Benar sesuai dugaannya, Rheva telat lima belas menit. Kini Rheva berdiri di depan pagar sekolah dan memohon kepada satpam agar membukakan pagar untuknya.
"Ayolah Pak, kasih ijin saya masuk ke dalam ya"
Entah untuk ke berapa kali Rheva mengucapkan ucapan yang sama kepada satpam penjaga sekolah.
"Nggak bisa, neng. Bapak takut di marahin sama pihak sekolah"
Berkali-kali juga Rheva mendengar jawaban yang sama dari satpam yang berdiri di depannya.
Rheva menunduk lesu dan tak lama seorang guru yang bertugas mengelilingi sekolah seperti biasa melihat seorang murid berdiri di depan pagar sekolah.
Guru tersebut pun melangkah mendekat dan membuat satpam kaget lalu langsung menganggukkan kepalanya dan langsung berlalu pergi meninggalkan guru yang tadi datang bersama dengan Rheva yang masih menundukkan kepalanya.
"Rheva?"
Rheva mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Ibu Sinta di depannya.
"Kamu telat?" tanya Ibu Sinta dengan senyumannya.
"Iya, Bu. Ijinin saya masuk, Bu. Nggak papa deh kalau di hukum yang penting Rheva tetap mengikuti pelajaran setelahnya"
Ibu Sinta yang merupakan guru yang paling dekat dengan Rheva menggelengkan kepalanya karena Rheva baru hari ini terlambat ke sekolah.
"Kamu Ibu ijinin masuk, tapi tetap kena hukum ya. Biar adil sama yang lain"
Rheva langsung menganggukkan kepalanya dengan semangat dan langsung mengucapkan terimakasih kepada Sinta.
"Kamu Ibu hukum bersihkan toilet perempuan ya. Jam istirahat baru selesai"
"Siap, Ibu!"
"Sini tas kamu Ibu yang bawakan. Sekalian ibu mau ngajar di kelas kamu"
Rheva dengan senang hati memberikan tasnya kepada Sinta. Eitt kalian jangan menganggap Rheva tidak sopan karena sebenarnya Sinta merupakan kakak sepupu Rheva yang paling dekat dengannya.
Tapi tidak ada satu pun yang tahu tentang fakta itu. Bahkan pacarnya, Alvaro dan juga kedua sahabatnya -Agatha dan Nayla- pun tidak mengetahui tentang itu.
Bukan Rheva ingin menyembunyikannya tapi Rheva merasa bahwa mereka tidak sedekat itu? Ya walaupun mereka sangat akrab dan di bilang sahabat nyatanya di antara mereka bertiga tidak seperti yang di lihat orang-orang.
Rheva mereka dekat namun terasa jauh bersamaan. Karena baik Agatha ataupun Nayla seakan baik di depannya dan seperti musuh di belakangnya.
"Terimakasih, kak" bisik Rheva dan langsung berlalu pergi menuju toilet mengerjakan hukumannya.
Sinta menggelengkan kepalanya dan langsung menuju kelas XII BAHASA 2.
Tak terasa satu jam lebih berlalu, jam istirahat pun tiba Rheva berjalan dengan langkah lesu menuju kelasnya yang berada di lantai dua sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
F A K E ? [End]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...