X - TRA PART 2

11.9K 385 15
                                        

Hai, aku kembali dengan x-tra part lagi ehehe

Hai, aku kembali dengan x-tra part lagi ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback waktu pertama kali masuk sekolah....

Rheva tersenyum cerah melihat seragamnya kini berubah warna menjadi putih abu-abu, tidak lagi berwarna biru putih seperti bulan yang lalu. Tentu saja, karena hari ini ia resmi menjadi siswi SMA. Setelah tiga hari melewati masa orientasi siswa yang menurutnya sangat menyenangkan walaupun ia belum mendapat teman.

Karena selama masa orientasi berlangsung Rheva banyak menghabiskan waktu bersama kakak kelas juga guru-guru. Bukan tanpa alasan Rheva bersama dengan mereka, karena dari kakak kelas dan guru sering meminta tolong kepadanya. Jangan heran kenapa, karena kemampuannya yang mampu menguasai lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Korea, Jepang, Arab dan China.

Para guru dan kakak kelas khusunya anggota osis yang memang bertugas mengatur siswa siswi baru waktu pertama kali mengetahui tentang itu tentu merasa sangat terkejut. Karena hanya sedikit yang bersekolah di sekolah mereka bisa menguasai banyak bahasa. Dan Rheva tentu menjadi pusat perhatian saat di tanya bahasa apa saja yang ia kuasai saat di tanya alasan kenapa memilih masuk kelas Bahasa di banding IPA atau IPS.

Karena hal itulah, setiap istirahat tiba ada saja yang mendatangi Rheva. Baik itu kakak kelas atau pun para guru. Karena itulah, tanpa Rheva sadari seseorang menaruh rasa marah, tidak suka dan benci kepadanya. Karena seseorang itu menganggap Rheva terlalu mencari muka sama guru. Terlebih saat mendengar bisik-bisik yang mengatakan Rheva cantik tanpa polesan make up.

Seseorang itu ialah Agatha Khairunnisa. Dari hari pertama masa orientasi ia sudah tidak menyukai Rheva yang menurutnya terlalu cari muka sama kakak kelas juga guru. Jangan lupakan, soswa siswi lain yang memuji paras cantiknya itu. Ia yang selalu di puji karena wajah blasterannya sedari kecil merasa tak terima.

Dari SD sampai SMP ia selalu menjadi pusat perhatian di sekolah. Entah itu karena parasnyanya yang cantik atau otaknya yang pintar, karena ia selalu mendapat peringkat satu di kelas. Terlebih ia yang sangat fasih berbahasa Inggris dan Rusia. Dan mendapati ada seseorang yang ternyata jauh lebih pintar darinya tentu membuat Agatha merasa tidak terima.

Agatha semakin membenci Rheva kala mengetahui kalau ternyata mereka satu kelas. Dan Agatha semakin meradang saat mendengar teman-temannya di kelas memuji Rheva dan ingin belajar bahasa yang Rheva kuasai. Saat istirahat tiba, Agatha yang masih menatap penuh permusuhan kepada Rheva di buat terkejut saat namanya di panggil seseorang dari luar.

"Agatha!"

Sosok itu ialah Alvaro pelakunya, sosok cowok tampan yang berstatus sebagai pacarnya kurang lebih dua tahun ini. Ternyata bukan Agatha saja yang menoleh ke arah pintu kelas, melainkan semua yang ada di kelas termasuk Rheva yang kini menatap Alvaro dengan tatapan dalam namun heran. Seperti tatapan Rheva biasanya saat penasaran dengan sesuatu atau hal-hal yang baru ia ketahui. Dengan kata lain tatapan Rheva bisa diartikan sebagai tatapan menelisik karena ingin tahu.

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang