[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Huhu, aku back lagi🌚 yuklah merapat yang kesal sama Alvaro di part sebelumnya🌚 terlebih yang gedeg banget ngetnget sama Agatha.
Gimana, ada yang ke semsem sama sosok Alva, nggak? Ganteng banget emang sosok manusia satu itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa spam blacklovenya, ya🖤
Awali pagimu dengan liat yang manis, asam, gurih yuk wkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue kepo, lo kamaren ada urusan apa sama Alva?" ujar Azka bertanya kepada Rheva yang kini sibuk memakan cemilannya. Ia tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya dan memutuskan bertanya langsung kepada sang empu.
Rheva menatap Azka intens lalu beralih menatap ke arah Fahri yang juga ikut menatap ke arahnya. "Ngapain lo nanya-nanya?"
Rheva sengaja mengulur waktu untuk tidak langsung menjawab dengan jujur pertanyaan dari Azka. Bahkan kedua orangtuanya, Dika serta Bang Abriza belum ia beritahu.
Ia meragukan niatnya yang awalnya ingin langsung memberi tahu selepas pulang sekolah. Namun, saat melihat Agam dan Thania yang kelelahan dan memutuskan beristirahat lebih dulu ia pun mengurungkan niatnya. Terlebih ia belum siap menerima protesan dari kedua orangtuanya dan Dika.