[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
"Udah ke rumah makan duluan. Kamu makan malam sendiri aja nggak papa, kan? Nanti habis Maghrib susul Mama ke sana"
"Nggak papa, Ma. Kalau gitu kakak ke kamar dulu, mau mandi"
Thania menganggukkan kepalanya dan Rheva langsung menuju kamarnya sambil bersenandung kecil.
Rheva merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan mulai mengambil handphonenya berniat ingin mengirim pesan kepada Alvaro saat ia mengingat kejadian sebelum pulang tadi.
Walau pun Rheva belum pernah ke rumah Alvaro. Tapi Rheva tau, rumah Alvaro dan Agatha satu komplek cuma berbeda blok saja.
Rheva tidak berani bertamu ke rumah Alvaro karena takut mendapat penolakan dari keluarga Alvaro yang notabenenya keluarga kaya raya.
Lagi pula, selama berpacaran dengan Alvaro dua tahun lebih ini Alvaro memang tidak pernah ingin mengajak Rheva bertamu ke rumahnya dan bertemu dengan keluarganya.
Entah Alvaro yang memang tidak menginginkan atau memang belum ada waktu yang tepat untuk mengajak Rheva ke rumahnya. Rheva pun tidak tau.
To Alvaro ❤️
Kamu udah di rumah?
Lima menit berlalu dan Alvaro belum juga membalas pesannya. Rheva pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sambil menunggu balasan dari Alvaro.
Kurang lebih lima belas menit Rheva membersihkan diri di kamar mandi dan setelah selesai Rheva segera memeriksa handphonenya siapa tau Alvaro sudah membalas pesannya.
Dan hasilnya masih sama. Alvaro belum membalas pesannya. Karena kesal Rheva langsung mematikan handphonenya dan segera menchargernya yang memang lowbat.
"Kak, Mama pergi sekarang ya. Kamu hati-hati di rumah" Thania berucap di depan pintu kamar Rheva tanpa berniat masuk ke dalam.
Rheva pun melangkah mendekat ke arah pintu kamar dan langsung membukanya. "Sekarang? Kakak anter, nggak?".
"Nggak usah. Ini adek kamu udah di jalan mau jemput Mama"
Rheva menganggukkan kepalanya dan mengambil barang-barang yang akan di bawa Thania dari tangan Thania dan memindahkan ke tangannya.
"Ke depan yuk, nanti Dika ngomel-ngomel kalau lama"
Thania tertawa pelan karena ucapan Rheva yang memang benar adanya. Thania dan Rheva pun berjalan keluar rumah menunggu kedatangan Dika.