Chapter 16

814 72 2
                                    

Vannia
         Gue adalah wanita yang tidak banyak memiliki cerita dan pengalaman soal dunia percintaan, karena selama ini belum ada laki-laki yang mampu membuat jantung ini berdebar begitu keras.

Tapi ada hal yang harus gue akui kali ini jantung gue berdegup dengan kerasnya sangkin cepat dan tak beraturannya gue takut kalau laki-laki itu akan mendengar suara debaran jantung gue dengan jarak begitu dekat dan tatapan dari obsidian hitamnya yang begitu dalam. mampu membuat gue tenggelam pada pesonanya, ada rasa bahagia dalam diri ini yang tak mampu gue ungkapkan, sehingga hanya pulasan senyum yang tersungging di bibir gue sepanjang perjalanan pulang kami sampai kerumah.
semua perasaan membahagiakan ini hanya dia. dia yang mampu melakukannya seorang ayah dari anak kecil nancantik yang gue sayangi alvinno.

Setelah sore itu esokya gue melihat bunga pemberian dari gue untuk kyra yang telah tertata rapi di sudut ruangan rumahnya dan disudut kamar kyra. Harapan gue tidak sia sia anak cantik ini begitu menyukai bunga pemberian gue dan sibuk menanyakan semua hal perihal bunga tersebut dan bunga-bunga indah lainnya yang turut gue ceritakan kepadanya.
ingin rasanya gue menculik anak cantik ini untuk keluar rumah sesekali selain untuk belajar, hanya untuk memperlihat kan beragam bunga bunga indah kepadanya sangkin gemasnya ketika melihat betapa antusias nya kyra ketika gue bercerita dan melihatkan  foto bunga- bunga itu.

Sudah hampir seminggu.
Kalau kalian Tanya bagaimana interaksi gue dan vinno setelah momen sore itu, awalnya gue sedikit canggung dan takut salah tingkah didepannya tapi vinno cukup biasa malah terlihat sangat biasa saja sperti semuanya hal yang wajar-wajar saja. Ya ampunn vannia!!! Kalau begini sih ini lo nya yang baper duluan... Haisss.. gak tenang.. lo mesti tenang vannia!!bersikap biasa aja karena memang tidak ada apa apa seperti sebelum-sebelumnya.

Ditengah kegiatan malas-malasan gue seperti biasanya di hari sabtu gue teralihkan dengan notifikasi telfon yang masuk tanpa ada nama peneleponnya disana

"hallo?"

suara ini? Suara baritone  ini sangat familiar

" hallo ini dengan vannia?"

"iya benar"

" hmm.. vannia ini saya alvinno"

Deg.. vinno.. gila baru aja gue pikirin dya udah telfon aja? Telfon? dari mana dya tau nomer gue kalau selama ini gue atau pun dya tidak pernah bertukar nomer.

" aaahh iya vinno kenapa?"

" sorry vannia kalau saya ganggu kamu,
saya dapat nomer kamu dari mama maaf klw tiba tiba saya telfon kamu..
tapi ini keadaan darurrat banget..
ada yang dari tadi ngotot mw ngomong sama kamu"

" darurat? Sia_"

belum selesai gue menjawab pertanyaan vinno terdengar suara anak kecil yang penuh dengan semangat memanggil nama gue.  hanya dengan suara nya saja gue sudah hapal klw ini kyra anak kesayangan gue.

" miss vanniaa........!!!!!"

" hey sayang.....kyraaaa....."

" hihihihih... miss ayah nakal nih, dari tadi kyra suruh telfon miss ada aja alasannya, untung ada oma jadi langsung bisa tau nomer miss vannia yey...."

" ya ampunn... kyra ada apa?
Sampe segitu nya mw telfon miss?
Padahalkan senin nanti kita ketemu lagi sayang...."

" hihihihhi no miss ini tidak bisa ditunggu sampai hari senin, harus sekarang klw kata oma ini darurrat jadi harus cepat..."

"oh yaa? Hal darurat apa sayang?"

" hal daruratnya, ayah mw tepatin janjinya ajakin kyra kekebun bunga, buat lihat banyaakkkkk bunga... yey kyra seneng miss... dan kyra mau miss ikutan kita ya?  ya miss? Ya... ya... ya... miss maukan?"

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang