[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
"Awas loh nanti kalau ketemu minta foto sama tanda tangan" sahut Fahri.
"Diem deh lo, Fah. Bikin gue darting aja kalau dengan omongan nyelekit lo"
"Perasaan omongan gue biasa aja tuh, nggak ada unsur kek gitu"
"Lo yang nggak sadar! Dasar es batu!"
"Kok gue ngerasa paling bodoh, ya? Dari tadi gue nggak paham apa yang kalian omongin" celetuk Alva yang sukses membuat semuanya tergelak.
Tak urung, setelahnya Azka menjelaskan seperti apa yang diceritakan Rheva barusan kepada Gladis. Mendengar itu, Alva menganga tak percaya dan menatap takjub ke arah Rheva, Azka dan Fahri bergantian.
.....
Keesokan harinya, kini seluruh siswa siswi kelas dua belas berkumpul di lapangan. Semuanya di suruh membentuk lingkaran dan sang kepala sekolah yang berdiri di podium yang ada di tengah-tengah lingkaran. Setelah sebelumnya di beri arahan dan informasi untuk prom night esok harinya. Saling bergandengan tangan, sedangkan siswa atau siswi yang menjadi petugas untuk memegang smoke bomb atau pipa asap kini berkeliling agar seluruh warna yang di pegang menyebar. Kepala sekolah dengan senyum lebar menerbangkan selempang wisuda yang bertuliskan nama sekolah dan balon di atasnya diiringi musik dan teriakan siswa siswi.