Selamat pagi, siang, sore, malam semua!!! Masih semangat buat lanjut sampe ending gak nih?!!
Cuma ngingetin jangan lupa buat VOTE dan KOMEN! Kalau udah langsung baca aja okey?!
Siapa tuh👆
Selamat membaca!
Happy reading ❤️🍑🍑🍑
Memasuki bandara yang ramai oleh orang-orang, Naya menyeret kopernya diikuti Nara, Kenan dan Kevin. Mereka sangat mengotot ingin menemani Naya sampai bandara. Berjalan dengan keadaan hening. Tidak ada yang membuka percakapan diantara mereka. "Aku pergi!"
Nara langsung menumpahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan, entah kenapa Nara merasa sangat sedih jika Naya pergi saat ini. Naya merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan Nara. "Please, jangan pergi!"
Naya menggeleng pelan dengan terus mengusap punggung Nara. "Kita akan baik-baik saja, you strong girl! Jangan tunjukan sisi lemah mu pada siapapun, mengerti?!"
Nara mengangguk dengan isakan yang semakin mengeras. "Hei! Aku akan baik-baik saja, okey?! Hanya tiga hari! Aku berjanji." Naya memegang bahu Nara dengan senyum tulusnya.
"Perhatian, para penumpang pesawat BlackBlue dengan nomor penerbangan BB110 tujuan Amsterdam dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12."
"Your attention please, passengers of BlackBlue on flight number BB110 to Amsterdam please boarding from door A12, Thank you."
Suara keberangkatan pesawat yang ditumpangi Naya akan segera take off. Dengan sedikit terpaksa Nara melepaskan pelukannya. Naya memeluk bergantian Kenan dan Kevin dengan memberi sedikit pesan pada masing-masing.
Naya menatap dalam manik mata Kevin. "Aku mencintaimu, with for me!" Kevin memeluk Naya erat untuk tiga hari ke depan, dilanjut kecupan singkat di dahi Naya. Naya berganti memeluk dan mengecup kedua pipi Kenan. Lalu Nara, Naya memberi kecupan singkat di dahi, dan kedua pipi Nara.
"Aku, pergi!" Dengan perlahan tubuh mungil Naya menghilang dibalik banyaknya orang. Setelah menunggu beberapa saat mereka bertiga melihat pesawat yang ditumpangi Naya sudah lepas landas ke udara.
"Kita pulang."
🍓🍓🍓
Tidak ada niat untuk mereka kembali ke mansion masing-masing, hanya ada satu di kepala mereka yaitu memberi pelajaran untuk Reyhan karena sudah mengusir Naya dengan tidak hormat. Mencaci, menghina dan membentak tanpa tau kebenaran yang pasti. Nara, Kenan dan Kevin menunjukan raut wajah yang sangat tidak bersahabat. Menandakan bahwa mereka benar-benar murka dengan tindakan Reyhan.
Tanpa mengetuk pintu Kevin langsung menendangnya dengan keras, masa bodo kalau pintu rusak. Mereka melihat para mantan sahabat nya sedang berkumpul tertawa bahagia tanpa rasa bersalah. "SIALAN!!!" Rey dkk dan Vanya dkk langsung terkejut mendengar teriakan Kevin yang begitu keras.
Sedikit berani Rey menatap tajam Kevin, yang juga sedang menatapnya dengan tatapan membunuh. "M-maksud Lo apa! Masuk enggak pakai salam langsung nendang pintu gitu aja!!" Tanpa aba-aba Kevin menarik leher Rey hingga terangkat.
"Lo bajingan!! Apa hak Lo usir Naya dari sini! Ngehina dia! Bentak dia!! Hah!!!" Rey memejamkan matanya tak bisa berkutik dan menahan sakit karena Rey tidak bisa bernafas normal.
"Apa karena jalang sialan itu!!! JAWAB GUA BANGSAT!!!!" Maki Kevin sambil menunjuk Fani yang shock dengan apa yang terjadi. Kevin terus mencekik leher Rey, jika tidak mengingat pesan Naya untuk tidak membunuh Rey, Kevin akan membunuh Rey saat ini juga.
Rey memukul pelan pergelangan tangan Kevin agar dilepaskan. "L-le-lepas!!!" Tidak menghiraukan ucapan Rey, Kevin terus menekan leher Rey. Kenan dan Nara hanya menonton. Ingin melihat sejauh mana Kevin bertindak.
BRUK!
Tubuh Rey terhempas kelantai dengan keadaan yang sudah menutup mata, tidak, tidak Rey tidak mati, hanya pingsan. Kevin tidak mungkin melanggar ucapan Naya. Kevin berjalan mendekati Fani yang semakin merapatkan tubuhnya pada Vanya dan Chilla, karena kepalang takut Vanya dan Chilla juga bergegas menyingkir tidak mau terkena imbasnya. Sedangkan Zidan dan Agam masih shock dengan apa yang mereka lihat tanpa melakukan apa-apa, selain terus menyaksikan apa yang terjadi.
Kevin menarik tubuh Fani dengan kasar. "Lo jalang! Ikut gua!" Kevin menyeret tubuh Fani dengan tidak manusiawi. Menarik kencang rambut panjang Fani dengan Fani yang terduduk dilantai.
Chilla, Vanya, Zidan dan Agam memutuskan untuk pergi ke mansion masing-masing untuk merenungi apa yang terjadi. Tanpa menghiraukan Rey yang masih terbaring lemah diatas lantai.
🍎🍎🍎
Bersambung.....
Masih mau lanjut atau stop??? Komen yak!!!
Oh iya guys! Aku mau minta maaf kalau cerita aku mengecewakan kalian, enggak sesuai ekspektasi kalian, aku minta maaf sekali.
Dan, yang cast nya tidak sesuai ekspektasi kalian, boleh komen disini! Aku usahakan cari yang lain okey! Okey segitu dulu ya guys...
Bye-bye next part!!! Kalau kalian mau lanjut sih hehe:D
13 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]
General Fiction𝕀𝕟𝕚 ℂ𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒 ℙ𝕖𝕣𝕥𝕒𝕞𝕒𝕜𝕦!😊 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗮𝗳𝗸𝗮𝗻! 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶. 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗸𝗮𝘀�...