[Follow sebelum baca]
"Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan.
"Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rheva mengalihkan pandangannya saat mendengar pertanyaan bernada sinis dari Elviana. Tersenyum singkat, Rheva berdiri dari posisi duduknya dan membungkukkan badannya. "Sore, Tante".
Berdecak kesal, Elviana kembali membuka suaranya. Lagi-lagi dengan nada sinisnya. "Saya tanya ngapain kamu di rumah saya! Bukan ngucapin selamat sore".
"Bunda tadikan udah janji sama Varo bakal bersikap baik-baik sama Rheva" ucap Alvaro sambil mengelus lembut bahu Elviana.
Mendengus kesal, Elviana maupun Alvaro melanjutkan berjalan ke arah Rheva dan duduk saling berhadapan.
Canggung.
Itulah suasana yang terjadi di antara Rheva, Alvaro dan Elviana.
"Bun, Varo ke atas dulu ya. Baik-baik sama anak orang. Jangan kayak kemarin, Varo nggak suka Bunda ngomong kasar begitu" bisik Alvaro kepada Elviana.
Elviana yang mendengar bisikan dari Alvaro lagi-lagi mendengus kesal dan semakin menatap tidak suka ke arah Rheva. Alvaro bangkit dari posisi duduknya dan berjalan mendekat ke arah Rheva.
"Aku ke atas dulu, ya. Kamu sama Bunda dulu, kalau Bunda macam-macam teriak aja panggil aku di atas" Alvaro melirik Elviana dari sudut matanya dengan senyum jahil tersungging di bibirnya.
"Durhaka kamu sama Bunda, Varo!"
Rheva menatap Alvaro dengan tatapan memelasnya agar Alvaro tidak meninggalkannya berdua bersama Elviana. Mengusap pelan kepala Rheva dan memberikan senyum menenangkan, dan setelahnya Alvaro berlalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya.
Rheva sedikit menundukkan kepalanya karena suasana semakin canggung dan mencekam. Elviana melipat kedua tangannya dan mengangkat dagu angkuh ke arah Rheva.
"Jadi, ngapain kamu di rumah saya?"
Rheva terkesiap mendengar perkataan Elviana, karena sedari tadi hanya keheningan yang terjadi di antara mereka. Rheva menggeser paper bag yang ada di atas meja ke hadapan Elviana.