Chapter 27

583 59 2
                                    

Alvinno
        Kalau ditanya soal bagimana persiapan gue untuk ngelamar vannia, maka gue bakalan jawab jujur. Rempong, ini lebih rumit dari pada membuka cabang hotel baru, gue yang memang dasarnya tidak ahli untuk adegan adegan romantis, memiliki banyak opsi yang ingin gue realisasikan. Ujung ujungnya sampailah pada gaya gue yang cukup simple saja tapi menampilkan sifat, dan ketulusan gue ke vannia. Sampai-sampai princes kesayangan gue juga ikut heboh mempersiapkan segala hal untuk sang calon bundanya, mulai dari menggambar yang sudah disiapkan dari jauh hari, sampai dress apa yang yang akan dya bawa ke bali untuk melamar calon bunda nya nanti.

Sesampainya di bali jujur gue deg degan, Cuma sekeras mungkin gue atasi dengan bertingkah biasa aja. sampai akhirnya saat vannia lagi sibuk membantu kyra mandi gue beraksi untuk menyelesaikan semuanya. Dan seperti yang kalian tahu semuanya sempurna. Kali ini rencana yang sudah gue susun berhasil membuat vannia menangis terharu.

Melihat nya yang berjalan, menyusuri jembatan dengan dress putih, yang menampilkan pundak putih nya, rambut yang digerai dan terhempas angin laut yang berhembus kencang, serta warna mata coklatnya yang semakin terlihat berbinar terpantul cahaya matahari yang bergerak hampir tenggelam, lengkap sudah kecantikannya yang terbingkai dengan indah. Dengan langkah pelan dan pasti dya mendekat ke arah kami, dan menampilkan raut bahagia, dan terkesima, melihat segala persiapan yang gue siapkan khusus untuknya. Vannia dengan bunga memang selalu menjadi perpaduan yang tak pernah mengecewakan. Jantung gue berdebar, lidah gue mendadak kaku, tapi gue tetap berusaha tenang.

Gue berlutut dan melamar sang bahagia gue, ditemani putri kecil kesayangan yang ikut berdiri di sisi, sebagai penguat untuk gue dan kami sama sama berharap vannia akan mengatakan iya.
Sampai akhirnya.

"yes I will, miss mau jadi bundanya kyra"

Terimakasih tuhan, doa doa ku selama ini terjawab sudah, dengan tangis haru yang masih tersisa dari vannia, gue tersenyum lega dan menyematkan cincin special itu ke jari manisnya, lalu berdiri dan langsung membawa tubuhnya kedalam pelukan, gue memeluknya erat menyeruk kan kepala di lehernya sambil menghirup aroma vanilla nya sebanyak-banyaknya.

"terimakasih sayang.. I love you"

"love you too alvinno..
terimakasih ini semua luar biasa"

Gue menatap nya dan mengecup dahinya, sambil memejam kan mata, dan mengucap syukur sebanyak-banyak nya pada tuhan.

"hih... ayah.. gantian.....
kyra juga mau peluk bunda"

Ya.... ampun sakin bahagianya gue hampir lupa keberadaan penting putri kecil gue disini, vannia melepaskan pelukan kami, lalu berlutut  menyamakan tinggi nya dengan kyra, mengambil tangan kecil kyra yang masih memegang bunga dan membungkusnya dengan tangan nya.

" hai.... anak cantiknya bunda, terimakasih sudah percaya sama bunda ya, kalau gitu kasih bunda kepercayaan juga untuk mengurus, merawat, dan melihat kyra tumbuh dewasa. Dengan sepenuh cinta kasih yang bunda punya. Dan maaf kan bunda kalau nanti seandainya bunda belum memberikan yang terbaik buat kyra. Mau kan sayang..."

"hiks...hiks... bunda... kyra sayang bunda,
kyra bahagia punya bunda, apapun kata bunda kyra pasti bilang iya... I love you bunda...
hiks...hiks... thank you bunda."

Dua perempuan kesayangan gue ini sama sama menangis, vannia dengan segala kelembutan hatinya untuk kyra. ya tuhan, terimakasih sudah sudi menghadirkan vannia dihidup kami, dengan lembut vannia membawa kyra kedalam pelukan nya dan memeluk nya erat.

" love you to sayang. Huhuhu udah dong nangisnya yaa"

Pelukan mereka terlepas dengan vannia yang menghapus sisa sisa bulir air mata di pipi tembem kyra, dan mengecup nya disana. Gue langsung memeluk kyra dan menggendong nya.

Untuk kamu Vannia & VinnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang