Vannia
"Kyra pradipta" nama yang bagus untuk anak umur 7 tahun berwajah cantik ini. Gak mudah satu kata yang mampu deskripsikan sepanjang sore yang harus gue laluin bersama bocah berumur 7 tahun ini." oke karena kita sudah kenalan kira kira kyra ada pertanyaan ga? Atw kyra mau kita cerita sesuatu?"
Diam kyra hanya diam seribu bahasa plus dengan wajah datar nya yang bikin gue bingung sendiri. Dya duduk dengan jarak satu meter didepan gue jangan berharap mw jawab semua pertanyaan gue tentang hal hal dasar sperti makanan kesukaan? mainan kesukaan?dan lain lain nya sementara saat gue mencoba menyentuh tangan dan mendekat saja dya sontak reflek mundur sejauh-jauhnya.
Oke gue spicless seumur-umur baru kali ini gue berhadapan dengan anak kecil yang bentukan begini beda banget dengan keponakan2 gue yg super aktif, banyak Tanya, sering tertawa dan berlari bahagia.Disaat gue sudah mulai hilang semangat untuk melanjutkan sesi belajar ini gue ngeliat tumpukan origami disudut ruangan dengan beragam warna. Gue ambil origami tersebut dan muncul ide untuk membentuk beragam bentuk burung dan kupu-kupu yang gue bisa. Perlahan satu persatu kertas itu gue lipet rapi sesekali melirik kyra yg mulai curi curi pandang kearah gue. oke kita liat bocah ini mulai penasaran. Setelah hampir 5 origami berhasil gue buat saat ini spenuh nya atensi kyra menatap gue penasaran dan sinilah gue beraksi.
"oke aku punya lima temen baru" tatap gue kearahnya sambil menulis nama dan mendorong satu persatu origami itu kedepan
" yg merah ini namanya dino"
"yang kuning dan punya sayap namanya loli" "yang hijau dan ekor panjang ini milo". "kalau yg bersayap warna biru ini popo dan yg terakhir momo."Antusias gue mengenalkan origami buatan gue kedepan kyra
" mereka temen aku karena tadi aku buat dengan rapi dan sungguh2 kyra mau temenan sama mereka? Ajakin main sama boneka kyra yg lain mau?"Anak ini bergeming dengan mata bulatnya yg penuh Tanya
"mereka boleh main sama aku? Ga apa apa?" "tentu mereka boleh main sama kyra jadi vannia titip mereka ke kamu kyra mau?" dengan anggukan malu malu serta senyum yang sedikit mengembang kyra menatap dan mulai menyentuh origami2 itu."jadi karena mereka temen aku dan kamu temenan sama mereka berarti sekarang kita bisa berteman juga dong? "
Lagi anggukan malu malu yang muncul dengan tatapan yang tak lepas dari origami2 itu."okee deh kalau gitu aku bakalan datang tiap hari buat jengukin mereka boleh? Aku juga mau main... engga deh kita semua bermain gimana deal?" suluran tangan dengan senyum lima jari keluar dari bibir gue. Lama dan tanpa membalas suluran tangan gue diacuma ngangguk antusias dan berkata
"iya ayoo main"Alvino
Hari ini masih sama dengan hari hari sebelumnya tidak ada yang berubah awan-awan yang briring di langit yang menguning yang menandakan matahari sudah menyelesaikan tugas nya hari ini.
Sama sperti manusia manusia yang telah menyelesaikan tugasnya juga hari ini yang sekarang sedang berlomba dengan kendaraan mereka membawa beragam lelah dan rindu untuk kembali ketempat yang orang-orang sebut rumah.
Rumah satu kata sederhana yang berarti bangunan yang dijadikan tempat tinggal, tempat untuk kembali pulang, tapi bagi gue kata rumah sudah tidak lagi sama selama 2 tahun ini. Dua tahun waktu yang cukup lama buat gue untuk berdamai dengan keadaan dan menerima segala hal yang selama ini mati matian gue elak. Tentang keluarga yang didalamnya ada ibu, kakak, keponakan dan dia.Berselang waktu gue juga sampai di rumah ini. Rasa lelah, penat serta stress pekerjan menjadi CEO diperusahaan keluarga yang harus gue emban dan lanjutkan.
Gue juga butuh pulang untuk sekedar mengambil istirahat dan kembali melanjut kan hari hari esoknya. Salah satu sosok penghuni rumah yang selalu menyambut gue dengan senyum lembut yang selalu gue suka sedari kecil masih sama, dya akan menyambut seolah tau kalau anak nya sudah menyelesaikan harinya. Dengan kata sederhana"sudah pulang vin..? belum makan kan? Nih mama panasin lagi lauknya ya.. kamu mandi dulu sana..." always mama selalu begini tidak berubah.
" iya ma vino laper belum makan nanti vino mandi ya ma.." melihat mama yang asik berkutat di daerah kekuasaannya gue kembali teringat rencana minggu lalu yang mama sampaikan ke gue tentang guru kyra" ma? Itu masalah guru yang kata mama anak temen mama itu jadi kesini?"
Kyra satu satunya keponakan kesayangan gue yang gue jaga dan lindungi dengan sepenuh raga gue dan mama. Kita yang tak hentinya mencari cara agar kyra bisa sembuh dan normal kembali. sebenernya gue rada kurang seneng sama mama dengan idenya yg satu ini meskipun mama bilang anak temen nya ini baiklah pinter lah tapi tetep aja standar gue masih kurang gimana tidak guru sekelas sekolah terbaik di Singapore saja masih kewalahan dan berujung berhenti menghadapi kyra apalagi anak ingusan baru tamat kuliah satu tahun ini.
" ooo vannia jadi tadi siang dya datang udah keburu balik dya kamunya aja yg telat pulangnya baru aja tu dya pulang"
jadi namanya bocah ini vannia ucap gue dalam hati sambil menghapal nama perempuan ini
" so gimana? First impression kyra gimana? Vino tebak deh pasti ciut duluan dya kayak yang sudah-sudah" tebak gue mengingat bagiaman kyra bertemu dengan orang baru.
" huh asal aja kamu klw ngomong mana ada ciut dya? Justru mama seneng tau vin kyra menerima vannia mau diajakin kenalan meskipun kyranya masih adaptasi tapi ini tuh ya lebih baik dari pada guru-guru yang kemarin. Satu langkah baik klw menurut mama" jelas mama dengan sanagat antusias mengenai si vannia ini
" hmmm.. bagus sih ma tapi vino yakin paling dya Cuma bertahan seminggu doang abis itu nyerah sperti yang lain" sanggah gue sambil mengambil air putih dari dalam kulkas
" kamu tuh ya vin sembarangan aja klw ngomong malah didoain yang jelek ini nih klw orang cuman nilai org lain dari luar aja". Terlihat raut kesal dari muka mama ketika gue ngebandingin si perempuan fresh graduate ini.
" iya deh ma iya kita liat aja kedepannya nanti vino ikut pantau-pantau dan jumpa sama anak temen mama ini." Kata gue sambil lalu ke kamar untuk mandi.
Sebelum sampai ke kamar gue menyempatkan diri untuk melihat kyra ke kamarnya saat pintu terbuka gue lihat bocah kesayangan gue yang terlelap tidur berpelukan dengan boneka beruang kesayangannya dan lima origami berbentu burung dan kupu-kupu yang berada di sampingnya.
Saat kyra tidur selalu buat hati gue menghangat dan gurat muka polos nya yang menunjukkan klw dya baik-baik saja tanpa beban berat yg diaalami. disaat tidur kyra terlihat normal. Gue usap kepalanya sambil memberikan satu kecupan sayang.
"Sleep well princes".Oho... aku balik lagi.. selamat sampai di chapter 4 yey... bagaimana? Menurut kalian bu guru vannia berhasil ga ya dengan 5 origami nya buat kyra? Hehehe
Vinno nya udah mulai muncul nih.... jangan lupa yaa.. sambil sambil vote and coment nya..
see you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk kamu Vannia & Vinno
General Fiction"Vannia adyasta" wanita berusia 23 tahun yang bergelut dengan dunia mengajar, murid dan segala tingkah anak anak yang ajaib baginya namun bagaimana jika dya harus menjadi guru khusus untuk princes ayah alvinno? Dan menjadi penyembuh dalam hidup sang...