42 // GO OR STAY ???

7.6K 520 146
                                    

Hai guys!! I'm comeback yuhu! Kaga ada yang kangen gua gituuu?????? Emang yak gua kan kagak ngangenin wkwk.

Selamat pagi, siang, sore, malam semua!!! Apa kabar semua???!!!

Happy reading ❤️

🍓🍓🍓

Hari ini Naya memutuskan untuk kembali ke mansion, kedua orang tua angkatnya sedang ada bisnis diluar negeri. Rey sendiri juga diutus Bian untuk mengurus masalah perusahaan diluar negeri juga. Naya kembali dengan keadaan rumah sepi, hanya ada maid dan satpam.

Ingin rasanya berkunjung ke markas untuk memusnahkan sampah yang terkurung disana, namun kesehatan nya tidak memungkinkan. Akhir-akhir ini Naya sering merasa sakit di sekujur tubuh nya.

Tidak ada kegiatan selain menatap lurus langit-langit kamarnya. Tidak ada kata bosan, Naya memikirkan 'apa kah semua baik-baik saja setelah aku pergi' kalimat yang terus terngiang di kepala Naya. Naya hanya perlu istirahat untuk mengobati rasa lelah yang selama ini ia bawa, rasa lelah yang selalu menghantuinya.

Haruskah semua masalah datang bertubi-tubi menerpa Naya? Naya terkekeh pelan, apakah ini yang Tuhan takdir kan untuknya? Sedari kecil sudah menerima masalah demi masalah. Tidak ada yang benar-benar tau bagaimana perasaan nya. Hanya Tuhan yang tau, sejujurnya Naya lelah, sangat lelah.

Naya bangkit lalu menata sebagian baju-baju nya di koper berukuran sedang miliknya. Naya akan kembali pergi ke Amsterdam untuk beberapa hari disana. Ada 'something' yang harus diselesaikan.

Setelah beres Naya berjalan mendekati balkon kamarnya. Duduk termenung sejenak, Naya menatap cincin yang melingkar di jari manisnya. Mengusapnya perlahan, Naya bisa merasakan degup jantung nya yang berdebar saat mengingat Kevin memintanya untuk menjadi tunangan seorang Kevin Arion.

Terasa lapar Naya turun menuju dapur, saat melewati kamar Rey, Naya mendengar suara-suara yang menjijikkan dari dalam. 'Sudah pulang ternyata.' Naya tersenyum sinis lalu melanjutkan tujuannya untuk mengambil makanan. Melihat banyak bahan makanan Naya memilih memasak pasta, karena mungkin sudah lama tidak makan pasta. Setelah semua siap, Naya duduk manis dimeja makan, sambil menikmati pasta yang ia buat sendiri.

Suara langkah kaki yang menuruni tangga, terdengar di telinga Naya. Mata birunya bertubrukan dengan iris mata coklat milik Rey. Naya memutus kontak mata dengan cepat, lalu melanjutkan makannya. Sadar Rey mendekat kearahnya Naya tampak semakin menunjukkan raut wajah tak sukanya.

"Gak tau malu lo, udah numpang sekarang malah bikin malu keluarga!" Rey menatap sinis Naya yang nampak tenang tak terpengaruh ucapan Rey.

Fani yang baru turun, langsung memeluk lengan Rey, Fani tersenyum miring menatap Naya yang juga sedang menatapnya. "Kalau gua ngomong tuh dijawab!! Dasar murahan! Gua nyesel punya adik kaya Lo! Untung cuma adik angkat, coba aja kandung gak sudi banget gua, ck!" Naya memejamkan matanya, sakit rasanya seseorang yang sudah Naya anggap sebagai Kakak kandung mengatakan hal yang begitu menyakitkan hati nya. Naya benar-benar speechless menatap manik mata Rey yang menatapnya dengan pandangan jijik.

"Atau jangan-jangan Lo bangun perusahaan, karena hasil dari jual badan ya? Gua yakin sih Mom and Dad bakal kecewa banget sama Lo!! Apa lagi Kevin, oh atau Kevin juga udah nikmatin tubuh Lo makanya dia bucin banget sama Lo?!" Naya berdiri dengan kasar, menatap Rey dengan tatapan dingin.

𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang