[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Oke setelah sekian lama akhirnya up juga ehehe. Maafkan lama up ya🙈 lagi keasikan ngedrachin soalnya wkwk. Jadi lupa buat update nih cerita.
Congrats buat cerita ini udah 50k readers lebih huhu nggak nyangka banget. Padahal cerita ini bikinnya asal-asalan. Makanya kata-katanya masih agak gimana gitu. Maklumin aja ya wkwk.
Seperti biasa, jangan lupa spam blacklovenya ya 🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kok gue ngeri ya liat si Fahri pake anting peniti gitu😂 btw, ganteng banget nget kan Fahri kalau lagi smirk gitu. ......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rheva berjalan pelan dengan riang karena ia tidak menggunakan kruk lagi untuk membantunya berjalan. Walaupun masih terasa sakit, namun Rheva akan menahannya. Ia tidak mau lagi jalan dengan bantuan kruk. Itu sungguh merepotkan.
"Ceilah, happy banget neng hari ini?" celetuk Fahri yang memang berjalan di belakangnya bersama dengan Azka.
Rheva tetap berjalan riang dan menyahuti perkataan Fahri tanpa menolehkan kepalanya ke belakang. "Yoi. Akhirnya gue jalan tanpa bantuan kruk lagi"
"Ketek lo nggak sakit lagi, kan?" tanya Azka yang sukses membuat Rheva merengut kesal lalu membalikkan badannya dan menatap Azka tajam.
"Aelah, jangan bahas itu bisa nggak sih. Udah beberapa hari berlalu juga"
"Iye iye sensi amet lo"
Mengendikkan bahu acuh, Rheva membalikkan badannya lalu melanjutkan langkahnya ke kelas. Tentu saja di iringi oleh Azka dan Fahri di belakangnya. Namun, langkah mereka terhenti saat Agatha, Alvaro dan Nayla berdiri di depan menghalangi jalan mereka.
Menghela napas kasar, Rheva mengangkat alisnya sebelah tanpa repot mengeluarkan suaranya. Alvaro, Agatha dan Nayla mendengus kesal melihat tingkah Rheva yang menurut mereka itu sangat menyebalkan.
"Ngapain kalian berdiri di sini? Kurang kerjaan banget" cibir Azka.
"Diam! Gue nggak ada urusan sama lo!" Agatha memicingkan mata penuh permusuhan ke arah Azka.