"Varo, Rhev gue pulang duluan ya. Udah malem banget soalnya"
Memang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang sepuluh menit. Agatha tidak ingin pulang ke rumah kena marah karena pulang terlalu malam. Dan hal itu lah yang membuatnya untuk pamit pulang kepada Rheva dan juga Alvaro.
Rheva dan Alvaro menganggukkan kepalanya menjawab perkataan dari Agatha barusan. Rheva dan Alvaro berjalan beriringan dengan Agatha ke depan menunggu taksi yang sudah di pesan oleh Agatha.
"Hati-hati" pesan Alvaro sambil mengacak-acak rambut Agatha. Hal itu sukses membuat Agatha merengut kesal dan Rheva yang hanya bisa tersenyum tipis.
Rheva melambaikan tangannya saat Agatha sudah berada di dalam taksi dan bersiap mengantarnya pulang ke rumah. Alvaro dan Rheva kembali masuk ke dalam.
Suasana rumah makan pun terlihat lebih sepi dari beberapa jam yang lalu. Tentu saja hal itu karena sudah terlalu malam untuk mengisi perut dengan makanan berat yang bisa saja membuat berat badan naik.
Merasa jam sudah menunjukkan jam sepuluh lewat. Alvaro memutuskan untuk pulang dan pamit kepada Agam, Thania dan juga Dika.
"Pulang dulu. Kamu jangan begadang, langsung istirahat kalau udah sampai di rumah. Kamu pasti capek bantu Om sama Tante tadi"
Alvaro mengusap kepala Rheva pelan dengan senyuman tersungging di bibirnya. Rheva tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi perintah dari Alvaro.
"Hati-hati. Jangan ngebut"
Alvaro tersenyum membalas perkataan Rheva dan mencium kening Rheva sebentar sebelum memakai helm full face-nya.
"Assalamu'alaikum" pamit Alvaro dan membunyikan klaksonnya sebelum meninggalkan area rumah makan dan Rheva yang melambaikan tangan kearahnya.
Rheva menghela napasnya dan kembali masuk ke dalam ingin membantu Agam, Thania dan Dika membereskan meja dan dapur karena sudah waktunya tutup.
"Alvaronya udah pulang?" tanya Agam saat Rheva baru saja masuk ke dapur.
"Udah, Pa"
Rheva langsung mencuci beberapa piring, cangkir dan mangkok yang tersisa dan terdiam sebentar saat mendengar pertanyaan dari Agam.
"Alvaro sama Agatha beneran cuma sahabatkan, kak?"
Agam menangkap perubahan ekspresi Rheva dan berhenti mencuci piring yang ada di tangannya, walaupun cuma sebentar. Namun itu tidak luput dari penglihatannya.
"Sahabat kok, Pa. Wajar dong kalau mereka kelihatan akrab banget"
Walau pun sedikit tidak percaya. Tapi Agam tetap menganggukkan kepalanya dan kembali berkata kepada Rheva sebelum melangkah pergi keluar untuk membersihkan meja bersama Dika.
"Soalnya Papa nggak sengaja beberapa hari lalu ketemu sama Alvaro dan Agatha. Awalnya Papa ngira itu kakak sama Alvaro. Tapi, Papa ingat kalau itu kamu lagi di rumah bantuin Mama masak"
KAMU SEDANG MEMBACA
F A K E ? [End]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersa...