32 // HARAPAN

7.4K 527 20
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ❤️ cukup vote aja😅

Happy reading ❤️

🍓🍓🍓

Naya melangkah menuju gazebo belakang dekat kolam, saat melewati ruang tengah mata Kenan memanas saat melihat sebuah foto. Kenan mencekal tangan Naya. Dengan mata yang berkaca-kaca Kenan memeluk Naya. Naya paham dengan fikiran Kenan, dengan senyum simpul Naya membalas pelukan Kenan.

“Kamu masih punya foto itu? Abang ngerasa sangat bahagia. Abang tau kamu sayang banget sama Mom Dad.” Naya hanya tersenyum tipis. Nara dan Kevin mulai memahami situasi yang awalnya krik-krik.

“Iya, yaudah yuk.” Mereka kembali melangkah ketempat tujuan pertama gazebo pinggir kolam, bisa bersantai dan Naya juga bisa menyelesaikan berkas-berkasnya.

“Minum?”

“Apa aja.” Naya mengangguk lalu memerintahkan salah satu maid untuk membuatkan minum. Naya membuka laptop, siap bertempur dengan kertas-kertas. 2K dan Nara menatap Naya jengah, tidak ada hari tanpa berkas, itu hidup Naya.

“Em, kalian ngerasa ada yang aneh gak sih semenjak kedatangan Fani?” suara Kenan memecah keheningan yang melanda. Mereka mengangguk singkat.

“Menurut firasat gua, akan ada sesuatu yang akan terjadi kedepannya, entah itu kapan dan siapa. Tapi menurut firasat gua semua ada sangkut pautnya sama Fani.” Naya tersenyum tipis, ternyata firasat abangnya sangat kuat, meski tidak tau apa yang akan terjadi dikemudia hari.

“Gua satu pemikiran sama lo Ken. Gua rasa semua berubah.” Nara mendongak dengan mata yang berkaca-kaca, ia hanya takut jika Rey atau sahabatnya yang lain lupa akan kehadirannya.

“Takdir udah ditentuin sama Tuhan, kita tinggal jalanin aja. Kalaupun akan ada sesuatu yang terjadi, pesen gua sih kita tetap saling percaya dan membuktikan kebenarannya dulu.” Kenan dan Nara berdecak kagum, Kevin bicara panjang dan bijak. Kevin yang mengerti arti tatapan Kenan dan Nara pun mendengus sebal.

Good boy.” Naya kembali fokus pada berkasnya, sekali-kali ikut menyahuti obrolan 2K dan Nara.

‘Ternyata Nara orangnya asik sih, gua kira kaku dan gak ngebosenin.’ Batin Kenan yang asik menobrol dengan Nara. Naya tertawa dalam hati, ternyata benar kalau yang ia lihat diwaktu yang akan datang. Naya tersenyum tipis.

“Kalian gak mau hangout?” tanya Naya sambil melepas kacamata nya.

“Males mager, mending nge-drakor.” Jawab Nara santai.

“Kalau PS kamu punya dek?” Naya mengangguk memberi kode untuk mengikutinya. Naya berhenti didepan salah satu pintu warna coklat. Naya menempelkan sidik jarinya dan pintu terbuka. 2K dan Nara dibuat takjub dengan apa yang mereka lihat.

Ruangan yang sangat luas yang berisi paket lengkap PS dan yang lainnya. Ada juga bioskop mini disudut ruangan yang dilapisi kaca yang kedap suara. Ada juga kulkas mini dan sofa. DVD lengkap permainan PS disusun menggunakan rak buku seperti diperpuastakaan.

Satu kata yang keluar dari mulu 2K dan Nara. “Keren.”

“Kalian mau main PS atau apa terserah.” Naya mengajak Nara menonton drakor dibioskop mini nya. 2N duduk manis sambil menyusun makanan ringan dan minuman didepannya untuk menemain nonton. 2N memilih drakor EXTRA-ORDINARY YOU. Sedangkan 2K sudah sibuk mencoba salah satu DVD PS yang tentunya seru.

2N fokus dengan apa yang mereka tonton, disela-sela nonton Nara menyempatkan bertanya kepada Naya. “Ay, kamu gimana keadaannya? Apa masih sering sakit? Mau operasi aja?” Naya tersenyum ternyata masih ada yang menghadapkannya sembuh. Hati nya menghangat, teringat dengan apa yang akan datang membuat Naya berfikir apa memang dirinya berhak sembuh dan hidup bahagia dengan orang-orang terdekatnya? Atau memilih menyerah pada takdir yang akan menjembutnya dan beristirahat dengan tenang tanpa memikul beban berat lagi.

“Ya gini. Kalau boleh jujur, rasa sakit ini semakin menyerang dan semakin sering aku rasakan. Tapi kamu tenang, aku akan berusaha sembuh untuk orang yang mengharapkan aku diwaktu yang akan datang. Aku juga ingin terbebas dan hidup bahagia bersama Kevin, Bang Ken dan kamu Ara.” Semoga.

Mata Nara berkaca-kaca sungguh ia tak sanggup jika harus kehilangan Naya, hanya Naya yang mengerti dirinya, hanya Naya yang tau luar dalam dirinya dan hanya Naya yang selalu ada untuknya. Nara memeluk Naya erat, sungguh hidupnya akan terasa hampa jika Naya tidak ada disampingnya. Baginya Naya itu sahabat, adik dan saudaranya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia juga mempunyai firasat seperti Kenan dan firasat buruk tentang Naya, apalagi firasatnya tentang Naya tertuju ia akan kehilangan Naya.

Sungguh orang tuanya sekalipun tidak pernah seperti Naya, yang selalu memperhatikan, menemani, dan menyayanginya seperti orang tua, mungkin Nara memang menganggap Naya itu adiknya tapi Naya juga seperi Mama nya. Mungkin Nara akan membunuh orang yang menyakiti Naya jika ada, seperti Naya membunuh mantannya dulu yang tega menyelingkuhinya, Nara menganggap itu cara Naya untuk melindunginya.

“Kumohon jangan pergi.” Gumam Nara diceruk leher Naya. Seperti ada yang meremas hatinya saat Nara mengatakan itu, mungkin Naya tidak bisa berjanji tetapi ia akan berusaha.

“Aya usahain, tapi Aya gak janji.” Menurut Naya, jika memang takdirnya berpulang maka sebesar apapun usaha yang ia lakukan untuk tetap bertahan tetap tidak bisa, tetapi jika memang takdirnya tetap stay disamping orang-orang yang sayang kepada dirinya, maka tidak berusahapun ia akan tetap stay.


🍎🍎🍎



Bersambung....

Maaf ya all up nya rada lama. buat kalian yang bantuin cerita aku selnjutnya tetap sabar ya dan jangan lupa ditambahkan di library kalian, kalau aku up kalian tau. Dan jangan lupa bantu vote & komen. Maaf juga kalau masih banyak typo🙏. Thanks yang udah dukung cerita aku ❤️❤️❤️

Bantu follow akun wattpad aku dan follow IG ku. Thanks guys🤗

Akun wattpad : Villyplkz026

IG : v.vvil.ly_026_

12 Desember 2020

𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang