F O U R T Y S I X

13.7K 527 24
                                        

Playlist : Masa SMA - Angel 9 Band

Playlist : Masa SMA - Angel 9 Band

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dia?" tanya Alva kepada Rheva saat Gladis melihat Azka dan Fahri dengan tatapan kesalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dia?" tanya Alva kepada Rheva saat Gladis melihat Azka dan Fahri dengan tatapan kesalnya.

"Tanya sendiri"

"Kenapa lo? Kesambet?" Mendapat pertanyaan seperti itu sontak membuat Gladis semakin kesal dan memukul lengan Alva cukup kencang.

"Lo tau nggak, Va? Kalau selama ini kita di bohongin sama mereka bertiga?"

"Hah? Maksudnya?"

"Au ah, lo mah nggak tau"

"Ya emang nggak tau, makanya gue nanya sama lo jubaedah"

"Enak aja ngatain gue jubaedah"

"Emang lo apain anak orang, Rhev? Kasian Alva jadi pelampiasan kemarahannya" tanya Azka.

"Gue udah cerita semuanya sama dia. Dan, yeah dia kaget dan ngatain kita"

"Soal rencana kita yang udah sangat berhasil itu?"

"Yang mana lagi?"

"Gimana, Gla? Cocokkan kami bertiga jadi aktor sama aktris?" tanya Azka jahil.

"Bangke lo. Gue sumpahin nggak bakalan laku kalian!"

"Awas loh nanti kalau ketemu minta foto sama tanda tangan" sahut Fahri.

"Diem deh lo, Fah. Bikin gue darting aja kalau dengan omongan nyelekit lo"

"Perasaan omongan gue biasa aja tuh, nggak ada unsur kek gitu"

"Lo yang nggak sadar! Dasar es batu!"

"Kok gue ngerasa paling bodoh, ya? Dari tadi gue nggak paham apa yang kalian omongin" celetuk Alva yang sukses membuat semuanya tergelak.

Tak urung, setelahnya Azka menjelaskan seperti apa yang diceritakan Rheva barusan kepada Gladis. Mendengar itu, Alva menganga tak percaya dan menatap takjub ke arah Rheva, Azka dan Fahri bergantian.

.....

Keesokan harinya, kini seluruh siswa siswi kelas dua belas berkumpul di lapangan. Semuanya di suruh membentuk lingkaran dan sang kepala sekolah yang berdiri di podium yang ada di tengah-tengah lingkaran. Setelah sebelumnya di beri arahan dan informasi untuk prom night esok harinya. Saling bergandengan tangan, sedangkan siswa atau siswi yang menjadi petugas untuk memegang smoke bomb atau pipa asap kini berkeliling agar seluruh warna yang di pegang menyebar. Kepala sekolah dengan senyum lebar menerbangkan selempang wisuda yang bertuliskan nama sekolah dan balon di atasnya diiringi musik dan teriakan siswa siswi.

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang