Chapter 7

1.1K 100 0
                                    

Vannia
Gila....
Sinting tu orang bener bener pengen gue garuk muka nya ya tuhan. kesel marah dan sedih menggrayangi gue saat ini gue ga bakalan sanggup meluapkan segala umpatan gue ke ayahnya kyra si vino itu.
Alhasil sesampainya dirumah biasanya gue langsung mandi dan goleran dikasur berubah menjadi meluapkan kekesalan gue.
    
      ini orang klw bukan karena ga tega nolak permintaan tante asih minggu lalu gue ga bakalan se getol itu ngajarin kyra. Bisa bisanya dya bahas sertifikasi gue dalam mengajar terkesan benget dya lagi remehin gue atau bener-bener bertanya buat nyamain standar pengajar2 kyra yang lalu lalu.
ga mungkin gue berani ngajarin kyra klw gue ga punya pengalaman dan standar sendiri. Dya pikir gue masuk mengajar disekolah swasta itu ga butuh perjuangan apa. Dan apa katanya tadi? Mengundurkan diri? Gimana bisa gue lakukin itu sementara gue sudah jatuh cinta sama anak nya dan lagi semangat semangat nya buat ngajarin dya.

Haisss... gue bukan tipikal perempuan yang gampang marah meledak-ledak di depan orang lain atw tunjukin amarah gue dengan mudah gue tipikal perempuan yang lebih banyak memendam. Dan itu semua terjadi  untuk hadapin vino hanya dengan tarikan nafas dan senyum sperti biasa.
Gua harap dya paham dan ga perlu lagi lontarin kata kata sarkas nya itu. Atau gue ga usah ketemu lagi sama dya, Selesai ngajar langsung pulang biar ga papasan sama itu orang. Karena yang paling utama dirumah itu kyra. Karena jujur gue mulai sayang dan ga sabar untuk mengajari nya lagi esoknya.


Vinno
       Satu minggu sudah sepekan sejak gue bertemu dengan miss kesayangan kyra.
sejak gue melontarkan banyak kata sarkas dan mengintimidasi mungkin? Ah apa kemarin gue terlalu berlebihan? Sialan.....
ga biasa biasanya gue mikirin perasaan orang lain sperti ini biasanya apa yg gue kata kan dan kerjain berdasarkan apa yg gue mau dan ungkapin tanpa alih alih peduli pandangan orang lain kecuali untuk satu orang.
Tapi kali ini? Setelah reaksi tegas lugas dan argumennya yang sanggup menghentikan list pertanyaan  yang berderet di kepala, yang harus nya gue katakan sore itu. 
Wanita itu menunjukkan keseriusannya plus dengan senyuman ikhlas nya benar- benar membuat gue kepikiran seminggu belakangan ini. Dan hebat nya lagi selama seminggu ini setiap gue pulang kerumah seperti biasa perempuan ini selalu sudah lebih dahulu pulang. Belum lagi ditambah gosipan - gosipan mama yang antusias banget lihat perkembangan kyra dan gue akui kyra sudah mulai banyak kemajuan meskipun masih pelan pelan.

Kyra selalu cerita sama gue setiap malam sebelum tidur, hari ini dya ngapain aja sama miss nya. Sperti dia hari ini belajar mengeja sambil bernyanyi, berhitung sambil bermain dengan bunga ditaman dan banyak lagi aktifitas belajar yang mereka lakukan. Satu hal yang membuat gue semakin lega yaitu kyra terlihat bahagia dan nyaman untuk belajar dan kyra sudah mulai terbuka dengan orang lain. Itu semua mampu membuat gue seperti merasa bersalah?  bener kata mama gue hanya melihat orang dari luarnya saja.

Siang ini gue sudah tekat kalau gue akan pulang lebih awal dan gue mau liat kyra belajar dirumah setidaknya gue mau lihat seperti apa kyra ketika belajar dengan missnya itu.
Dan disini lah gue terduduk di sofa ujung dekat dengan balik  pintu ruangan tengah yang menghadap ke taman belakang.

Disana gue melihat kyra dengan segala perlengkapan nya seperti orang piknik ditambah dengan satu papan tulis putih kecil disana dan perempuan itu.. perempuan yang seminggu ini ganggu fikiran gue. Dya terlihat cantik dengan terusan bewarna hitam dengan motif bunga serta rambut panjang hitam nya yang kali ini di biarkan terurai. Senyum yang tak pernah luntur darinya ketika mengajar kyra serta kata kata halus dan sabar yang di berikan ketika kyra salah. Cara dya mengajar seperti menempatkan kyra untuk merasa aman dan nyaman, jadi tidak salah klw kyra selalu menceritakan semua sesi belajarnya yang membahagiakan baginya.

Gue akui untuk kali ini gue salah dan mama tidak salah pilih pengajar untuk kyra. Dan gue paham perempuan ini bukan hanya perempuan yang besar mulut dan bukan tipe yang mau diremehkan oleh orang lain. Terlihat bagaimana dya membalas omongan gue dan totalitas nya dalam hal tindakan. 
"vino?"
" kamu ngapain?"
"Tumben jam segini kamu duduk-duduk dirumah bukan biasanya kamu masih ngantor jam segini?"
"Eh mama.. bikin vino kaget aja ma.. "
"kenapa memang nya mam vino ga boleh pulang cepet kerumah ya?"
"Ihhh kamu ini bukan itu makasud mama" sambil mendelik aneh mama mengangguk angguk kan kepalanya

" ohh mama paham nih..."
"kamu sengaja pulang liatin kyra belajar ya.."
"Hehehe iya ma.. lagian kantor ada tama yang hendel jadi vino bisa agak longgar hari ini."
"vino penasaran mau liat kyra belajar, ga asik lah klw mama mulu yang cerita dan aku ga liat langsung"
"Oohh iya deh mama seneng2 aja klw kamu perhatian gitu."
" kamu liat kan vin?"
" mama ga berlebihan ceritanya sama kamu mama seneng vin semoga ini awalan yang bagus dan tetap seperti itu."
"tapi ya vin kamu perhatiin kyranya kan..?
"atw perhatiin missnya? Dari tadi matamu itu loh ga beralih natapin missnya kyra."

Perhatin  miss nya kyra? Massa sih dari tadi gue gitu? Baru ingin memprotes ucapan mama, mama yang paham klw gue sensi di isengin langsung kabur pura pura mw lanjutin nonton acara gossip nya. Tapi sepertinya omongan mama bener.
Haishhhh.. gue kenapa sih.

Hallo... aku mau bilang terimakasih untuk yang sudah baca sejauh ini..🙂

Itu si vinno kenapa ya? Hayoo sudah kena jurus cantiknya buguru vannia kah? Sambil liatin tingkah mereka vote dan comment juga ya..
See you...

See you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang