[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Rheva, Alvaro, Agatha, Nayla, Azka, Fahri dan juga Zikri sedang berada di kantin seperti biasa, selalu kumpul bareng.
Rheva yang baru saja selesai menghabiskan makanannya ijin undur diri karena tidak bisa lagi menahan kantung kemihnya yang seakan penuh dan membutuhkan toilet sekarang juga.
"Gue ke toilet bentar, ya"
Rheva langsung berlalu pergi setelah melihat anggukan kepala dari kedua sahabatnya dan juga yang lainnya. Kecuali Azka yang menatap heran ke arah punggung Rheva yang semakin jauh dari pandangannya.
"Ngapain tuh?" celetuk Azka tidak bisa menepis rasa herannya.
"Paling buang air kecil" sahut Nayla dan mengangkat bahunya acuh.
Azka menganggukkan kepalanya dan beralih memainkan handphonenya. Diam-diam Azka melihat interaksi antara Alvaro dan Agatha.
Terlihat Agatha yang menyandarkan kepalanya di bahu Alvaro dan Alvaro yang mengusap punggung dan kepala Agatha bergantian.
Sebenarnya selama ini Azka merasa kedekatan antara Alvaro dan juga Agatha sangat janggal. Walaupun bersahabat dari kecil setidaknya mereka berdua tahu batasan.
Bagaimana interaksi yang sewajarnya antara persahabatan dan sepasang kekasih. Yang selalu ia lihat, Alvaro dan Agatha sering berperilaku seperti sepasang kekasih ketimbang sahabat.
Bahkan Rheva yang notabenenya pacar Alvaro sendiri jarang sekali bersikap seperti Agatha saat ini kepada Alvaro. Azka bertekad ingin menyelidiki hubungan yang sebenarnya antara Alvaro dan Agatha.
Rheva yang baru saja keluar dari toilet dan berniat ingin kembali ke kantin tidak sengaja melihat pemandangan di mana Agatha menyandarkan kepalanya di bahu Alvaro hanya bisa tersenyum kecut dan memutuskan untuk ke kelas lebih dulu.
Azka yang tidak sengaja melihat Rheva yang membalikkan badannya pun langsung bangkit dari posisi duduknya dan memutuskan untuk mengejar Rheva.
Azka menghiraukan pertanyaan dari Fahri dan Zikri yang menanyakan ia akan kemana. Azka meraih pergelangan tangan Rheva dan membawanya ke taman kecil di belakang sekolah.
"Why?" tanya Rheva bingung saat Azka mendudukkan dirinya di kursi panjang yang kebetulan ada di samping mereka.
"Kenapa puter balik?" tanya balik Azka dan mendudukkan dirinya di samping Rheva.
"You know what i mean"
"Nggak ada niatan mau minta putus, gitu?"
"Enak banget lo ngomong gitu, Az" kesal Rheva dan langsung mencubit pelan tangan Azka.
"Sakit bego" Azka mengusap-usap tangannya yang tadi di cubit oleh Rheva.
"Lebay"
Azka mendelik kesal mendengar ucapan Rheva yang mengatainya lebay.