[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Hai, kambek again. Jangan lupa spamblacklovenya ya 🖤
Typo bertebaran 💃🏻💃🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awali pagimu dengan wajah ganteng Alvaro 🤍
......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agatha melangkah pasti menuju kelasnya dan langsung menarik sebelah tangan Nayla agar mengikutinya. Nayla hanya menurut dan menatap wajah Agatha yang sangat kentara sekali tengah menahan amarah.
"Kenapa lo?" tanyanya langsung saat kini mereka berdiri di belakang gudang sekolah. Wilayah yang jarang di lewati karena letaknya jauh dari kelas dan kantor guru. Gudang sekolah yang terletak di paling belakang sekolahan.
"Gue udah punya rencana buat balas dendam sama Rheva!"
Nayla menaikkan sebelah alisnya dan bersedekap dada. "Kapan ngejalanin rencananya? Dan apa yang bakal lo lakuin?"
Agatha tersenyum smirk lalu mulai menjelaskan rencananya kepada Nayla. Mendengar rencana Agatha, Nayla tersenyum senang lalu menyernyitkan alisnya.
"Lo yakin ini nggak bakal ngerugiin kita berdua? Rencana lo termasuk beresiko menurut gue. Kalau ketahuan bisa berabe kita"
"Tenang. Kita nggak bakal ketahuan kok. Nanti gue suruh anak buah Papa gue yang ngejalanin rencana kita. Akhir pekan, mungkin? Gue pikir itu waktu yang tepat"
"Nggak kecepatan? Lo yakin banget sama rencana, lo?"
"Nggak, itu waktu yang pas menurut gue. Iyalah, kenapa? lo ngeraguin gue?"
"Bukan gitu. Bisa aja---"
"Lo nggak perlu khawatir. Akhir pekan empat hari lagi, itu cukup buat gue buat bikin strateginya. Lo tinggal ngebantu gue aja nanti, soal apa yang terjadi selanjutnya gue pastiin kita tetap aman. Nggak bakal ketahuan oleh siapa pun"