganti baju gue sengaja keluar kamar dan menghampiri kamar kyra yang pintunya sedikit terbuka dan mendengarkan kehebohan yang dilakukan oleh dua orang beda generasi tersebut. gue bersandar di pintu dengan diam sambil melihat kedalam kamar kyra.
tampak perempuan yang beberapa jam lalu sibuk memayungi gue dibawah hujan dengan senyum yang masih sama tulusnya ketika dya mengajar kyra. Dari sini gue bisa lihat bahagianya kyra ketika dya dapat mengerjakan soal yang diberikan missnya sambil bersorak meminta dibuatkan origami dino lagi katanya. dino? Siapa dino? Origami dino? Apa sebenarnya yang mereka bahas? Disaat gue sibuk menerka nerka apa yang mereka lakukan sontak gue terkaget dengan panggilan putri kecil gue ini.
"Ayah...? Ayah ngapain disitu?" "Ayah sini"!!!
Panggil kyra dengan nada antusias serta menuntut nya.
ulangnya sambil menepuk2 sisi kosong di karpet bulunya sambil tersenyum. Dengan langkah lebar gue menuju mereka dan mengambil duduk di samping kyra sambil memperhatikan yang mereka lakukan.
"Liat deh ayah, kyra tadi habis belajar terus miss vannia kasih kyra soal-soal ini kyra bisa jawab loh yah, dan jawabannya bener, jadi kata miss vannia klw bener miss mw buatin kyra temen-temen nya dino lagi yey.... Hebatkan ayah... "
Gue yang mendengarkan penjelasan kyra mengangguk2 dan tersenyum sambil mengelus dan mengecup puncak kepalanya
" hebatnya anak ayah.. bagitu terus ya nak.. ayah seneng lihat kyra semangat belajar gini"
sambil gue melihat vannia yang sedari tadi juga ikut tersenyum disela kegiatannya melipat-lipat origami bewarna ungu tersebut.
"Oke deh... temennya dino sudah jadi nih.. miss kasih buat kyra tapi kyra harus janji sama miss ya...pelajaran tadi harus diulang lagi biar ga gampang lupa sama satu lagi nanti setiap kali kyra kerjakan soal atau hal hal lainya semuanya harus dikerjakan dengan serius dan tulus meskipun ga ada embel embel dikasih hadiah oke? karena semuanya itu bukan karena hadiah apa yang kyra dapat tapi ilmu sama pelajaran yang berguna buat kyra kedepannya paham?"
Tutur perempuan ini dengan nada suara lembut tapi penuh penegasan dan pengertian yang mampu membuat gue mengangguk setuju tentang nilai nilai moral yang coba dya sampaikan dengan caranya.
"Okeyy miss.. kyra paham terimakasih banyak miss"
"Oh iya temen barunya dino mw kita kasih nama siapa?"
"Hmmm... ayah, yang ini namanya ayah miss biar dya bisa jagain dino dan temannya yang lain. sama seperti ayah yang selalu jagain kyra dan oma selama ini."
Deg Sontak Rasa haru bergelayut dihati gue yang menimbulkan rasa ingin menangis dan sesak di dada ketika kata kata itu terlontar oleh anak kesayangan gue ini. sebegitu ingat dan perhatiannya kyra dan sedalam itu makna gue buat dya meskipun gue bukan ayah kandungnya. Tak ada yang mampu gue lakuin selain memeluk kyra dan mencium puncak kepalanya sambil mengumamkan terimakasih padanya.
sore yang mendung serta hawa sejuk dan nyaman gue lalui dengan tawa sambil bermain dengan enam origami berbentuk burung dan kupu-kupu yang memiliki banyak nama. Plus satu origami berbentuk burung bewarna ungu bernama ayah hasil pemikiran imaginative sambil belajar yang diciptakan oleh perempuan yang hari ini senyum, tutur kata dan perilaku baiknya mampu mengembangkan senyum lebar dari kyra dan rasa nyaman dan bahagia yang memenuhi rongga dada untuk gue.