F I F T E E N

20.3K 1.1K 209
                                        

"Dia kok bisa ada di rumah kamu?" tanya Alvaro sambil menunjuk Azka yang duduk di depannya dengan setoples berisi cemilan di dalamnya yang kini berada di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia kok bisa ada di rumah kamu?" tanya Alvaro sambil menunjuk Azka yang duduk di depannya dengan setoples berisi cemilan di dalamnya yang kini berada di pangkuannya.

"Kepo!" ejek Azka dan kembali lanjut dengan handphonenya karena sampai sekarang Dika belum keluar juga dari kamarnya.

"Berisik! Gue nggak nanya sama lo" balas Alvaro kesal.

"Udah udah. Dia ke sini cuma main sama Dika aja. Nggak ada maksud lain" Rheva menjelaskan maksud kedatangan Azka ke rumahnya.

"Oh iya, kok aku ngerasa Dika kek ngejauh gitu sama aku? Udah beberapa bulan ini sih. Emang aku ada salah sama Dika, ya?"

Rheva menyernyit bingung mendengar pertanyaan dari Alvaro yang mengatakan Dika seperti menjauh dari dirinya. Rheva mengulas senyumnya agar Alvaro tidak memikirkan lebih lanjut dengan tingkah Dika.

"Nggak mungkin, lah. Mungkin itu cuma perasaan kamu aja" Alvaro menganggukkan kepalanya pertanda mengerti dan mungkin saja apa yang di bilang sama Rheva benar. Kalau hanya ialah yang merasa Dika seperti menjauh darinya.

"Berangkat sekarang aja, gimana? Takutnya nanti kesiangan"

"Yaudah, yuk" Alvaro mengangguk setuju dan menggandeng sebelah tangan Rheva mengajaknya berdiri.

"Gue jalan sama Rheva dulu" pamit Alvaro kepada Azka dan langsung menarik tangan Rheva keluar rumah tanpa mendengar jawaban atas perkataannya tadi kepada Azka.

Kini Alvaro membantu Rheva memasang helmnya dengan senyum kecil yang tersungging di bibirnya. Melihat Alvaro seperti itu membuat Rheva menyernyit heran.

"Kamu kenapa?"

"Nggak. Aku baru sadar kalau kamu setiap hari semakin cantik"

"Dih, ngegembel. Nggak cocok ah sama kamu dan nggak mempan juga buat aku"

Alvaro tergelak mendengar perkataan Rheva yang memang benar adanya. Karena Rheva termasuk anti dengan orang yang suka ngegembel. Gombal maksudnya. Seperti yang ia lakukan tadi.

"Kalau ginikan aku nggak takut kamu bakal kemakan rayuan orang lain" Alvaro mengacak-acak rambut Rheva gemas.

"Yang ada kamu mungkin cari cewek lain"

Mendengar perkataan Rheva tubuh Alvaro mematung sesaat namun sesegera mungkin bersikap seperti biasa. Namun itu telat, karena Rheva melihat tubuhnya yang menegang sebentar dan bola matanya yang bergerak gelisah.

Tentu saja Rheva tau. Selama hampir tiga tahun hubungan mereka, Rheva semuanya hapal gerak-gerik Alvaro saat sedang berbohong, gugup dan gelisah. Namun, mungkin Alvaro tidak menyadari itu.

Aku tau kamu nutupin sesuatu sama aku, Al batin Rheva.

"Jangan aneh-aneh deh. Nggak mungkin lah aku cari cewek lain. Cukup kamu aja kok di hati aku"

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang