Haii guys!! Emm udah end aja nih! Siap pisah sama aku gak nih? Hehehe.
Semoga ending nya enggak mengecewakan kalian ya. Terimakasih
Buat yang udah vote juga makasih.
Dan buat kalian yang udah nemenin aku dari awal, aku banyak-banyak ucapin terimakasih. Aku sayang kalian semua❤️❤️.
Yang udah mendukung aku selama ini, terima kasih.
🎶Melukis Senja - Budi Doremi🎶
Happy reading ❤️!
🍎🍎🍎
Semua keluarga terdekat menangis tersedu-sedu melihat jasad yang dikirim ke mansion Alexander, dan itu adalah Naya, orang yang mereka tunggu-tunggu kabar baiknya, namun semua sirna.
Tidak hanya semua wanita, para lelaki pun juga ikut meneteskan air matanya. Tak kuasa menahan kesedihan yang teramat sangat. Ternyata hal yang mereka pikir hanya mimpi buruk, benar terjadi. Mereka akan kehilangan seseorang yang sangat amat berarti didalam hidup mereka. Hanya tangis air mata yang mampu menjabarkan semuanya.
Nara tak henti-hentinya terisak, tak sanggup kehilangan Naya, Nara merasa sangat tidak terima oleh takdir Tuhan kali ini. Kenapa harus Naya?! Dari sekian banyak orang di bumi, kenapa harus orang yang paling Nara butuhkan?
Sedangkan Kevin, duduk dengan pandangan kosong, wajah yang sudah pucat dengan air mata yang terus mengalir. Membayangkan bahwa yang saat ini terjadi hanya lah mimpi, berharap Naya datang lalu memeluknya erat, dan bisa bersama-sama hingga tua nanti. Namun, kenyataan menampar Kevin sekarang. Tak akan ada lagi tangan mungil yang mungkin ia genggam, tak ada lagi yang memberikan kenyamanan untuknya, tidak ada lagi wajah cantik Naya, dan tidak ada lagi bahu yang siap kapan saja menjadi sandaran Kevin. Kevin terus menggenggam cincin tunangan nya dengan Naya.
"Sebaiknya Naya segera dimakamkan," instruksi Al selaku Ayah kandung Naya, membuat mereka kembali ke dunia nyata, dengan sigap Nara berlari menahan lengan Al.
Dengan mata yang sudah merah karena terlalu lama menangis, Nara mencekal lengan Al. "Enggak, om! Naya masih hidup!! Dan enggak akan pernah mati!!" Al memalingkan muka nya, tak sanggup melihat kesedihan yang begitu ketara di muka Nara.
Mendapat pelukan dari belakang, Nara langsung kembali menangis. "Ikhlas, Ra! Udah saat nya Naya beristirahat dengan tenang, Naya pasti bahagia disana. Dan dia enggak suka kalau elo nangis in dia!"
"ENGGAK, NAYA ENGGAK MATI!!!" Dengan sigap Kenan langsung membopong tubuh Nara yang sudah pingsan dipelukannya.
🍓🍓🍓
KANAYA ADELIA ZOYA GERALD
BIN
ALFAS DAMAS GERALD10 NOVEMBER 20** - 10 APRIL 2030
Kevin terus mengusap nisan dihadapannya. Hanya tinggal para sahabat Naya di TPU. Kevin masih sangat betah disini. Tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari nisan Naya. "Vin, kita pulang yuk! Udah sore, bentar lagi hujan turun!" Berkali-kali para sahabatnya membujuk Kevin, namun hanya gelengan yang mereka dapatkan. Sebentar lagi akan turun hujan, langit sudah mulai gelap.
"Pasti Naya kedinginan disana, Ken. Naya sendiri disana. Gua cuma mau nemenin!" Setelah sekian lama, akhirnya Kevin berbicara, walaupun sangat menyayat hati.
Zidan berjongkok di samping Kevin, menepuk pelan bahu Kevin. "Naya enggak akan pernah hilang, Vin. Dia akan tetap selalu di hati Lo. Naya, akan terus ngejaga in lo dari sana." Kevin terkekeh pelan. Akan kah ia sanggup? Sepertinya tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]
General Fiction𝕀𝕟𝕚 ℂ𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒 ℙ𝕖𝕣𝕥𝕒𝕞𝕒𝕜𝕦!😊 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗮𝗳𝗸𝗮𝗻! 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶. 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗸𝗮𝘀�...