[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sialan!" maki Agatha sesampainya dikelas. Menghiraukan semua tatapan penghuni kelas ke arahnya, Agatha mendekat kepada Nayla yang kini menatapnya penasaran dan penuh pertanyaan.
"Kenapa lo?"
"Sial! Sumpah emosi banget gue sekarang!"
"Sabar, minggu depan kita UN loh" sahut Nayla sedikit melenceng dari yang Agatha pikirkan, karena ia berpikir Nayla akan kembali bertanya kenapa kepadanya, nyata hanya mengingatkan soal UN yang akan di laksanakan seminggu lagi.
"Bangke lo. Gue juga tau kali"
"Okey okey. Terus lo kenapa? Baru datang udah ngumpat aja, katanya mau ketemu sama Alvaro"
Di ingatkan kembali soal Alvaro, seketika amarah yang tadi sempat reda kini kembali berkobar. "Sialan!"
"Ngumpat terus aelah. Kurang kerjaan lo ya"
"Ya namanya juga lagi kesal, keles"
"Kesal kenapa lo?"
"Alvaro mutusin gue!"
"WHATT!!" teriak Nayla yang bahkan sampai berdiri dari posisi duduknya.
"Serius? Lo nggak lagi bercanda, kan?" lanjutnya dan kembali duduk di samping Agatha.
"Buat apa gue bohong sama lo"
"Gila! Gue masih nggak percaya"
"Gue nggak terima ini semua terjadi sama gue, Nay! Dan yang lebih konyolnya lagi Alvaro putusin gue tepat di depan Rheva!"
"HAH! Serius?!"
"Gue nggak terima! Dan gue bakal aduin sama Tante Ana. Biar Alvaro kena marah"
"Bagus, Alvaro nggak bisa seenaknya putusin lo gitu aja"
"Lo sama Zikri gimana?"
Nayla menghela napas sebentar dan tatapannya berubah sayu. "Semakin renggang. Di sekolah aja dia nyuekin gue, padahal kita tiap hari duduk bareng terus di kantin"