Untuk kamu Vannia & Vinno

Chapter 41 ( End )

Alvinno
Benar rasanya jika pepatah mengatakan apa yang kita tanam maka itu pula yang akan kita tuai, dan semua bala yang gue tuai saat ini adalah apa yang sudah gue lakukan dimasa lalu. 2 tahun gue membiar kan rasa ikhlas serta menjaga dan memupuk rindu, rasa cinta ini kepadanya sebaik-baiknya.

" vannia sampai kapan pun aku gak akan pernah lupa untuk minta maaf sama kamu, apapun pilihan kamu aku akan terima, aku anggap ini ganjaran dari tuhan buat aku karena menyakiti kamu, 2 tahun itu sebentar, namun selama itu aku akan buktikan ke kamu segala cinta yang aku punya, aku tidak akan kemana mana aku disini tungguin kamu dan cinta sama kamu"

Hanya itu kata-kata yang mampu gue ucapkan kepada wanita yang gue cintai ini sebagai pertahanan terakhir hati ini. karena sesungguhnya gue ingin memberontak, menolak, mencegah dan memaksa nya kembali kepelukan gue dan memperbaiki segala kesalahan yang sempat gue torehkan namun semua itu hanya angan karena gue paham bahwa kali ini gue tidak boleh egois tidak lagi. cukup kali ini saja yang membuat gue hampir kehilangan dya.
namun kali ini bukan kehilangan tapi bertahan dan menunggu dya kembali seraya membuktikan kepadanya janji dan harapan yang gue ucapkan.

Terserah jika vannia mengganggap pertunangan ini sudah berakhir atw sebaliknya, tapi bagi gue ini semua belum berakhir meskipun vannia mengembalikan kembali cincin yang selalu melekat di jari manisnya. gue Yang akan menjaga nya selalu dan mengembalikan cincin itu ketempatnya semula begitu pula rasa cinta yang dia miliki. gue yakin sejauh apapun jarak yang ada kekuatan doa yang selalu gue panjatkan dengan sepenuh hati akan menembus langit dan sampai kepadanya.

Dua tahun segalanya berubah, dua tahun ini gue habis kan dengan menjadi pribadi yang lebih baik, ayah yang baik untuk kyra serta menjaga satu-satunya bidadari tanpa sayap yang dikirm oleh tuhan yaitu mama. tidak ada ujaran kemarahan apalagi kebencian yang mama berikan setelah segala sikap dan keputusan gegabah yang gue buat ketika hampir meninggalkan nya, namun sebaliknya dya adalah sosok yang terus mendukung dan meyakinkan gue untuk terus berusaha dan bersyukur atas apa yang sudah gue dapatkan, serta mengajarkan gue untuk berlapang dada berdamai dengan keadaan dan penyesalan yang gue dapati untuk dijadikan pelajaran hidup.

Selain itu dua tahun ini entah kenapa ketika rasa rindu itu semakin terasa nyata dan berat maka salah satu hal yang dapat gua lakukan adalah dengan mengingat dan melakukan hal hal yang berhubungan dengan vannia agar rasa rindu itu mereda salah satunya dengan bunga.

Benar gue menjadi tukang kebun dadakan yang menyulap seluruh halaman depan dan belakang rumah kami penuh dengan berbagai tanaman khusus nya bunga. Bermacam bunga dengan berbagai warna dengan jumlah yang banyak kini telah memenuhi halaman dan amat sangat indah ketika dya mekar, benar-benar pemandangan yang akan membawa gue untuk mengingat wajah dan senyum manis nya yang terbit berbinar ketika melihat bunga bunga yang mekar dengan indah. Sesederhana itu cukup untuk gue mengisi kegiatan sepulang kantor maupun hari libur yang akan gue dan kyra habis kan disini.
Tentunya dengan harapan
" ketika kamu kembali sayang dan melihat semua ini akan membuat kamu bahagia dan senyum yang Aku rindukan kembali hadir"

Seperti yang gue katakana bahwa rindu itu hanya sedikit mereda, maka ketika rasanya sudah tak tertahankan maka gue akan terbang ke jepang dan berperilaku sperti penguntit Dan memperhatikan vannia meski dari jauh.

setiap bulan nya di tanggal 27 gue akan hadir di Tohaku jepang hanya untuk berada di dekatnya tanpa dya ketahui dengan membawa beragam bunga kesukaannya serta seluruh surat yang gue selipkan disana. kemudian menunggu ketika dya mengambilnya dan membawa bunga bunga itu kedekapan dengan senyum yang selama ini gue rindukan, maka itu semua lebih Dari cukup membayar rasa rindu serta lelah berjam jam di perjalanan untuk gue sampai disini.

Tidak apa hanya melihat dya baik-baik saja maka gue pun sama, meskipun terbersit ke inginan untuk menampakkan wajah dan membawa nya kepelukan tapi semua nya gue tahan, karena seperti janji dan tujuan awal gue tidak ingin menggangu nya dengan kehadiran gue dan masalah yang ada. Jadi dengan melihat nya berjam-jam sedari jauh sudah cukup.