F O U R T Y E I G H T

13.5K 504 20
                                        

Playlist : Sofia Carson - I Hate The Way

Part ini khusus Agatha ya, melihat sisi lain kehidupan Agatha yang mungkin sedikit menyedihkan🙃

Part ini khusus Agatha ya, melihat sisi lain kehidupan Agatha yang mungkin sedikit menyedihkan🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha terkejut saat melangkah menuju pintu rumah ia mendengar bentakan dan juga tangisan yang berasal dari kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha terkejut saat melangkah menuju pintu rumah ia mendengar bentakan dan juga tangisan yang berasal dari kedua orang tuanya. Takut sesuatu terjadi kepada kedua orang tuanya.

"Pa, Ma kenapa?" tanya Agatha setelah meletakkan tas jinjingnya ke single sofa di sampingnya. Sedangkan ia duduk di samping Mamanya--Agnes-- dan membawanya ke rangkulannya karena Agnes masih terisak.

Sedangkan Darka, ia terduduk lemas di sofa single dengan tampilan yang acak-acakan. Tidak hanya tampilannya, keadaan ruang tengah pun sama berantakannya. Pecahan vas bunga dimana-mana serta lemari kecil khusus menyimpan buku kini sama hancurnya. Buku yang berserakan dan lemarinya yang patah.

Melihat situasi yang tampak sangat kacau. Agatha yakin ada satu hal besar yang memicu kekacauan terjadi di rumahnya. Terlebih melihat orang tuanya yang nampak sangat kacau.

"Ma, Pa ada apa? Kok semua nampak kacau begini? Terus pembantu mana kenapa nggak di bersihin" tanya Agatha beruntun yang tidak mendapat jawaban dari Darka maupun Agnes.

Agnes masih menangis tersedu sambil memeluk Agatha erat tanpa berani menatap ke arah Darka. Dan Agatha menyadari itu, ia yakin saat ini Darka marah kepada Agnes. Namun ia tak tau marah karena apa dan bisa membuat kekacauan semua ini terjadi.

"Mama kenapa nangis? Papa KDRT ya?" Agatha melepas pelukannya dan meneliti seluruh badan Agnes dari atas hingga bawah kalau-kalau ada lebam di sana.

"Kamu nuduh Papa?" tanya Darka tajam. Merasa tak terima mendengar tuduhan dari Agatha.

"Makanya bilang sama Agatha ini pada kenapa. Mama juga berhenti dong nangisnya"

Agnes menampilkan senyum getirnya dengan air mata yang masih bercucuran. Karena dari tadi pun ia berusaha menghentikan tangisannya tapi tidak bisa. Darka mengalihkan pandangannya saat Agnes mengangkat kepalanya dan menatap ke arahnya.

Agatha pun menyadari itu dan ia merasakan jantungnya seperti di remas tanpa alasan dan degup jantung berdebar kencang. Ia yakin mungkin sesuatu yang tidak ia sangka-sangka akan terjadi. Entah apa itu.

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang