Hai guys! Apa kabar kalian hari ini? Semoga baik-baik aja.
Buat kalian yang baca cerita ini, harus selalu bahagia oke?
Aku update lebih awal nih, aku gemes pengen banget update hehe. Gak tahan nunggu Sabtu, kayanya lama banget wkwk.
Aku buat Instagram nih, yuk difollow! Baru loh, hehe
Buat yang sedang menjalankan ibadah puasa, semangat ya! Semoga puasanya lancar.
Cuma ingetin, buat selalu vote ya hehe. Komennya juga jangan lupa. Bolehlah nyenengin aku hihihi.
Siapa nih yang kangen sama Naya?!
Sama, aku juga kangan Naya hiks. Lama gak muncul, kemana sih Naya?
Yang berharap Naya masih hidup, semoga part ini enggak mengecewan kan kalian, ya.
Yuk langsung baca aja, etis! Tapi vote dulu boleh lah. Kalau udah langsung baca oke?
Kalau ramai komen dan vote aku kasih double up! Oke,
Komen💬 100 bisa gak nih???
⚠️ WARNING : VOTE SEBELUM MEMBACA!
📍Tandai jika ada typo!
Happy reading ❤️!
🍑🍑🍑
Six years later....
Waktu begitu cepat berlalu, tidak ada yang menyadari jika semakin lama mereka semakin dewasa. Sudah delapan tahun sosok Kanaya pergi dari hidup mereka. Apakah setelah delapan tahun ini, mereka benar-benar mengikhlaskan Naya? Em, tentu tidak. Ada yang berbicara mereka sudah ikhlas, namun faktanya belum.
Lelaki dewasa yang sudah berumur dua puluh lima tahun itu terlihat sangat menawan dengan jas hitam yang melekat ditubuh atletisnya. Matanya fokus pada layar iPad yang ada didepannya.
Suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan perhatian, tak lama seorang lelaki yang mungkin dua tahun lebih tua darinya membungkuk hormat. "Siang, bos!"
Lelaki itu mengangguk tanpa bersuara. "Hari ini kita ada meeting dengan perusahaan properti dari Amerika. Di cafe biasa, pukul empat sore."
Lagi, lagi lelaki itu hanya mengangguk. Lelaki yang menyampaikan jadwal pada atasan menghembuskan nafas pelan. Sudah bertahun-tahun ia bekerja dengan bos super dinginnya ini, jadi ia juga sudah sangat terbiasa dengan sifat bosnya. "Vin, ayo lah. Ini udah delapan tahun loh. Kau tidak mau mencari gadis lain? Lupakan dia, dia sudah kembali dengan Tuhan."
Lelaki yang duduk di kursi kebesarannya itu menatap tajam sang sekretaris. "O-oke, oke. Aku minta maaf jika salah berucap tadi."
Lelaki bernama Arga Ragaswara itu berjalan mendekati atasannya yang sudah ia anggap saudara sendiri.
"Baiklah-baiklah jika kau tidak mau, aku yang akan bercerita tentang gadis-gadis diluar sana. Kau tau? Aku baru saja bertemu gadis cantik, tidak sengaja bertemu di resto kemarin. Sungguh dia cantik sekali, manis, anggun, dan imut. Ya Tuhan, semoga dia jodohku!"
Lelaki bernama Arga itu bercerita panjang lebar, namun saat tak kunjung mendapat respon ia menatap bosnya sengit, "kau tidak mendengarkan ku?" Gelengan pelan membuat Arga tersenyum paksa, sudah menjadi makanan sehari-hari kelakuan bosnya membuat Arga ingin mencekiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]
Fiksi Umum𝕀𝕟𝕚 ℂ𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒 ℙ𝕖𝕣𝕥𝕒𝕞𝕒𝕜𝕦!😊 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗮𝗳𝗸𝗮𝗻! 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶. 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗸𝗮𝘀�...