T W E N T Y T W O

24.7K 1.1K 1.1K
                                        

Playlist : Hurt So Good - Astrid S

Jangan lupa spam blacklove nya ya, 🖤

Alvaro menghela napas sebentar sebelum memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Rheva dengan perasaan campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro menghela napas sebentar sebelum memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Rheva dengan perasaan campur aduk.

Tok tok tok

"Assa--"

Brugh

Alvaro yang tiba-tiba saja mendapat serangan dari dalam rumah, limbung dan jatuh ke lantai. Alvaro mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya.

"Lo--"

Ucapan Abriza terpotong saat tiba-tiba Rheva berdiri di depannya.

Rheva yang tadinya sibuk mencuci piring mendengar suara gaduh dari luar langsung meninggalkan pekerjaannya dan dengan cepat berjalan keluar.

Rheva menatap shock saat melihat Alvaro tersungkur di lantai dengan Abriza yang kembali bersiap melayangkan tinjunya. Langsung saja Rheva berlari cepat dan berdiri di depan Abriza agar Abriza tidak jadi melayangkan tinjunya.

"Kamu apa-apaan sih dek? Kenapa belain si brengsek ini?" kesal Abriza dan menatap tajam Rheva.

Menatap Alvaro sebentar, lalu kembali menatap Abriza dengan tatapan memohonnya. "Aku nggak belain dia. Abang bisa aja sekarang bunuh anak orang. Mending Abang masuk ke dalam, ini biar urusan Rheva"

Menggeleng tegas, Abriza menolak perkataan Rheva yang menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah dan membiarkan Rheva berduaan dengan si brengsek Alvaro. "Nggak! Abang tetap di sini!"

"Bang--"

"Kalau Abang bilang nggak, nggak ya!"

"Ta--"

"No!!"

Pasrah, Rheva membantu Alvaro berdiri mengabaikan Alvaro yang tersenyum senang karena Rheva masih peduli kepadanya walaupun dengan keadaan marah.

"Pulang" usir Rheva.

Alvaro terdiam dan menatap Rheva dengan tatapan tidak percaya. Rheva mengalihkan pandangannya dan berjalan ke arah Abriza.

"Rhev aku--"

"Pulang, sekarang" potong Rheva langsung.

"Ta--"

Abriza yang merasa kesal menatap semakin tajam ke arah Alvaro, "Lo nggak dengar adek gue ngomong apa?!"

Alvaro menundukkan kepalanya lalu kembali menyeka darah yang kembali keluar dari sudut bibirnya. "Kamu nggak mau obatin luka aku dulu?"

Rheva yang mendengar perkataan Alvaro barusan dibuat terkekeh ringan, "Obatin aja sana sama SAHABAT TERCINTA lo". Rheva sengaja menekan kata 'sahabat tercinta' yang membuat Alvaro kembali terdiam. Terlebih Rheva menggunakan kata 'lo' di banding kata 'kamu' seperti biasanya.

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang