PART INI SUDAH DI REVISI
WARNING : WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBELUM BACA
Tandai jika ada typo!
H A P P Y R E A D I N G
........
Part 6 : Pertemuan
.......
"Nay, udah dapet apa aja buat bukti kalau kepala sekolah korupsi?" Nara menatap Naya yang asik memainkan ponselnya.
"Udah, tapi belum banyak,"
"Kok bisa? Kan lo sama kita terus, kapan lo dapet tuh bukti?" Nara menjitak pelan kepala Alea.
"Naya pinter, cerdik gak kaya lo, cowok terus!" Alea mengerucutkan bibirnya sebal, Nara selalu berbicara yang membuat orang merasakan nyeri didada.
Chilla kembali memeluk lengan Naya, "Kalau udah banyak bukti, cepat bongkar identitas kita. Gua udah gak betah dihina terus,"
Naya menepuk dua kali puncak kepala Chilla, "Iya, tenang"
"Ya?"
"Queen The White Wolf udah menetukan kapan mereka ingin ketemu Queen. Lusa, digudang tua dekat hutan pukul 20.00."
"Ok,"
"Kita bawa anggota lain tidak Queen?"
"Gak perlu,"
"Baik, jika terjadi sesuatu segera hubungi saya!"
"Hm,"
TUT.
Naya meletakkan ponselnya diatas meja, Naya menaikan sebelah alisnya saat para sahabatnya menatap penasaran. "Siapa?"
"Bang Gavin," Naya melanjutkan makannya dengan santai, menghiraukan Alea, Chilla dan Vanya yang masih menatapnya penasaran.
"Lusa, The White Wol, gedung tua." Ujar Naya seadanya, namun tidak juga dipahami oleh ketiga sahabatnya. Naya melirik Nara sekilas, lalu memberi kode untuk menjelaskan.
"Lusa, kita ketemu The White Wolf, digedung tua. Paham?" Nara tersenyum paksa, selalu saja Nara yang menjadi penerjemah Bahasa alien Naya yang sulit dipahami oleh Alea, Chilla dan Vanya
"Lusa ketemu sama inti The Black Rose, digudang tua dekat hutan jam 20.00." Kevin menatap serius para sahabatnya yang juga fokus menyimak pembicaraan yang penting menurut mereka.
"Kita gak bawa anak-anak lain?" ujar Rey, Kevin menggeleng pelan.
"Enggak, mereka datang cuma anggota inti."
"Kita kumpul dimansion Kevin." Kevin mengangguk setuju, Kevin berfikir apa mungkin ia dan teman-teman nya sanggup membuat The Black Rose membuka topeng yang selama ini selalu mereka pakai?
"Eh liat deh, semua cewek-cewek disini ngeliat kita pada histeris tapi kenapa tuh cewek enggak ya? Mereka keliatan biasa aja liat kita?" Zidan menunjuk Naya dkk dengan dagunya, dengan tatapan heran Zidan menatap para sahabatnya yang juga tampak berfikir.
"Iya, bener juga. Apa kita kurang tampan?" Agam menyisir rambutnya dengan jari, memperlihatkan ketampannya.
Kevin mengikuti arah pandang sahabatnya, Kevin terus fokus melihat kearah Naya. Tak sengaja pandangan mereka bertemu, namun dengan segera Naya membuang muka kearah lain. Kevin tersenyum kecil, 'Unik'

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]
Ficción General𝕀𝕟𝕚 ℂ𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒 ℙ𝕖𝕣𝕥𝕒𝕞𝕒𝕜𝕦!😊 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗮𝗳𝗸𝗮𝗻! 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶. 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗸𝗮𝘀�...