F A K E ? [End]

P R O L O U G E

Apa kalian pernah merasakan, kalian menjadi nomor dua di hati pacar kalian sendiri?

Apa kalian tahu bagaimana perasaan yang hinggap di hati, kala pacar kalian sendiri lebih perduli dengan sahabat kalian yang notabene-nya juga sahabatnya dari kecil?

Sakit.

Ya. Itu yang aku rasakan.

Bukan, bukan cuma aku yang merasa sakit.

Tapi kalian pasti merasa seperti itu kalau pacar kalian sendiri lebih memperdulikan orang lain.

Dan ini kisahku, yang hanya bisa diam dan tersenyum kepada orang-orang yang selalu bertanya kepadanya apa mereka masih berpacaran atau sudah putus. Yang hanya bisa pura-pura tersenyum saat melihat dengan jelas pacarnya dan sahabatnya sedang berjalan berdua dengan bergandengan tangan.

Dan sahabat yang sudah di anggap seperti keluarga sendiri nyatanya hanya berpura-pura baik di depannya.

Funny. Yup dia merasa lucu dengan takdirnya.

Takdir yang seakan menginginkan ia selalu merasa sedih dan merasakan sakit di hatinya.

Let's start to this story 😉

...

To Alvaro ❤️
Kamu jadi jemput aku, kan?

Rheva mengirim pesan kepada seseorang yang berstatus sebagai kekasihnya, Alvaro.

Lama menunggu balasan dari Alvaro. Dan Rheva beberapa kali mencek handphonenya dan berharap Alvaro segera membalas pesannya.

Karena jam pelajaran di sekolah akan di mulai dua puluh menit lagi sedangkan jarak rumahnya ke sekolah memakan waktu kurang lebih lima belas menit.

Kini handphonenya bergetar dan membuat Rheva langsung membukanya dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Tapi perlahan senyuman itu menghilang saat membaca balasan dari Alvaro.

Alvaro❤️
Maaf, Rhev. Aku udah berangkat duluan sama Agatha. Kamu ke sekolah naik taksi nggak papakan? Nanti aku yang bayar kok, kamu tenang aja.

Rheva tersenyum kecut dan menghela napasnya sebentar. Tidak. Ia tidak boleh menangis sekarang. Rheva mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak berhasil luruh.

To Alvaro ❤️
Iya nggak papa. Nggak usah aku bisa bayar sendiri kok.

Rheva langsung memasukkan handphonenya ke dalam tas agar ia tidak melihat balasan dari Alvaro. Entah ada atau tidak, yang pasti Rheva tidak ingin melihatnya.

Rheva segera berjalan ke depan rumah dan menunggu taksi lewat. Rheva memang bukan dari kalangan atas yang mempunyai rumah besar dan supir untuk mengantarnya kemana-mana.

Dan Rheva hanya anak dari seorang mantan guru di sekolah menengah pertama dan mempunyai usaha kecil-kecilan dengan membangun rumah makan biasa yang tidak jauh dari rumahnya. Karena papanya lebih memilih membantu mamanya di warung makan dan sesuatu yang sangat penting.

Sudah sepuluh menit lamanya Rheva menunggu taksi lewat di depannya tapi tak ada satu pun yang terlihat oleh kedua matanya.

Dan lagi-lagi Rheva hanya bisa tersenyum kecut. Dan dapat ia pastikan ia sudah terlambat ke sekolah dan akan mendapat hukuman.

Entah hukuman jenis apakah yang sudah menunggunya. Dan Rheva memutuskan untuk berjalan kaki sampai ada taksi lewat di depannya.

Rheva bukannya tidak memiliki motor. Tapi motornya sekarang sedang berada di bengkel karena ada kerusakan dan hal itu membuat Alvaro ingin menjemputnya ke sekolah.

Dan nyatanya Alvaro tidak menjemputnya dan berangkat bersama Agatha sahabatnya sekaligus sahabat Alvaro dari kecil.

Oke prolognya segini aja ya wkwk bingung soalnya kalau mau ngetik lebih panjang lagi hehe.

Ini bukan penggalan cerita ya tapi ini part awal dan next part akan di lanjut apa yang terjadi saat di sekolah.

Dan hukuman apa yang di dapat oleh Rheva karena sudah terlambat datang ke sekolah.

Jangan lupa vomentnya ya 😊

Selasa, 05 Januari 2021

Ig : zeevadeva__